Pelatihan AI Perkuat Transformasi UMKM Kreatif Kota Bogor

Jumat, 14 November 2025 | 13:42:12 WIB
Pelatihan AI Perkuat Transformasi UMKM Kreatif Kota Bogor

JAKARTA - Transformasi digital semakin menjadi keniscayaan bagi pelaku usaha, terutama di sektor ekonomi kreatif yang terus bergerak dinamis mengikuti arah perkembangan teknologi global. 

Di tengah perubahan cepat tersebut, sebanyak 300 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bogor mendapatkan kesempatan untuk memperluas wawasan melalui pelatihan ekonomi kreatif dan UMKM di era kecerdasan buatan (AI) dalam kegiatan AI for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSME) Advancement in ASEAN (AIM ASEAN). 

Pelatihan yang digelar di Gedung DPRD Kota Bogor tersebut menjadi ruang pembelajaran yang mempertemukan teknologi dengan kreativitas lokal, sehingga pelaku UMKM dapat meningkatkan daya saing sekaligus menjaga identitas usaha mereka.

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menegaskan bahwa adaptasi terhadap perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan, merupakan langkah strategis bagi pelaku usaha agar tetap relevan di pasar yang semakin kompetitif.

Ia menekankan bahwa pelatihan ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk mendampingi UMKM bertransformasi secara digital.

AI Sebagai Alat Bantu, Bukan Pengganti Kreativitas

Dalam sambutannya, Jenal menekankan pentingnya memahami AI sebagai instrumen pendukung, bukan ancaman bagi kreativitas manusia. Menurutnya, banyak pelaku UMKM masih melihat teknologi sebagai hal yang rumit dan berpotensi menggeser peran manusia. 

Padahal, AI justru dapat membuka peluang baru melalui digitalisasi pemasaran, peningkatan efisiensi, serta perluasan jangkauan pasar.

“Ini adalah ikhtiar dari pemerintah pusat melalui pelatihan yang berkolaborasi dengan Pemkot Bogor untuk menjadi pemicu masyarakat agar melek terhadap perkembangan zaman,” kata Jenal.

Ia menekankan bahwa identitas dan karakteristik UMKM tetap menjadi inti dari bisnis, sesuatu yang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan.

“AI ini perangkat yang diharapkan bisa memperluas peluang usaha melalui digitalisasi dan pemasaran yang lebih luas. Namun demikian, karakteristik setiap pelaku usaha itu tidak bisa dimodifikasi oleh apa pun. Identitas dan jati diri usaha tetap menjadi pondasi utama,” ujarnya.

Di tengah derasnya arus digital, pesan ini menjadi pengingat penting bahwa teknologi seharusnya menjadi alat untuk memperkuat nilai asli, bukan menghilangkannya. Pelaku usaha juga diajak untuk melihat AI sebagai pintu masuk menuju pasar yang lebih besar tanpa harus meninggalkan nilai-nilai lokal yang menjadi ciri khas Kota Bogor.

Pemkot Bogor Dorong UMKM Naik Kelas

Selain pelatihan berbasis kecerdasan buatan, Pemkot Bogor melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Perdagangan, dan Perindustrian (Dinkukmdagin) terus mengupayakan program pengembangan UMKM secara berkelanjutan. 

Program inkubasi bisnis menjadi salah satu langkah strategis untuk membantu pelaku usaha naik kelas, dari mikro ke kecil hingga menengah.

“Kami di Dinkukmdagin memiliki program inkubasi untuk membantu pelaku usaha naik kelas. Ini wujud peran pemerintah hadir agar bagaimana UMKM menjadi pilar ekonomi kerakyatan yang grass root, langsung menyentuh kepada publik,” ujar Jenal.

Melalui program-program pendampingan tersebut, pemerintah berharap UMKM dapat memperkuat kapasitas dan kualitas produk agar lebih kompetitif di pasar lokal maupun nasional. 

Kehadiran AI dalam pelatihan kali ini dilihat sebagai pelengkap dari upaya pemerintah untuk membentuk ekosistem UMKM yang adaptif terhadap perubahan teknologi.

Jenal juga menyampaikan harapan agar pelatihan ini tidak hanya menambah wawasan para pelaku usaha, tetapi juga mendorong mereka untuk mengimplementasikan teknologi secara efektif.

Potensi Ekonomi Kreatif Bogor Didukung Teknologi

Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Teknologi Digital, Tiar Nabilla Karbala, memberikan perspektif lebih luas mengenai manfaat AI bagi pelaku usaha. 

Ia menjelaskan bahwa kecerdasan buatan dapat menjadi alat bantu untuk mempercepat transformasi digital secara berkelanjutan, sehingga UMKM mampu berkembang di lingkungan ekonomi yang semakin kompetitif.

“AI ini mampu membantu teman-teman supaya melakukan transformasi digital agar usahanya lebih baik dan lebih besar lagi. Jadi melalui kegiatan ini kami tekankan bagaimana caranya supaya para UMKM ini mulai mencoba manfaat-manfaat dari teknologi,” katanya.

Menurut Tiar, Kota Bogor memiliki potensi besar di sektor ekonomi kreatif, khususnya kebudayaan, kuliner, dan pariwisata. Dengan dukungan teknologi digital, potensi tersebut dapat berkembang lebih pesat dan menjangkau pasar yang lebih luas. 

Kemampuan AI untuk mengotomasi pemasaran, membantu riset pasar, hingga meningkatkan kualitas layanan dapat menjadi katalisator pertumbuhan UMKM lokal.

“Kami melihat potensi Kota Bogor luar biasa besar, apalagi dengan aspek kebudayaan dan pariwisata yang kuat. Dengan pemanfaatan AI yang kini semakin mudah digunakan, kami yakin pelaku UMKM bisa mengimplementasikan teknologi ini dengan efektif,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, menegaskan bahwa digitalisasi dan kecerdasan buatan dapat menjadi pendorong penting untuk membawa Kota Bogor naik ke level berikutnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.

“Dengan AI dan digitalisasi, semua potensi ini bisa menjadi trigger untuk memperbesar kapasitas dan membawa Bogor ke level yang lebih tinggi. Saya yakin dengan semangat pemerintah daerah dan masyarakatnya, Bogor bisa mendunia,” ujarnya.

Terkini