Stadion

Deretan Stadion Paling Berisik Dunia yang Bikin Tanah Bergetar

Deretan Stadion Paling Berisik Dunia yang Bikin Tanah Bergetar
Deretan Stadion Paling Berisik Dunia yang Bikin Tanah Bergetar

JAKARTA - Di dunia sepak bola, kekuatan suporter tidak hanya terlihat dari koreografi atau jumlah mereka di tribune—tetapi juga dari bagaimana suara mereka menggetarkan stadion. 

\Pada beberapa arena, sorakan tidak lagi sekadar latar pertandingan, melainkan fenomena fisik yang bisa dirasakan langsung oleh pemain dan penonton. 

Getaran menyerupai guncangan kecil, dentuman yang memantul dari dinding stadion, hingga tekanan akustik yang membuat komunikasi di lapangan hampir mustahil, menjadi bagian dari atmosfer ekstrem yang membuat sejumlah stadion masuk daftar paling berisik di dunia.

Dari Amerika Serikat hingga Jepang, dari klub-klub Eropa hingga Amerika Latin, tiap stadion memiliki karakteristik unik yang memperkuat tingkat kebisingannya: desain arsitektur, ukuran tribun, kultur suporter, hingga sejarah panjang yang ikut membentuk intensitas suara mereka. 

Inilah arena tempat dukungan berubah menjadi gelombang energi, tempat sorakan bisa terasa sampai ke tulang, dan tempat lawan harus siap menghadapi atmosfer yang seolah menjadi ‘pemain ke-12’ di lapangan.

Berikut 10 stadion sepak bola paling berisik di dunia, termasuk markas Liverpool dan Galatasaray, yang terkenal menghasilkan atmosfer akustik legendaris.

1. Arrowhead Stadium – Kansas City, Amerika Serikat

Arrowhead menjadi salah satu simbol kebisingan olahraga Amerika. Stadion ini pernah memecahkan Guinness World Record dengan tingkat kebisingan mencapai 142,2 desibel pada 2014. Bentuk stadion menyerupai mangkuk besar yang membantu memantulkan suara kembali ke tengah lapangan, menciptakan efek gaung yang luar biasa kuat.

Setiap kali suporter bersorak, dentumannya menyerupai ledakan yang sulit ditandingi stadion lain. Bahkan pemain yang sudah terbiasa tampil di panggung besar mengakui betapa sulitnya berkomunikasi selama pertandingan berlangsung. Di Arrowhead, suara bukan hanya bagian dari atmosfer—suara adalah intimidasi.

2. Ali Sami Yen Sports Complex – Istanbul, Turki

Atmosfer kandang Galatasaray sering digambarkan seperti ‘neraka’, bukan tanpa alasan. Desain tertutup dengan tribun rapat membuat suara terperangkap sempurna. Ketika suporter mulai bersorak, suara itu tidak keluar, tetapi justru berkumpul dan memantul ke seluruh penjuru stadion.

UEFA pernah menggambarkan atmosfer di Ali Sami Yen sebagai “badai hidup.” Tidak sedikit tim tamu yang merasakan tekanan mental bahkan sebelum pertandingan dimulai. Kebisingannya tercatat mencapai 131 desibel, level yang mampu membuat telinga terasa bergetar.

3. Estadio Nacional de Chile – Santiago, Chile

Stadion nasional Chile menunjukkan bahwa kapasitas besar bukan satu-satunya faktor penentu kebisingan. Suporter La Roja terkenal dengan chant ritmis mereka yang dinyanyikan berulang, menciptakan getaran konstan sepanjang laga.

Pada momen krusial, seperti laga melawan Argentina pada 2015, tingkat kebisingannya mencapai 128 desibel. Perangkat audio stadion bahkan dilaporkan beberapa kali kewalahan menangkap puncak volume suara para pendukung.

4. Maracana (Versi Lama) – Rio de Janeiro, Brasil

Suatu masa, Maracana menampung hingga lebih dari 180 ribu orang. Setiap gol Brasil pada era 1970–1980-an menghasilkan suara yang menyerupai dentuman besar yang menggema hingga ke luar stadion.

Struktur beton raksasa di dalam stadion membuatnya berfungsi seperti pengeras suara alami. Energi suara mengalir turun dan menyebar luas, menciptakan getaran yang terasa di seluruh bagian tribun. Meski versi modernnya lebih kecil, auranya tetap hidup dan kebisingannya pernah mencapai 130 desibel.

5. Anfield – Liverpool, Inggris

Anfield terkenal dengan atmosfer emosionalnya. Ritual ‘You’ll Never Walk Alone’ sebelum kick-off menciptakan gelombang suara yang mengalir dari setiap sudut stadion. Struktur tribun yang curam dan jaraknya yang dekat ke lapangan menjadikan setiap sorakan terasa lebih intens.

Pada pertandingan melawan Chelsea pada 2019, kebisingannya tercatat mencapai 119 desibel. Bagi banyak pemain lawan, tekanan akustik di Anfield sering kali lebih berat daripada tekanan teknis permainan.

6. La Bombonera – Buenos Aires, Argentina

Markas Boca Juniors ini memiliki bentuk tribun yang lebih vertikal, sehingga suara suporter mengarah langsung ke lapangan. Hasilnya adalah suasana seperti berada di dalam “tabuh raksasa”.

Dengan tribun yang terasa hampir menggantung, suara drum, terompet, dan nyanyian suporter mengalir tanpa henti. Kebisingannya pernah berada di kisaran 125 desibel, memberikan tekanan mental yang besar bagi tim tamu.

7. Stade Geoffroy-Guichard – Saint-Etienne, Prancis

Dikenal sebagai ‘Le Chaudron’ atau ‘Kawah’, stadion ini menghasilkan kebisingan yang tidak pernah benar-benar berhenti. Material logam yang mendominasi struktur stadion membuat suara memantul ke segala arah.

Volume sekitar 118 desibel pernah tercatat di sini, menggambarkan betapa kuat resonansi dari para suporter Saint-Etienne yang terkenal militan.

8. Estadio Azteca – Mexico City, Meksiko

Sebagai salah satu stadion paling monumental, Estadio Azteca memiliki sejarah kebisingan epik, termasuk pada Piala Dunia 1986 ketika gol-gol Maradona mengguncang arena ini. Desain melingkar dan tertutup membuat suara seperti terjebak di dalam mangkuk besar.

Kebisingannya pernah mencapai 130 desibel, menjadikan Azteca salah satu stadion paling menggetarkan di Amerika.

9. Saitama Stadium – Tokyo, Jepang

Saitama dikenal dengan dukungan terkompak di Asia. Suporter Urawa Red Diamonds menyanyikan chant dengan ritme rapi dan bertenaga. Atap baja dan bentuk stadion yang presisi memperkuat resonansi suara.

Puncak kebisingan mencapai 122 desibel, memberikan pengalaman akustik yang unik—teratur, intens, dan penuh energi.

10. Signal Iduna Park – Dortmund, Jerman

Rumah bagi Yellow Wall, salah satu tribun paling terkenal di dunia. Lebih dari 25 ribu suporter berdiri bersama, menciptakan gelombang suara yang terarah dan berdenyut.

Atap luas dan tribun selatan yang curam membuat suara mengalir turun ke lapangan. Setiap gol Dortmund terasa seperti hantaman yang mengguncang seluruh struktur stadion.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index