Ginjal

5 Kebiasaan Pagi yang Diam-Diam Bisa Merusak Ginjal Kamu

5 Kebiasaan Pagi yang Diam-Diam Bisa Merusak Ginjal Kamu
5 Kebiasaan Pagi yang Diam-Diam Bisa Merusak Ginjal Kamu

JAKARTA - Setiap pagi, sebagian besar orang memulai hari dengan rutinitas yang sama — bangun tidur, menyiapkan diri, lalu beraktivitas. 

Namun tanpa disadari, beberapa kebiasaan sederhana di waktu pagi justru dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan ginjal, organ penting yang bekerja tanpa henti untuk menyaring darah dan membuang racun dari tubuh.

Ginjal memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan cairan, mengatur tekanan darah, hingga mengeluarkan limbah dari metabolisme tubuh. 

Bila fungsinya terganggu, racun dan zat sisa bisa menumpuk, memicu gangguan serius seperti gagal ginjal. Sayangnya, banyak kebiasaan sepele di pagi hari yang tanpa sadar memperberat kerja organ ini.

Berikut lima kebiasaan pagi yang sebaiknya dihindari agar ginjal tetap sehat dan berfungsi optimal.

1. Melewatkan Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur

Setelah tidur malam yang panjang, tubuh sebenarnya berada dalam kondisi dehidrasi ringan karena tidak ada asupan cairan selama berjam-jam. Itulah sebabnya minum air putih di pagi hari sangat penting untuk membantu ginjal kembali bekerja dengan baik.

Sayangnya, banyak orang justru memilih memulai hari dengan kopi atau teh. Padahal, kedua minuman ini mengandung kafein yang bersifat diuretik, artinya dapat meningkatkan pengeluaran cairan dari tubuh.

Akibatnya, ginjal harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam darah. Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, lama-kelamaan dapat menurunkan efisiensi penyaringan ginjal.

Jadi, biasakan minum segelas air putih segera setelah bangun tidur sebelum mengonsumsi minuman berkafein apa pun.

2. Menahan Pipis Terlalu Lama di Pagi Hari

Kebiasaan menunda buang air kecil setelah bangun tidur terdengar sepele, tetapi ternyata berisiko tinggi bagi kesehatan ginjal. Saat tidur malam, kantong kemih terisi penuh dan menahan tekanan dari cairan tubuh yang disaring ginjal.

Melansir Times of India, kandung kemih manusia biasanya mencapai kapasitas maksimal di malam hari, sehingga penting untuk segera dikosongkan di pagi hari. Bila sering menahan pipis, tekanan berlebih dapat merambat ke saluran kemih dan bahkan ke jaringan ginjal.

Akibatnya, bisa terjadi infeksi saluran kemih (ISK), melemahnya otot kemih, hingga kerusakan jaringan ginjal bila kebiasaan ini terus berulang. Maka dari itu, biasakan untuk langsung ke kamar mandi sesaat setelah bangun tidur agar sistem pembuangan tubuh tetap berfungsi normal.

3. Melewatkan Sarapan Bisa Ganggu Keseimbangan Kimia Tubuh

Tidak sedikit orang yang memilih untuk tidak sarapan dengan alasan ingin menurunkan berat badan atau karena terburu-buru. Padahal, keputusan ini bisa berdampak pada stabilitas gula darah dan fungsi metabolisme tubuh.

Ketika tubuh kekurangan energi akibat tidak ada asupan makanan, ginjal harus bekerja ekstra keras untuk menjaga keseimbangan kimiawi dalam darah. Kondisi ini dapat meningkatkan produksi asam tubuh, yang dalam jangka panjang berpotensi membebani kerja ginjal.

Sarapan bukan hanya penting untuk energi, tapi juga untuk mendukung fungsi filtrasi ginjal agar tetap optimal. Pilih makanan bernutrisi seperti buah, roti gandum, atau telur untuk memulai hari dengan seimbang.

4. Kurang Minum Setelah Olahraga Pagi

Banyak orang melakukan olahraga di pagi hari karena dianggap lebih segar dan efektif. Namun, ada satu kesalahan umum yang sering diabaikan — tidak mengganti cairan tubuh yang hilang setelah berkeringat.

Ketika tubuh kekurangan cairan, aliran darah ke ginjal menurun, menyebabkan proses penyaringan menjadi kurang optimal. Dalam kondisi dehidrasi berat, risiko cedera ginjal akut (AKI) bisa meningkat, terutama jika olahraga dilakukan dalam cuaca panas atau intensitas tinggi.

Oleh karena itu, pastikan untuk minum air putih cukup sebelum dan sesudah olahraga. Jangan menunggu haus sebagai tanda dehidrasi, karena itu berarti tubuh sudah kehilangan cairan dalam jumlah signifikan.

5. Minum Obat Pereda Nyeri Saat Perut Kosong

Kebiasaan lain yang tanpa sadar bisa merusak ginjal adalah menelan obat pereda nyeri (painkiller) di pagi hari tanpa sarapan lebih dulu. Banyak orang melakukannya untuk mengatasi sakit kepala atau nyeri otot, padahal langkah ini bisa membahayakan fungsi ginjal.

Obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan aspirin termasuk golongan NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs) yang bekerja dengan menghambat enzim tertentu untuk meredakan peradangan. Namun, obat ini juga dapat mengurangi aliran darah ke ginjal bila dikonsumsi dalam keadaan perut kosong atau tanpa cukup cairan.

Kondisi tersebut menambah beban kerja ginjal dan meningkatkan risiko gangguan fungsi filtrasi. Untuk menghindari efek samping, sebaiknya konsumsi obat hanya setelah makan atau sesuai anjuran dokter, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit ginjal.

Pentingnya Menjaga Rutinitas Pagi yang Ramah Ginjal

Banyak orang mengira bahwa kerusakan ginjal hanya disebabkan oleh penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi. Padahal, kebiasaan sehari-hari — terutama yang dilakukan setiap pagi — juga berperan besar terhadap kesehatan organ vital ini.

Melewatkan minum air, menahan pipis, hingga minum obat sembarangan adalah contoh perilaku kecil yang efeknya tidak terasa dalam waktu singkat. Namun jika dilakukan terus-menerus, dapat menimbulkan penurunan fungsi ginjal secara perlahan.

Untuk itu, biasakan memulai pagi dengan rutinitas sehat: minum air putih, buang air kecil tepat waktu, sarapan bergizi, serta menjaga hidrasi tubuh terutama setelah berolahraga. Langkah sederhana ini dapat membantu ginjal tetap kuat dan berfungsi optimal sepanjang hidup.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index