Toyota

Toyota Recall 600 Ribu Mobil karena Panel Instrumen Mati

Toyota Recall 600 Ribu Mobil karena Panel Instrumen Mati
Toyota Recall 600 Ribu Mobil karena Panel Instrumen Mati

JAKARTA - Masalah keselamatan kembali menjadi sorotan di industri otomotif global setelah Toyota dan Lexus mengumumkan penarikan (recall) besar-besaran hampir 600 ribu unit kendaraan di Amerika Serikat. Bukan sekadar masalah ringan, recall kali ini berkaitan dengan panel instrumen digital berukuran 12,3 inci yang bisa mendadak mati, baik saat mobil baru dinyalakan maupun ketika sudah berjalan.

Kondisi ini tentu dianggap berbahaya karena pengemudi kehilangan informasi vital, seperti kecepatan, indikator bahan bakar, maupun lampu peringatan kendaraan. Hilangnya tampilan tersebut berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan dan menimbulkan cedera, terutama bila kerusakan terjadi di tengah perjalanan.

Panel Instrumen: Pusat Informasi yang Jadi Titik Lemah

Mobil modern saat ini memang dilengkapi teknologi canggih untuk menunjang kenyamanan dan keselamatan. Namun, di balik kecanggihannya, ada risiko kerusakan yang tidak bisa diabaikan.

Dalam kasus ini, panel instrumen yang seharusnya menjadi pusat informasi justru menjadi titik lemah. Jika layar gagal menyala, pengemudi tidak memiliki panduan visual untuk mengendalikan kendaraan dengan aman. Terlebih, kerusakan tidak hanya terjadi saat start-up, tapi juga bisa muncul mendadak ketika mobil melaju di jalan raya.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran lebih luas. Panel instrumen digital kini sudah menggantikan peran analog di banyak model kendaraan. Artinya, kerusakan kecil saja bisa berdampak besar karena tidak ada cadangan tampilan lain.

Model yang Terdampak Recall

Mengutip laporan Carscoops (22 September 2025), total 591 ribu unit kendaraan dari 15 model Toyota dan Lexus masuk daftar recall.

Dari lini Toyota, model yang terdampak mencakup:

Venza

Crown

Crown Signia

RAV4

GR Corolla

4Runner

Camry

Grand Highlander

Tacoma

Highlander

Sementara dari lini Lexus, model yang terlibat antara lain:

LS

RX

TX

Meski begitu, tidak semua unit dari model tersebut bermasalah. Misalnya, hanya tujuh unit Toyota 4Runner dan tiga unit Lexus LS500h yang terdeteksi mengalami gangguan. Namun, di sisi lain, jumlah terbesar terjadi pada lebih dari 113 ribu unit Toyota RAV4 serta 33 ribu unit Lexus TX.

Skala recall yang melibatkan berbagai model populer ini membuat isu semakin besar. Tidak hanya sedan dan SUV, tetapi juga mencakup pikap Toyota Tacoma yang menjadi andalan banyak konsumen di Amerika.

Respon Toyota dan Lexus

Sebagai tindak lanjut, Toyota memastikan pemilik mobil terdampak akan mendapat pemberitahuan resmi paling lambat pertengahan November 2025. Dealer Toyota dan Lexus sudah mendapat instruksi untuk segera memeriksa kendaraan yang masuk daftar recall.

Jika ditemukan masalah, panel instrumen akan diprogram ulang atau diganti dengan versi terbaru yang sudah diperbaiki. Toyota menegaskan bahwa semua perbaikan dilakukan tanpa biaya tambahan bagi konsumen.

Langkah ini diambil untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan dan memastikan pengemudi tidak lagi mengalami layar mati saat berkendara.

Bukan Recall Pertama

Menariknya, recall kali ini bukanlah yang pertama bagi Toyota dalam beberapa bulan terakhir. Awal September 2025, Toyota bersama Subaru dan Lexus juga menarik lebih dari 94 ribu unit kendaraan listrik seperti Toyota bZ4X, Subaru Solterra, dan Lexus RZ. Masalahnya saat itu terkait sistem HVAC yang membuat pemanas dan defroster berpotensi gagal berfungsi.

Rangkaian recall ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi mobil semakin maju, tantangan pada aspek keandalan tetap besar. Mobil generasi baru dengan fitur digitalisasi tinggi ternyata juga memiliki risiko kerusakan yang lebih kompleks.

Implikasi bagi Konsumen dan Industri

Bagi konsumen, kabar recall memang menimbulkan kekhawatiran. Namun, di sisi lain, langkah cepat Toyota dan Lexus juga bisa dilihat sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan pengguna. Transparansi perusahaan dalam mengumumkan masalah dan memberikan solusi tanpa biaya adalah bagian penting dari menjaga reputasi di pasar global.

Di level industri, kasus ini menjadi pengingat bahwa inovasi teknologi harus diimbangi dengan sistem pengujian dan kontrol kualitas yang ketat. Panel instrumen digital yang gagal bekerja bukan hanya masalah kenyamanan, melainkan isu keselamatan.

Penarikan hampir 600 ribu unit Toyota dan Lexus akibat panel instrumen digital bermasalah menjadi salah satu recall terbesar di tahun 2025. Dengan berbagai model populer yang terdampak, kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kontrol kualitas dalam era kendaraan modern berbasis teknologi.

Toyota dan Lexus telah berjanji memperbaiki masalah tersebut melalui dealer resmi tanpa biaya tambahan. Meski menimbulkan keresahan, langkah ini membuktikan komitmen produsen dalam menjaga keselamatan konsumen dan mempertahankan kepercayaan pasar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index