JAKARTA - Mobil listrik kini semakin diminati di Indonesia karena variasi pilihan dan harga yang kompetitif.
Fenomena ini menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap mobilitas ramah lingkungan dan efisiensi di perkotaan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total wholesales mobil listrik pada Oktober 2025 mencapai 13.935 unit. Angka ini melonjak 245 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 4.039 unit. Penjualan ini juga jauh mengungguli mobil hybrid yang tercatat 5.556 unit pada periode yang sama.
Dominasi BYD Atto 1 di Pasar Nasional
BYD Atto 1 memimpin daftar mobil listrik terlaris bulan Oktober 2025 dengan distribusi 9.396 unit. Mobil ini diminati karena desain agresif, fitur kekinian, dan harga Rp195 juta yang dianggap terjangkau bagi segmen pasar menengah.
Posisi kedua ditempati Wuling BinguoEV dengan 625 unit, diikuti BYD Sealion 7 (524 unit) dan BYD M6 (516 unit). Model-model ini menunjukkan tren konsumen yang tetap mengandalkan merek-merek kuat dengan jaringan layanan purna jual yang luas.
Chery J6 yang bergaya offroad menempati posisi kelima dengan 386 unit terdistribusi. Model ini menarik perhatian konsumen yang mencari mobil listrik serbaguna untuk kebutuhan urban maupun aktivitas di luar jalan utama.
Daftar 10 Mobil Listrik Terlaris Oktober
Berikut rincian lengkap sepuluh mobil listrik terlaris bulan Oktober 2025:
BYD Atto 1 – 9.396 unit
Wuling BinguoEV – 625 unit
BYD Sealion 7 – 524 unit
BYD M6 – 516 unit
Chery J6 – 386 unit
GAC Aion V – 339 unit
BYD Atto 3 – 240 unit
Denza D9 – 192 unit
Wuling Cloud EV – 188 unit
Wuling Mitra EV – 185 unit
Data ini menegaskan dominasi BYD di pasar mobil listrik Indonesia, dengan tiga model masuk dalam 10 besar. Kenaikan penjualan juga menunjukkan antusiasme pasar yang tinggi terhadap kendaraan listrik, seiring insentif pemerintah dan fasilitas pengisian daya yang semakin luas.
Pendatang Baru Polytron G3 Catatkan Distribusi Positif
Menariknya, pendatang baru Polytron G3 mulai menunjukkan potensi pasar dengan distribusi 117 unit. Kehadiran perusahaan elektronik ini menambah variasi pilihan bagi konsumen yang ingin mencoba mobil listrik dengan teknologi baru dan inovatif.
Tren ini menandakan bahwa pasar mobil listrik di Indonesia masih sangat dinamis. Konsumen kini memiliki banyak alternatif dari segi desain, harga, dan fitur. Pemerintah sendiri telah menyiapkan insentif untuk mendorong adopsi mobil listrik hingga 2026, yang diyakini turut mempercepat pertumbuhan pasar.
Kenaikan signifikan penjualan Oktober 2025 juga menunjukkan kepercayaan publik terhadap teknologi mobil listrik, sekaligus menjadi indikator bahwa industri otomotif hijau di Indonesia terus berkembang dan menjadi bagian penting dari mobilitas masa depan.