JAKARTA - Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 menjadi momentum bagi pemerintah untuk mendorong pendekatan promotif dan preventif dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya menjaga kesehatan bukan hanya bagi yang sakit, tetapi juga bagi mereka yang sehat.
“Kita hanya ngobatin yang sakit, yang 20-30 juta, tapi kita lupa yang 250 juta-260 juta, sehat itu. Harus dijaga jangan sampai sakit. Karena kalo sakit kan gak produktif, gak bisa kerja, biaya mahal, bayar obat, bayar rumah sakit,” ujar Budi saat ditemui di Jakarta.
Menurutnya, menjaga kesehatan bagi masyarakat yang sehat sama pentingnya dengan memberikan pengobatan bagi yang sakit. Hal ini sejalan dengan tema HKN ke-61, yaitu “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”, yang mendorong semua lapisan masyarakat untuk menjalani hidup sehat dan produktif.
Peringatan HKN ke-61 Dorong Pendekatan Promotif
Budi menekankan bahwa peringatan HKN menjadi momen untuk menumbuhkan optimisme sekaligus memperkuat transformasi sistem kesehatan Indonesia melalui pendekatan promotif dan preventif. Salah satu bentuk nyata adalah program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Dari total penduduk Indonesia sekitar 280 juta orang, lebih dari 240-250 juta orang tergolong sehat, sedangkan sisanya memiliki penyakit. “Kita harus fokus menjaga yang sehat tetap sehat, bukan hanya menangani yang sakit,” tambahnya.
Program CKG memungkinkan masyarakat mengetahui kondisi kesehatannya lebih dini, sehingga dapat dilakukan pencegahan atau pengobatan awal sebelum komplikasi muncul.
Cek Kesehatan Gratis untuk Masyarakat Produktif
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menjelaskan manfaat CKG tidak dapat terlihat secara instan. Banyak pasien yang tidak memiliki keluhan ternyata memiliki penyakit tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.
“Begitu sederhana dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis baru diketahui. Dengan melakukan pengobatan yang lebih dini, maka komplikasi bisa ditekan serendah mungkin,” jelas Dante.
Program ini diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, khususnya usia produktif, agar tetap sehat dan mampu bekerja secara optimal tanpa terganggu biaya pengobatan yang tinggi di kemudian hari.
Pola Hidup Sehat dan Pencegahan Obesitas
Selain pemeriksaan kesehatan, Budi juga menekankan pentingnya pola hidup sehat, yang meliputi pengaturan pola makan, tidur cukup, rutin beraktivitas fisik, dan menjaga pikiran positif.
“Ternyata banyak yang dewasa-dewasa, usia produktif, males gerak. Dan terjadi obesitas,” ujar Budi. Obesitas, menurutnya, merupakan faktor risiko munculnya penyakit seperti hipertensi dan diabetes.
Budi pun mencontohkan penerapan gaya hidup sehat melalui kebiasaan pribadi. Ia mendorong masyarakat untuk melakukan cek kesehatan rutin setahun sekali, bahkan satu hingga dua kali jika diperlukan, agar kondisi kesehatan tetap terpantau.
Kesehatan Mental Sebagai Bagian dari Kehidupan
Tidak hanya fisik, kesehatan mental juga menjadi perhatian penting. Budi memberikan tips menjaga kondisi mental, antara lain dengan mengatur pikiran agar tidak stres, menyesuaikan ambisi dengan kemampuan, serta rutin berdoa dan bermeditasi.
“Jangan terlalu banyak dipikirin juga kalo susah. Dan yang penting harus rajin berdoa. Harus rajin meditasi. Karena itu nanti akan membantu kita agar kondisi mentalnya baik-baik,” tambahnya.
Kesehatan mental yang baik diyakini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan, sehingga masyarakat dapat lebih optimal dalam bekerja, belajar, dan beraktivitas sehari-hari.
Dengan pendekatan promotif preventif, peringatan HKN ke-61 menjadi sarana edukasi yang penting bagi masyarakat untuk mencegah penyakit sebelum terjadi.
Program Cek Kesehatan Gratis, pembiasaan pola hidup sehat, serta perhatian pada kesehatan mental diharapkan dapat menjadi strategi jangka panjang dalam menciptakan generasi sehat yang siap menghadapi masa depan.