Diskon Tiket Pesawat Natal 2025, Kemenhub Siapkan Operasi

Senin, 17 November 2025 | 13:38:15 WIB
Diskon Tiket Pesawat Natal 2025, Kemenhub Siapkan Operasi

JAKARTA - Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Kementerian Perhubungan menyiapkan operasi khusus untuk menghadapi lonjakan penumpang pesawat. 

Strategi ini mencakup ketersediaan armada, pengaturan jadwal penerbangan, dan koordinasi dengan seluruh bandara di Indonesia.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menyebut posko pemantauan akan dibuka pada 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Posko ini akan memantau kegiatan di 257 bandara nasional untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penerbangan.

“Kami memperkirakan jumlah penumpang meningkat dibandingkan tahun lalu, baik untuk rute domestik maupun internasional,” ujar Lukman, menegaskan kesiapan Kemenhub menghadapi libur panjang akhir tahun.

Prediksi Bandara Tersibuk dan Arus Puncak

Kemenhub memproyeksikan puncak arus keberangkatan terjadi pada 21 Desember 2025, sementara arus balik terbesar diprediksi 3–4 Januari 2026. Prediksi ini penting untuk mengatur distribusi penerbangan agar terminal dan fasilitas bandara tidak mengalami kepadatan berlebih.

Bandara tersibuk diperkirakan meliputi Soekarno-Hatta (Tangerang), Ngurah Rai (Denpasar), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kualanamu (Medan), dan Juanda (Surabaya). Sementara untuk rute internasional, pergerakan penumpang tertinggi diperkirakan dari dan menuju Singapura serta Kuala Lumpur.

Total armada yang akan beroperasi mencapai 326 pesawat, terdiri dari 286 jet dan 40 propeller. Saat ini, Indonesia memiliki 560 unit pesawat, dengan 366 siap beroperasi dan 194 lainnya dalam perawatan. Maskapai terbesar adalah Lion Air 97 unit, Garuda Indonesia 81 unit, dan Wings Air 77 unit.

Insentif dan Diskon Tarif Tiket Pesawat

Pemerintah juga memberikan berbagai insentif untuk menekan tarif tiket selama periode liburan. Langkah ini termasuk diskon PPN untuk tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, dan penurunan harga avtur di 37 bandara utama.

Diskon berlaku bagi pembelian tiket mulai 22 Oktober 2025 hingga 10 Januari 2026, dengan periode penerbangan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. Lukman menyebutkan bahwa kebijakan ini merupakan “kado terbaik bagi penumpang di musim liburan”.

Potongan tarif ini diharapkan meningkatkan aksesibilitas masyarakat untuk bepergian dengan harga terjangkau, sekaligus mengurangi risiko antrean panjang di terminal akibat lonjakan penumpang.

Posko Pemantauan dan Rencana Darurat

Selain operasi khusus, Kemenhub menyiapkan rencana kontingensi dan pedoman kesiapsiagaan bencana untuk seluruh bandara. Langkah ini memastikan setiap bandara mampu merespons kondisi darurat, termasuk gangguan cuaca ekstrem atau kendala teknis armada.

Posko pemantauan yang dibuka Kemenhub akan mengkoordinasikan kegiatan seluruh maskapai, operator bandara, dan petugas lapangan. Data real-time dari posko menjadi acuan untuk menyesuaikan jadwal penerbangan, kapasitas check-in, dan pengaturan antrian penumpang.

Kemenhub menekankan bahwa keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang menjadi prioritas utama. Langkah-langkah ini sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap transportasi udara Indonesia selama periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026.

Harapan Kemenhub untuk Liburan Aman

Dengan persiapan matang, Kemenhub berharap masyarakat dapat menikmati perjalanan udara yang aman dan lancar. Operasi khusus ini diharapkan meminimalkan gangguan operasional, menjaga kelancaran arus penumpang, dan memastikan layanan publik tetap optimal.

“Kami ingin semua penumpang bepergian dengan nyaman dan selamat, tanpa kendala berarti,” kata Lukman. Kesiapsiagaan maskapai, operator bandara, dan pemerintah menjadi kunci menghadapi lonjakan penumpang akhir tahun.

Strategi ini menunjukkan kesiapan Kemenhub dalam mengelola transportasi udara, memadukan operasi khusus, diskon tiket, dan rencana kontingensi. Dengan begitu, musim liburan akhir tahun dapat berjalan aman, nyaman, dan efisien bagi seluruh masyarakat.

Terkini