Toyota Tsusho Investasi Rp1,6 Triliun untuk Hilirisasi Timah dan Tembaga

Selasa, 11 November 2025 | 09:50:20 WIB
Toyota Tsusho Investasi Rp1,6 Triliun untuk Hilirisasi Timah dan Tembaga

JAKARTA - Upaya Indonesia mempercepat hilirisasi mineral kembali menarik perhatian investor global. 

Kali ini, Toyota Tsusho Corporation, anak usaha Toyota Group asal Jepang, berencana menanamkan investasi senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun di sektor hilirisasi timah dan tembaga.

Langkah ini tidak hanya memperkuat rantai pasok global otomotif dan elektronik, tetapi juga menunjukkan kepercayaan besar dunia industri terhadap potensi sumber daya mineral Indonesia.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menyampaikan bahwa investasi ini menjadi bagian dari upaya Toyota Tsusho untuk mengamankan pasokan solder paste — komponen penting dalam industri otomotif dan elektronik global yang saat ini mengalami lonjakan permintaan.

Proyek tersebut, menurut Todotua, masih dalam tahap awal pembahasan dan diharapkan dapat dikembangkan bersama PT Timah Tbk sebagai mitra lokal strategis.

“Indonesia berkontribusi sekitar 18% terhadap pasokan timah dunia, menjadikannya salah satu pemain utama dalam rantai pasok global. Dengan posisi strategis ini, Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat industri komponen produk elektronik dan otomotif,” ujarnya di Tokyo, Jepang.

Proyek Strategis: Hilirisasi Solder Paste dan Copper Rod di Indonesia

Toyota Tsusho berencana mengembangkan industri solder paste dan copper rod di Indonesia. Dua proyek ini akan berperan penting dalam mendukung rantai pasok industri kabel dan komponen otomotif global.

Solder paste, yang berbasis timah, digunakan secara luas dalam proses penyolderan sirkuit elektronik, terutama untuk produk otomotif modern dan perangkat elektronik rumah tangga. 

Sementara itu, copper rod merupakan bahan dasar kabel listrik dan kabel otomotif, yang permintaannya terus meningkat seiring percepatan elektrifikasi kendaraan di seluruh dunia.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi memastikan bahwa pemerintah akan mendukung penuh inisiatif ini.
“Kementerian berkomitmen mendukung setiap upaya hilirisasi yang menciptakan nilai tambah di dalam negeri,” tegas Todotua.

Selain mengembangkan industri solder paste, Toyota Tsusho juga berminat memperluas investasi di bidang hilirisasi tembaga. 

Langkah ini sejalan dengan strategi global perusahaan untuk mengamankan bahan baku copper rods yang digunakan dalam produksi kabel, di tengah meningkatnya kebutuhan dari industri otomotif listrik dan energi terbarukan.

Pemerintah Dukung Penuh, Targetkan Nilai Tambah Domestik

Dalam pernyataannya, Todotua menyebut bahwa pemerintah menyambut baik minat Toyota Tsusho memperkuat “Kami menyambut baik minat Toyota Tsusho untuk juga memperluas investasi di bidang hilirisasi tembaga, apalagi investasi ini akan mendorong proses nilai tambah yang lebih besar di dalam negeri,” jelasnya.

Menurut Todotua, saat ini beberapa perusahaan di dalam negeri sudah memproduksi katoda tembaga, yang merupakan bahan baku utama untuk copper rods dan copper wire. Dengan hadirnya Toyota Tsusho, rantai produksi tembaga nasional akan semakin lengkap dari hulu ke hilir.

Pemerintah, lanjutnya, siap memberikan dukungan menyeluruh, mulai dari fasilitasi perizinan, kemudahan berusaha, hingga tahap operasional. Dukungan ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mendorong transformasi ekonomi berbasis industri hilir dan pengurangan ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

Langkah Toyota Tsusho ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pengolahan mineral strategis di Asia Tenggara. Potensi kerja sama dengan BUMN seperti PT Timah Tbk. diharapkan mampu menciptakan sinergi yang mendukung pengembangan industri berbasis mineral berkelanjutan.

Permintaan Global Solder Paste Meningkat, Jepang Jadi Investor Kunci

Secara global, lebih dari 50% konsumsi timah digunakan untuk pembuatan solder, terutama solder paste yang menjadi komponen penting dalam industri elektronik, otomotif, hingga energi surya. Permintaan dunia terhadap solder paste diprediksi akan tumbuh dari 5.170 ton pada 2024 menjadi 6.300 ton pada 2029.

Kondisi ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan industri hilir timah yang bernilai tambah tinggi, mengingat negara ini adalah salah satu produsen timah terbesar di dunia.

Selain itu, Jepang kini menempati posisi keempat sebagai sumber investasi asing langsung (FDI) terbesar di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, total nilai investasi Jepang mencapai US$18,89 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 12,4%.

Angka tersebut menggambarkan semakin eratnya hubungan ekonomi kedua negara dan kepercayaan investor Jepang terhadap stabilitas ekonomi serta kebijakan investasi Indonesia.

Kerja sama ini juga sejalan dengan arah kebijakan hilirisasi dan teknologi hijau yang diusung pemerintah Indonesia, sekaligus mendukung target pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Dampak Strategis Bagi Indonesia dan Industri Otomotif Dunia

Rencana investasi Toyota Tsusho senilai Rp1,6 triliun ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi langsung melalui penyerapan tenaga kerja dan transfer teknologi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global industri otomotif dan elektronik.

Hilirisasi timah dan tembaga akan membuka peluang bagi Indonesia untuk tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi juga produsen komponen bernilai tambah tinggi yang dibutuhkan industri modern.

Selain itu, pengembangan industri ini berpotensi meningkatkan ekspor produk hilir seperti solder paste dan copper rod, sekaligus memperkuat daya saing sektor manufaktur nasional.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan minat tinggi investor seperti Toyota Tsusho, langkah hilirisasi ini diharapkan menjadi model kemitraan strategis antara Indonesia dan Jepang dalam mendorong pembangunan industri berkelanjutan di Asia.

Terkini