Menangis

Menangis sebagai Terapi Alami untuk Kesehatan Jiwa

Menangis sebagai Terapi Alami untuk Kesehatan Jiwa
Menangis sebagai Terapi Alami untuk Kesehatan Jiwa

JAKARTA - Saat bayi menangis, kita memahami itu sebagai tanda lapar atau ketidaknyamanan. Namun, ketika orang dewasa meneteskan air mata, kerap muncul stigma lemah atau cengeng.

Padahal, menurut Alla Demutska, direktur klinis psikoterapi di The School of Positive Psychology, menangis adalah ekspresi emosi manusia yang unik. Air mata orang dewasa mencerminkan perasaan yang lebih kompleks, mulai dari kehilangan hingga kebahagiaan mendalam.

Manfaat Menangis bagi Kesehatan Mental

Menangis bertindak layaknya katup tekanan emosional. Saat air mata keluar, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan prolaktin.

Setelah menangis, detak jantung melambat, napas lebih dalam, dan tubuh terasa lebih rileks. Bahkan tangisan bahagia juga dapat memicu reaksi fisiologis serupa karena jalur saraf untuk emosi positif dan negatif saling tumpang tindih.

Norma Sosial dan Gender dalam Menangis

Perempuan cenderung menangis lebih sering dibanding laki-laki, yakni 30–64 kali per tahun, sementara laki-laki hanya 5–17 kali. Hal ini lebih dipengaruhi norma sosial daripada faktor biologis.

Di tempat kerja, perempuan sering dianggap terlalu emosional, sementara laki-laki diajarkan menahan air mata agar terlihat kuat. Padahal, menangis adalah respons alami, bukan simbol kelemahan atau kegagalan pengendalian diri.

Menangis Sehat vs Menangis yang Perlu Waspada

Menangis sesekali bermanfaat untuk menata kembali emosi. Menahan tangis terus-menerus bisa menimbulkan sakit kepala, kelelahan, hingga tegang otot, bahkan mati rasa emosional.

Namun, menangis terlalu sering tanpa alasan jelas, atau hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa menjadi tanda depresi atau gangguan duka berkepanjangan. Sebaliknya, tidak pernah menangis sama sekali saat menghadapi situasi emosional juga menandakan penekanan emosi berlebihan.

Cara Menangis yang Terapi untuk Jiwa

Memberi izin pada diri sendiri untuk menangis sangat penting. Pilih tempat yang membuat nyaman, seperti kamar mandi, tempat tidur, atau alam terbuka. Menurut psikoterapis Stephen Lew Chien Hau, alam dapat menjadi pengatur alami sistem saraf, membantu menenangkan pikiran.

Alternatif lain termasuk menyanyi di ruang karaoke, staycation sambil berendam air hangat, atau bahkan menatap jendela saat naik bus panjang untuk refleksi pribadi. Intinya, tangisan adalah cara tubuh menyeimbangkan emosi dan meredakan tekanan psikologis.

Kesimpulan: Tangisan Bukan Tanda Kelemahan

Menangis bukanlah simbol kelemahan, melainkan terapi alami untuk kesehatan jiwa. Saat emosi menumpuk, meneteskan air mata dapat membantu menenangkan tubuh, melepaskan hormon stres, dan menghadirkan perasaan lega.

Jadi, lain kali saat merasa sesak atau tertekan, jangan buru-buru menahan tangis. Ambil tisu, beri ruang bagi diri sendiri, dan biarkan air mata mengalir sebagai bagian dari proses penyembuhan emosional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index