JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan komitmennya untuk menyampaikan informasi cuaca, iklim, hingga gempa bumi secara cepat, akurat, dan mudah dipahami.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi yang cepat, akurat, serta mudah dipahami. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin BMKG dapat berkontribusi lebih besar dalam membangun bangsa yang tangguh menghadapi bencana,” ujar Faisal.
Komitmen BMKG Hadirkan Data Cepat dan Akurat
Faisal memaparkan bahwa BMKG terus melakukan peningkatan akurasi informasi prakiraan cuaca dan iklim, yang menjadi fondasi bagi kepercayaan publik dan efisiensi sektor ekonomi.
“Capaian ini menunjukkan keandalan sistem pengamatan dan peningkatan kapasitas analisis di seluruh satuan kerja BMKG,” jelasnya, merujuk pada capaian akurasi informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika yang telah mencapai 102,9 persen dari target indikator kinerja nasional.
Peningkatan kualitas informasi ini menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, yang intensitasnya semakin meningkat akibat perubahan iklim global.
Dengan data yang akurat dan cepat, masyarakat dan pemerintah daerah dapat mengambil keputusan strategis lebih tepat waktu, termasuk untuk mitigasi bencana dan pengelolaan sumber daya alam.
Akurasi Informasi Dukung Sektor Ekonomi Strategis
Keandalan informasi BMKG tidak hanya penting untuk mitigasi bencana, tetapi juga berdampak langsung pada sektor ekonomi. Data prakiraan cuaca dan iklim yang akurat membantu pertanian, perikanan, transportasi, dan sektor maritim dalam merencanakan kegiatan operasional mereka.
Menurut Faisal, pemahaman masyarakat dan pelaku ekonomi terhadap informasi ini menjadi faktor utama dalam meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi risiko kerugian.
Sistem pemantauan BMKG, didukung 111 SPKU, juga memungkinkan pengawasan kualitas udara di berbagai wilayah, menambah nilai strategis data meteorologi bagi pemerintah dan publik.
Edukasi Masyarakat Lewat Sekolah Lapang Gempa dan Cuaca
Selain menyajikan data, BMKG juga fokus pada edukasi masyarakat melalui program Sekolah Lapang, yang kini mencakup:
Sekolah Lapang Gempa
Sekolah Lapang Iklim
Sekolah Lapang Cuaca bagi nelayan
“Untuk Sekolah Lapang, total peserta tahun 2025 mencapai 4.419 orang yang dilaksanakan di 25 provinsi,” ungkap Faisal. Program ini bertujuan agar masyarakat, terutama kelompok yang rawan terdampak bencana, memiliki pemahaman praktis tentang mitigasi risiko dan adaptasi terhadap kondisi cuaca ekstrem.
Peringatan Dini dan Integrasi Data Perkuat Kesiapsiagaan
Ke depan, BMKG akan terus mendukung program prioritas nasional, termasuk:
Pengembangan sistem peringatan dini multi-bencana
Peningkatan layanan informasi maritim dan penerbangan
Integrasi data meteorologi dan klimatologi ke dalam sistem perencanaan pembangunan daerah
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan nasional menghadapi bencana hidrometeorologi, sekaligus mendukung strategi pembangunan yang adaptif terhadap perubahan iklim global.
Faisal menegaskan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi faktor penentu dalam meningkatkan efektivitas layanan BMKG bagi masyarakat.
Dengan peningkatan akurasi informasi, edukasi publik, dan pengembangan sistem peringatan dini, BMKG menegaskan posisinya sebagai institusi kunci dalam membangun bangsa yang tangguh dan siap menghadapi tantangan bencana di era perubahan iklim.