Penerbangan

AirNav Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Penerbangan Libur Nataru 2026

AirNav Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Penerbangan Libur Nataru 2026
AirNav Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Penerbangan Libur Nataru 2026

JAKARTA - Menjelang libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, aktivitas penerbangan di Indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan. 

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia memproyeksikan adanya kenaikan pergerakan lalu lintas udara sebesar 3,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Periode angkutan udara libur Natal dan Tahun Baru ditetapkan berlangsung dari 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, dengan volume pergerakan pesawat yang diperkirakan mencapai 76.972 penerbangan di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto Suratno, mengungkapkan bahwa puncak arus keberangkatan penumpang diperkirakan terjadi pada 19 atau 20 Desember 2025, sementara puncak arus balik akan berlangsung pada 3 atau 4 Januari 2026.

“Selama masa itu, intensitas penerbangan harian pada seluruh bandara diperkirakan mencapai 4.300 hingga mendekati 5.000 pergerakan pesawat,” ujarnya dalam konferensi pers “Kesiapan AirNav Menyambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026” di Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Koordinasi Lintas Unit dan Teknologi INMC Diperkuat

Dalam menghadapi lonjakan lalu lintas udara tersebut, AirNav Indonesia telah menyiapkan sejumlah langkah strategis dan operasional guna memastikan seluruh penerbangan berlangsung aman, efisien, dan tepat waktu.

Salah satu langkah utama adalah optimalisasi peran Indonesia Network Management Center (INMC) — pusat kendali jaringan penerbangan nasional yang berfungsi mengintegrasikan koordinasi layanan navigasi di seluruh wilayah kerja AirNav selama 24 jam penuh.

Direktur Operasi AirNav Indonesia, Setio Anggoro, menjelaskan bahwa sistem INMC memungkinkan operator melakukan penyesuaian rute, kapasitas udara, dan urutan keberangkatan secara dinamis apabila terjadi lonjakan aktivitas penerbangan atau perubahan kondisi di lapangan.

“INMC bisa membantu menyesuaikan rute, kapasitas, dan urutan keberangkatan secara cepat ketika terjadi lonjakan penerbangan atau perubahan kondisi lapangan,” terang Setio.

Selain mengoptimalkan INMC, AirNav juga menyiapkan penyesuaian kapasitas ruang udara (Airspace Capacity Setting), melakukan sequencing atau pengurutan jadwal keberangkatan dan kedatangan, memperkuat koordinasi slot dan jam operasional bandara, serta menyiapkan jalur udara alternatif (re-routing) jika diperlukan.

“Tujuan akhirnya, penumpang dapat berangkat dan tiba dengan lebih lancar. Efisiensi dicapai, keselamatan tetap nomor satu,” tambahnya.

Keselamatan dan Keamanan Jadi Prioritas Utama

Selain kesiapan operasional, AirNav Indonesia juga menempatkan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan sebagai prioritas utama selama periode libur akhir tahun. 

Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Standardisasi AirNav Indonesia, Capt. Nurcahyo Utomo, menegaskan bahwa setiap perubahan dalam operasional penerbangan tetap melalui proses safety risk assessment yang ketat.

“Setiap perubahan operasional tetap melalui safety risk assessment. Kecepatan boleh meningkat, tapi keselamatan tidak bisa dikompromikan,” tegas Capt. Nurcahyo.

AirNav juga menyiapkan langkah antisipasi terhadap cuaca ekstrem, potensi gangguan teknis, hingga ancaman siber. Untuk menjaga keamanan sistem digital, AirNav memperkuat fungsi Security Operation Center (SOC) dan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang siaga selama 24 jam.

Sistem keamanan siber ini juga menjalin kolaborasi aktif dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) dalam hal pertukaran informasi ancaman dan penanganan potensi serangan siber terhadap sistem navigasi penerbangan nasional.

Kesiapan 302 Unit Pelayanan dari Sabang sampai Merauke

Menghadapi lonjakan penerbangan di masa liburan Natal dan Tahun Baru, AirNav memastikan seluruh unit pelayanannya di berbagai wilayah Indonesia berada dalam kondisi siaga penuh.

“AirNav Indonesia memastikan seluruh layanan navigasi di 302 unit pelayanan dari Sabang hingga Merauke berada dalam kondisi siaga penuh untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat,” ujar Capt. Nurcahyo.

Ia menambahkan, kesiapan ini mencakup aspek sumber daya manusia, infrastruktur navigasi, teknologi pemantauan penerbangan, hingga koordinasi lintas instansi. Semua langkah ini diambil untuk memastikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan udara pada musim liburan akhir tahun.

“Intinya, ruang udara dijaga, sistem dijaga, dan manusia di dalamnya juga dijaga,” pungkasnya.

Dengan kesiapan menyeluruh tersebut, AirNav optimistis seluruh penerbangan selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 akan berjalan lancar, aman, serta efisien.

Prediksi Positif bagi Mobilitas Udara Nasional

Peningkatan 3,5 persen lalu lintas udara yang diproyeksikan AirNav Indonesia bukan hanya mencerminkan lonjakan jumlah penumpang, tetapi juga menunjukkan pulihnya kepercayaan publik terhadap layanan transportasi udara.

Kenaikan ini turut mencerminkan sinyal positif bagi sektor penerbangan nasional yang berperan penting dalam mendukung pergerakan ekonomi, pariwisata, serta konektivitas antarwilayah menjelang pergantian tahun.

Dengan langkah-langkah pengawasan ketat, koordinasi terpadu, serta dukungan teknologi mutakhir seperti INMC dan SOC, AirNav Indonesia menunjukkan kesiapannya untuk menjaga kelancaran udara Nusantara pada musim liburan yang selalu menjadi periode tersibuk setiap tahunnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index