Pemprov DKI Targetkan Pengguna Transportasi Umum Naik 30 Persen

Selasa, 11 November 2025 | 12:42:37 WIB
Pemprov DKI Targetkan Pengguna Transportasi Umum Naik 30 Persen

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah fokus mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum, dengan target meningkatnya pengguna hingga 30 persen dalam beberapa tahun ke depan. 

Upaya ini menjadi bagian dari strategi menurunkan kemacetan, mengurangi polusi, dan meningkatkan efisiensi mobilitas di ibu kota.

Gubernur DKI Jakarta menekankan bahwa keberhasilan target tersebut tidak hanya bergantung pada penyediaan armada transportasi, tetapi juga pada kualitas layanan, kenyamanan, dan integrasi sistem transportasi yang efektif.

“Kami ingin warga Jakarta merasa nyaman, cepat, dan aman menggunakan transportasi umum sehingga mereka beralih dari kendaraan pribadi,”
kata pejabat Pemprov DKI saat memaparkan rencana strategis transportasi.

Strategi Meningkatkan Penggunaan Transportasi Umum

Pemprov DKI mengidentifikasi sejumlah strategi untuk mencapai target 30 persen pengguna transportasi umum, antara lain:

Peningkatan kualitas layanan – memastikan armada selalu dalam kondisi baik, tepat waktu, dan aman.

Integrasi moda transportasi – menghubungkan MRT, LRT, TransJakarta, dan transportasi pendukung sehingga perjalanan lebih efisien.

Infrastruktur pendukung – seperti halte modern, fasilitas park and ride, dan jalur pejalan kaki yang nyaman.

Pendekatan ini bertujuan memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi penumpang dan mendorong masyarakat untuk meninggalkan kendaraan pribadi, sehingga mengurangi kemacetan dan polusi di Jakarta.

Kendala dan Tantangan Transformasi Transportasi

Meski target ambisius, Pemprov DKI menghadapi beberapa tantangan. Faktor perilaku masyarakat, seperti kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi dan persepsi tentang kenyamanan transportasi umum, menjadi kendala utama.

Selain itu, integrasi sistem transportasi masih perlu diperkuat, termasuk sinkronisasi jadwal, tarif, dan rute antar moda transportasi. Pemerintah juga harus memastikan ketersediaan armada memadai, terutama pada jam-jam sibuk.

“Kami menyadari bahwa untuk mengubah perilaku warga, tidak cukup hanya dengan menambah armada. Kami harus memberikan layanan yang nyaman, cepat, dan aman,”
jelas pejabat terkait.

Pemprov DKI juga bekerja sama dengan pihak swasta untuk mendukung inovasi layanan, termasuk penggunaan aplikasi digital untuk memudahkan akses informasi transportasi umum dan pembayaran tiket non-tunai.

Upaya Mengurangi Kemacetan dan Polusi

Meningkatkan penggunaan transportasi umum merupakan bagian dari rencana strategis Pemprov DKI untuk menekan tingkat kemacetan dan polusi udara. Data menunjukkan, transportasi pribadi menyumbang sebagian besar kemacetan di Jakarta, sehingga pengalihan ke transportasi umum akan berdampak signifikan.

Selain itu, program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung target lingkungan nasional. Pemprov DKI berencana menerapkan kebijakan yang mendorong kendaraan ramah lingkungan serta memperluas jalur transportasi publik berbasis energi bersih.

“Dengan lebih banyak warga menggunakan transportasi umum, kita dapat mengurangi polusi udara dan kemacetan sekaligus mendukung kualitas hidup warga Jakarta,”
ujar pejabat Pemprov DKI.

Monitoring dan Evaluasi Program Transportasi

Pemprov DKI menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan target peningkatan pengguna transportasi umum tercapai. Evaluasi dilakukan melalui:

Survei kepuasan penumpang

Pengukuran volume pengguna harian

Pemantauan kualitas armada dan fasilitas

Langkah ini memungkinkan pemerintah melakukan penyesuaian strategi secara cepat dan memastikan layanan transportasi umum semakin optimal. Selain itu, pengawasan ketat juga penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang, faktor krusial dalam mendorong peralihan dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

Peningkatan pengguna transportasi umum hingga 30 persen menjadi salah satu prioritas strategis Pemprov DKI dalam menghadapi kemacetan, polusi, dan tantangan mobilitas di Jakarta. 

Dengan kombinasi peningkatan kualitas layanan, integrasi moda transportasi, inovasi digital, dan kebijakan ramah lingkungan, pemerintah optimistis target ini dapat tercapai.

Keberhasilan program ini tidak hanya berdampak pada efisiensi transportasi, tetapi juga pada kualitas hidup masyarakat, lingkungan, dan keberlanjutan kota. Pemprov DKI menekankan bahwa partisipasi masyarakat dan inovasi layanan publik menjadi kunci utama untuk mencapai transformasi transportasi di ibu kota.

Terkini