Saham

Saham GOTO Melonjak Terpacu Isu Merger Grab Indonesia

Saham GOTO Melonjak Terpacu Isu Merger Grab Indonesia
Saham GOTO Melonjak Terpacu Isu Merger Grab Indonesia

JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan sesi II, naik 6 poin atau 9,84% ke level Rp 67 per saham. 

Dalam sebulan terakhir, saham emiten teknologi ini sudah menguat lebih dari 21,82%, mencerminkan antusiasme pelaku pasar terhadap perkembangan terbaru di sektor teknologi digital nasional.

Lonjakan harga ini terjadi di tengah sorotan publik terhadap kemungkinan merger antara GOTO dan Grab Holdings Ltd, yang kembali mencuat setelah Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengonfirmasi adanya pembahasan terkait penggabungan kedua perusahaan. “Iya, rencananya memang begitu (merger Grab dan GoTo),” ujar Prasetyo.

BPI Danantara Siap Terlibat dalam Penggabungan

Prasetyo Hadi menambahkan, BPI Danantara akan terlibat dalam proses merger ini, meski bentuk keterlibatannya masih dalam tahap pencarian. “Kira-kira begitu (libatkan Danantara). Masih dicari bentuknya,” jelasnya.

Menurut Prasetyo, tujuan penggabungan ini adalah agar kedua perusahaan dapat terus berkembang sekaligus mendukung keberlangsungan sektor ojek online (ojol) yang kini menjadi bagian penting dari perekonomian masyarakat. 

Pernyataan resmi dari istana ini menjadi sinyal kuat bagi pasar bahwa isu merger GOTO dan Grab sudah berada pada tahap serius, meski manajemen kedua perusahaan belum memberikan komentar resmi.

Kabar ini mendorong optimisme investor, karena sinyal dari pihak pemerintah dianggap sebagai konfirmasi awal atas rencana strategis yang potensial mengubah lanskap industri teknologi Indonesia.

Pasar Merespons dengan Sentimen Positif

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menilai kenaikan harga saham GOTO mencerminkan respon pasar terhadap sentimen positif isu merger.

“Di sini kenaikan harga saham GOTO itu sudah direfleksikan. Dari adanya dinamika rencana merger antara Grab dengan GOTO itu sudah mendapatkan konfirmasi langsung dari istana negara. Berarti sebenarnya proses mergernya sudah pernah dibahas dalam pertemuan bersama presiden,” kata Nafan.

Nafan menambahkan, meskipun pembahasan merger masih dikaji secara mendalam, pasar kini menantikan kepastian bentuk dan waktu realisasi penggabungan. “Para pelaku pasar berharap rencana strategis tersebut bisa segera terealisasi, karena proses yang masih dikaji pasti membutuhkan penentuan target waktunya,” jelasnya.

Prospek Saham GOTO dan Strategi Investasi

Melihat prospek positif ini, Nafan merekomendasikan strategi accumulative buy bagi investor yang ingin menempatkan modal di saham GOTO. Target harga yang disarankan mencapai Rp 74 per saham, dengan pertimbangan bahwa merger dapat meningkatkan nilai fundamental dan mendorong pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Sementara itu, investor juga disarankan tetap memantau perkembangan terkait kepastian merger, termasuk keputusan manajemen dan keterlibatan BPI Danantara, karena realisasi rencana ini akan menentukan arah tren harga saham GOTO ke depan.

Kesimpulan: Merger Jadi Pendorong Optimisme Investor

Kombinasi antara sentimen positif isu merger, konfirmasi pihak istana, dan keterlibatan pihak strategis seperti BPI Danantara telah membuat saham GOTO menjadi magnet bagi pelaku pasar. Meski masih ada ketidakpastian terkait rincian merger, pasar menilai langkah ini dapat memperkuat posisi GOTO di industri teknologi dan transportasi digital.

Dengan kondisi saat ini, saham GOTO berpeluang tetap menarik bagi investor yang mencari aset dengan prospek pertumbuhan strategis, terutama di tengah antisipasi realisasi merger Grab dan GOTO yang dapat mengubah peta persaingan layanan digital di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index