JAKARTA - Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Australia menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperdalam hubungan investasi dan perdagangan dengan Negeri Kanguru.
Dengan fokus pada pemanfaatan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), kedua negara berupaya memperkuat kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, membuka peluang investasi baru, serta memperluas jangkauan sektor pariwisata dan pertanian.
Kunjungan Presiden Sebagai Momentum Strategis
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan state visit balasan setelah kunjungan Perdana Menteri Anthony Albanese ke Indonesia beberapa bulan lalu.“Ya memang ini adalah kunjungan kedengaran atau state visit yang akan dimulai pada besok pagi.
Baik itu dengan gubernurnya dan juga dengan prime minister-nya, acaranya akan sampai malam. Dan tentunya ini dalam rangka untuk kunjungan balasan karena prime minister Albanese juga berkunjung ke Indonesia beberapa bulan sebelumnya,” ujar Rosan saat ditemui di Sydney.
Dalam kunjungan ini, Indonesia berfokus pada peningkatan hubungan bilateral, termasuk melalui pemanfaatan IA-CEPA yang telah berlaku sejak 2020. “Ini adalah kunjungan balasan dalam rangka kita memperkuat baik itu di dalam kapasitasnya hubungan investasi, perdagangan.
Dan hubungan bilateral komprehensif lainnya karena kita sudah mempunyai Indonesia Australia Cepa sejak 2020,” jelasnya.
Potensi Ekonomi yang Masih Bisa Ditingkatkan
Rosan menekankan bahwa meskipun nilai total perdagangan antara Indonesia dan Australia mencapai sekitar US$15 juta, masih terdapat defisit hampir US$9 juta bagi Indonesia. Namun, defisit ini sebagian besar terimbangi oleh sektor jasa, terutama dari sektor pariwisata.
“Karena turis dari Australia yang ke Indonesia khususnya ke Bali itu kurang lebih hampir mencapai 2 juta orang. Nah itu juga hal yang sangat positif tapi kita harapkan juga tidak hanya ke Bali tapi juga ke daerah-daerah lain, Labuan Bajo dan lain-lain,” ujarnya.
Menurut Rosan, potensi kerja sama ekonomi kedua negara masih dapat dikembangkan lebih luas, terutama di sektor perdagangan dan investasi. Indonesia menilai kesempatan ini sebagai peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata di berbagai wilayah.
Pertemuan dengan Pelaku Usaha dan Rencana Investasi
Dalam rangka mendukung penguatan IA-CEPA, Rosan mengadakan pertemuan dengan sejumlah pelaku usaha Australia sejak hari pertama kunjungannya. “Dari investasi ya kebetulan saya baru mendarat dan langsung bertemu dengan 5 perusahaan hari ini.
Yang dimana mereka berinvestasi baik di bidang rumah sakit, satu di bidang RS dan dua di bidang hilirisasi. Dua di bidang hilirisasi mereka sudah investasi di Indonesia dan ingin melakukan ekspansi,” paparnya.
Kerja sama tidak hanya terbatas pada sektor kesehatan dan hilirisasi, tetapi juga merambah bidang pertanian, khususnya pengembangan sektor peternakan. “Itu juga akan kita fasilitasi dan juga untuk agriculture di bidang sapi ya. Itu juga kerjasamanya kita sedang bangun juga,” tambahnya.
Lebih jauh, Rosan mengungkapkan rencana investasi besar yang melibatkan Danantara dan berbasis di Australia. “Dan memang ada satu investasi kita yang mungkin Danantara yang cukup besar yang base-nya di sini akan kita.
dalam waktu sangat-sangat dekat ini,” tandasnya, menandakan komitmen kuat Indonesia untuk memperluas kerjasama ekonomi bilateral.
IA-CEPA sebagai Landasan Peningkatan Hubungan Bilateral
Melalui kunjungan ini, Indonesia ingin memastikan bahwa IA-CEPA tidak hanya menjadi kerangka formal, tetapi juga memicu aksi nyata dalam meningkatkan perdagangan, investasi, dan pertukaran teknologi antara kedua negara.
Dengan dukungan sektor swasta dan pemerintah, Indonesia berharap tercipta ekosistem ekonomi yang saling menguntungkan, memaksimalkan potensi kedua negara, dan membuka peluang bagi daerah-daerah baru di luar Bali untuk berkembang melalui pariwisata dan investasi.
Kunjungan Presiden Prabowo sekaligus menjadi sinyal bahwa Indonesia siap meningkatkan kualitas kerja sama bilateral, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga dalam pembangunan berkelanjutan, hilirisasi industri, dan penguatan sektor strategis yang memberi dampak langsung bagi masyarakat.
Dengan pendekatan strategis melalui IA-CEPA, Indonesia menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Australia, mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas investasi, dan memanfaatkan peluang perdagangan secara lebih optimal, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan Asia-Pasifik.