JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) siap memainkan peran strategis dalam mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto, salah satunya adalah sektor pangan.
Kepala BRIN yang baru dilantik, Arif Satria, menegaskan bahwa setiap kebijakan pangan harus berbasis riset dan inovasi, agar program pemerintah mampu mencapai target swasembada dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Menurut Arif, sektor pangan bukan hanya terkait pertanian secara langsung, tetapi juga mencakup seluruh aspek mulai dari benih, pupuk, teknik budidaya, hingga pengolahan pasca-panen.
Dengan pendekatan berbasis riset, diharapkan hasil inovasi yang selama ini dimiliki lembaga riset maupun perguruan tinggi dapat dikonsolidasikan dan diterapkan secara optimal.
“Saya kira banyak sekali hasil riset dan hasil inovasi yang dimiliki oleh lembaga riset maupun perguruan tinggi. Tugas kita sekarang adalah bagaimana mengonsolidasi itu semua agar lebih memiliki dampak yang besar bagi perubahan dan kemajuan,” ujar Arif.
BRIN Dukung Program Swasembada Pangan
Arif menegaskan bahwa BRIN akan menjadi ujung tombak dalam mendukung pemerintah melalui riset dan inovasi terkait swasembada pangan. Meski begitu, ia mengakui bahwa saat ini lembaganya belum memetakan proyek-proyek spesifik yang akan menjadi fokus utama BRIN.
Langkah ini menunjukkan pendekatan BRIN yang terstruktur dan berbasis data, di mana pemetaan prioritas dilakukan secara matang agar setiap proyek dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap target nasional.
Selain itu, Arif menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga, termasuk perguruan tinggi, industri, dan badan riset lain, agar inovasi dapat diterapkan secara luas di lapangan dan berdampak langsung pada ketahanan pangan nasional.
Pendanaan dan Kemitraan Strategis
Keberhasilan riset dan inovasi tidak hanya bergantung pada kualitas peneliti, tetapi juga pada jumlah peneliti, dana, infrastruktur, dan ekosistem penelitian yang mendukung. Arif menyebutkan salah satu opsi pendanaan adalah bermitra dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang dapat menjadi mitra strategis dalam memperkuat kapasitas riset.
“Jadi Danantara adalah salah satu mitra strategis yang benar-benar harus kita perkuat, dan saya kira sumber pembiayaan dari berbagai sektor termasuk industri itu menjadi penting,”
jelas Arif.
Kemitraan semacam ini diharapkan mampu menghadirkan sumber pendanaan yang berkelanjutan, sehingga proyek riset dan inovasi pangan dapat terus berjalan tanpa kendala finansial. Pendekatan ini juga memungkinkan hasil riset dikembangkan menjadi solusi nyata untuk tantangan pangan di Indonesia.
Struktur Kepemimpinan BRIN
Selain Arif, Presiden Prabowo Subianto juga melantik Laksamana Madya TNI Purnawirawan Amarulla Octavian sebagai Wakil Ketua BRIN. Pelantikan ini termaktub dalam Keputusan Presiden RI Nomor 123P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala BRIN.
Dengan kepemimpinan baru, BRIN diharapkan lebih agresif dalam:
Menyusun strategi riset pangan nasional
Mengintegrasikan inovasi perguruan tinggi dan lembaga riset
Memastikan hasil riset dapat diterapkan secara nyata untuk mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo
Langkah ini menjadi indikator bahwa pemerintah serius menempatkan BRIN sebagai lembaga strategis dalam pembangunan nasional, khususnya sektor pangan.
Riset dan Inovasi Sebagai Landasan Kebijakan
Arif menekankan bahwa riset dan inovasi harus menjadi dasar kebijakan pangan, bukan sekadar formalitas. Dengan pendekatan ilmiah, kebijakan pemerintah dapat lebih efektif, tepat sasaran, dan berdampak luas.
Beberapa aspek yang menjadi perhatian BRIN antara lain:
Kualitas benih dan pupuk untuk meningkatkan produktivitas
Teknik budidaya modern yang efisien dan ramah lingkungan
Pengolahan pasca-panen untuk mengurangi kehilangan hasil pertanian
Kolaborasi lintas lembaga agar inovasi dapat diterapkan secara menyeluruh
Dengan fokus ini, BRIN diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung target Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.
Pelantikan Arif Satria sebagai Kepala BRIN menandai langkah baru pemerintah dalam memanfaatkan riset dan inovasi untuk sektor strategis, terutama pangan. Dengan dukungan riset, pendanaan strategis, dan kolaborasi lintas lembaga, BRIN berupaya memastikan program swasembada pangan berjalan efektif, berdampak luas, dan berkelanjutan.
Kepemimpinan baru ini juga menegaskan posisi BRIN sebagai garda terdepan inovasi nasional, yang berperan langsung dalam mencapai prioritas pembangunan Presiden Prabowo, khususnya ketahanan pangan dan kemandirian sektor strategis lainnya.