JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) kini menghadirkan kereta khusus untuk petani dan pedagang, sebuah inovasi transportasi yang dirancang untuk mempermudah mobilitas hasil pertanian dan barang dagangan.
Kereta ini merupakan modifikasi dari rangkaian kereta kelas bisnis dan ekonomi, dengan perubahan interior yang menitikberatkan pada efisiensi ruang dan kemudahan pengangkutan barang.
Dengan layanan baru ini, KAI berharap petani dan pedagang dapat mengirimkan hasil panen atau dagangan ke pusat kota lebih aman, nyaman, dan hemat waktu, sekaligus mendukung rantai pasok lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.
Konsep dan Fasilitas Kereta Petani-Pedagang
Mengutip dari akun Instagram resmi KAI (@kai121_), uji dinamis kereta dilakukan pada 14–15 Agustus 2025, dan berdasarkan hasil evaluasi, sejumlah penyesuaian dilakukan untuk kenyamanan pengguna:
Jumlah kursi dikurangi dari 106 menjadi 73, ditempatkan di sisi kanan dan kiri kereta, sehingga ruang tengah lebih luas untuk menata hasil panen dan barang dagangan.
Lebar pintu masuk diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm, dan sekat antar bordes dihilangkan untuk mempermudah proses naik-turun barang.
Desain ini memungkinkan petani dan pedagang untuk menata dagangan mereka dengan rapi, sekaligus memberikan akses yang lebih mudah saat menaikkan atau menurunkan barang. Layanan ini juga bersifat subsidi pemerintah, sehingga tarifnya lebih terjangkau dibanding transportasi komersial biasa.
Rute dan Layanan Awal di Banten
Pada tahap awal, kereta khusus ini beroperasi di rute Commuter Line Merak–Rangkasbitung, Banten, menyatukan sarana dengan rangkaian Commuter Line biasa namun dengan interior yang disesuaikan.
Kursi ditempatkan sejajar dinding kereta, sehingga penumpang dapat menaruh barang dagangan di depan mereka tanpa mengganggu ruang gerak. 14 perjalanan per hari disediakan untuk melayani petani dan pedagang di wilayah Serang, Pandeglang, dan Lebak.
Setiap rangkaian menyediakan 73 tempat duduk kelas ekonomi (K3) dan berhenti di seluruh stasiun lintas Merak–Rangkasbitung. Fasilitas ini diharapkan menjadi solusi transportasi yang mendukung distribusi hasil pertanian lebih cepat, sekaligus membuka peluang usaha baru di wilayah penyangga ekonomi lokal.
Integrasi dengan Commuter Line Jabodetabek
Bagi penumpang yang melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dan sekitarnya, KAI menyediakan layanan lanjutan melalui Commuter Line Rangkasbitung–Tanah Abang.
Namun, untuk menjaga kenyamanan penumpang umum, barang bawaan dalam jumlah besar hanya diperbolehkan pada perjalanan pertama dari Stasiun Rangkasbitung menuju Jakarta.
Langkah ini memastikan keseimbangan antara kebutuhan petani dan pedagang dengan kenyamanan pengguna lain, terutama pada jam sibuk. Dengan integrasi ini, barang dagangan dapat mencapai pasar di ibu kota lebih cepat dan efisien, tanpa mengganggu transportasi penumpang reguler.
Manfaat bagi Petani, Pedagang, dan Ekonomi Lokal
Kereta khusus ini bukan sekadar sarana transportasi, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Beberapa manfaat yang diharapkan antara lain:
Mempercepat distribusi hasil pertanian sehingga kualitas produk tetap terjaga dan mengurangi kerugian.
Membuka peluang usaha baru, seperti pedagang yang memanfaatkan rute ini untuk menjangkau pasar lebih luas.
Efisiensi biaya dan waktu, dibandingkan transportasi darat konvensional yang sering mengalami kemacetan.
Dukungan terhadap ketahanan pangan lokal, karena petani dapat mengirim produk langsung ke pasar dan kota besar secara lebih teratur.
Selain itu, konsep ini juga menjadi pilot project bagi pengembangan transportasi tematik lain di Indonesia yang menggabungkan kebutuhan khusus masyarakat dengan jaringan commuter line yang sudah ada.
Dengan hadirnya kereta khusus petani dan pedagang, KAI menegaskan komitmen untuk mempermudah rantai pasok pertanian dan perdagangan lokal. Inovasi ini diharapkan bisa menjadi model transportasi tematik yang efisien, nyaman, dan terjangkau, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.