JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah (all time high/ATH) di level 8.478 pada sesi pertama perdagangan kemarin.
Namun, peluang koreksi jangka pendek tetap terbuka untuk menguji area 8.352–8.379.
Berdasarkan analisis teknikal MNC Sekuritas, IHSG saat ini masih bergerak dalam fase wave (iii) dari wave [iii], yang berarti tren kenaikan masih berlanjut, tetapi potensi tekanan jual tetap perlu diwaspadai. Level support IHSG berada di 8.332 dan 8.276, sementara resistance tercatat pada 8.488 dan 8.532.
“Selama IHSG tidak menembus support kuatnya di 8.276, peluang untuk melanjutkan penguatan ke kisaran 8.487–8.539 masih terbuka lebar,” tulis tim riset MNC Sekuritas dalam laporan hariannya.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah tipis 0,04% ke level 8.391,24. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi mencapai Rp20,65 triliun, dengan volume perdagangan 43,43 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi 2,6 juta kali.
Dari 956 saham yang diperdagangkan, sebanyak 389 saham menguat, 300 melemah, dan 267 stagnan. Meskipun ditutup melemah, kapitalisasi pasar (market cap) tetap terjaga di kisaran Rp15.315 triliun, menandakan stabilitas pasar modal domestik.
Sektor Teknologi dan Infrastruktur Dorong Kenaikan IHSG
Pada awal perdagangan hari ini pukul 09.03 WIB, IHSG dibuka menguat 0,55% ke 8.437,23. Mayoritas indeks sektoral dan tematik turut menghijau, menunjukkan optimisme pasar yang masih terjaga.
Indeks LQ45 naik 0,65% ke 850,39, IDX30 menguat 0,71% ke 446,84, dan IDX80 bertambah 0,67% menjadi 131,40. Indeks syariah juga menunjukkan penguatan signifikan dengan JII naik 0,91%, ISSI meningkat 0,67%, dan JII70 naik 0,79%.
Dari sisi sektoral, IDXINFRA (infrastruktur) mencatat kenaikan tertinggi sebesar 1,88%, diikuti IDXBASIC (industri dasar) yang naik 0,89%, serta sektor industri dan teknologi yang masing-masing naik 0,80% dan 0,65%.
Sementara itu, sektor non-siklikal dan siklikal bergerak lebih terbatas dengan kenaikan masing-masing 0,21% dan 0,18%. Kondisi ini menandakan bahwa minat beli investor mulai meluas ke berbagai sektor, tidak hanya terfokus pada saham berkapitalisasi besar.
Rekomendasi Saham Hari Ini dari Beberapa Sekuritas
Sejumlah perusahaan sekuritas memberikan rekomendasi saham pilihan untuk dicermati investor hari ini.
Menurut MNC Sekuritas, empat saham yang berpotensi menarik untuk diperhatikan adalah ASSA, BREN, COIN, dan ENRG, dengan potensi pergerakan positif jangka pendek.
Dari sisi lain, BRI Danareksa Sekuritas menilai IHSG masih memiliki ruang untuk pullback terbatas, dengan area support di 8.350 dan resistance di 8.478. Tim riset mereka merekomendasikan saham TOWR, WIFI, dan MDKA, terutama dengan potensi penguatan dari sektor infrastruktur digital dan pertambangan logam.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan melanjutkan tren bullish, meskipun berpotensi mengalami minor pullback akibat aksi ambil untung (profit taking). Mereka mencatat bahwa indikator histogram MACD masih menunjukkan momentum penguatan, meski Stochastic RSI mengindikasikan kondisi overbought.
Selama IHSG mampu bertahan di atas 8.300–8.340, tren positif dinilai masih kuat. Phintraco juga menyoroti saham MBMA, TOWR, DKFT, ARCI, dan HRTA sebagai pilihan menarik untuk perdagangan jangka pendek.
Saham Berkapitalisasi Besar Melemah, Tapi Saham GOTO dan INET Melonjak
Menariknya, meskipun IHSG sempat mencetak rekor intraday, sejumlah saham perbankan besar justru terkoreksi pada perdagangan kemarin. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 1,15%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) melemah 1,26%, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 0,42%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) anjlok 1,78%.
Sebaliknya, saham-saham bertransaksi tinggi lainnya justru menunjukkan lonjakan signifikan. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) naik 9,84%, sementara PT Sinergi Inti Andalan Tbk. (INET) melonjak 25%, menjadi salah satu top gainers.
Adapun deretan saham yang masuk kategori top losers antara lain PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) yang turun 12%, PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk. (PGLI) turun 11,02%, dan PT Tira Austenite Tbk. (TIRA) melemah 10,06%.
Untuk top gainers, saham PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. (URBN) mencatatkan kenaikan tertinggi 34,78%, disusul PT Berkah Prima Perkasa Tbk. (BLUE) dan INET, yang masing-masing naik 25%.
BEI Cabut Suspensi Sejumlah Saham, FPNI dan KOKA Kembali Diperdagangkan
Selain pergerakan indeks utama, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengumumkan pencabutan suspensi terhadap beberapa saham yang sebelumnya dibekukan.
Mulai hari ini, PT Lotte Chemical Titan Tbk. (FPNI), PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA), dan PT Djasa Ubersakti Tbk. (PTDU) kembali dapat diperdagangkan.
Keputusan ini tertuang dalam pengumuman resmi BEI yang ditandatangani oleh Teuku Fahmi dan Ariandar Martin Satria D. Bako, selaku Kepala Divisi Peraturan dan Layanan Perusahaan Tercatat serta P.H. Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan.
Selain itu, BEI juga menetapkan bahwa PT Puri Sentul Permai Tbk. (KDTN) mengalami Unusual Market Activity (UMA) atau peningkatan harga saham di luar kebiasaan. Meski tidak berdampak langsung pada investor, BEI mengingatkan akan melakukan suspensi sementara jika lonjakan harga terus berlanjut, untuk menjaga kestabilan pasar.
Peluang IHSG Menguat Tetap Terbuka, Tapi Waspadai Koreksi
Secara keseluruhan, pergerakan IHSG hari ini masih berada dalam fase penguatan teknikal, dengan potensi melanjutkan tren positif ke kisaran 8.487–8.539. Meski demikian, aksi ambil untung dan tekanan dari sektor perbankan besar dapat memicu koreksi sesaat.
Investor disarankan memanfaatkan momentum pullback untuk melakukan akumulasi bertahap pada saham-saham dengan prospek fundamental solid, seperti TOWR, WIFI, MDKA, ASSA, dan ENRG.
Dengan dukungan sentimen positif dari penguatan indeks sektoral, pencabutan suspensi saham tertentu, dan meningkatnya kapitalisasi pasar, IHSG berpeluang mempertahankan tren bullish jangka menengahnya menuju akhir 2025.