Strategi Efisiensi Jadi Kunci Sukses Bisnis Online Modern

Selasa, 11 November 2025 | 09:47:30 WIB
Strategi Efisiensi Jadi Kunci Sukses Bisnis Online Modern

JAKARTA - Dunia bisnis online di Indonesia tengah memasuki babak baru yang semakin kompetitif. 

Ribuan pelaku usaha digital kini berlomba menarik perhatian pembeli dengan berbagai cara, mulai dari diskon besar-besaran hingga kampanye promosi yang kreatif. Namun, di balik gempuran pemasaran tersebut, tantangan terbesar justru terletak pada satu hal yang sering terabaikan: bagaimana menjaga profitabilitas di tengah persaingan ketat.

Pertumbuhan pesat e-commerce telah membuka peluang besar bagi banyak pelaku usaha, tetapi tidak semua mampu mempertahankan keuntungan yang sehat.

Menurut Zhao Jun, Country Head BigSeller Indonesia, kunci keberhasilan bisnis online tidak semata-mata bergantung pada penjualan tinggi, melainkan pada kemampuan membangun sistem operasional yang efisien dan adaptif terhadap perubahan pasar.

“Penggunaan data untuk memahami perilaku pelanggan, mengatur stok, serta menentukan harga yang kompetitif menjadi langkah penting agar bisnis tetap bertahan di tengah tekanan pasar. 

Selain itu, digitalisasi juga memegang peran besar dalam menjaga efisiensi,” ujar Zhao Jun dalam ajang BigSeller 2025 Indonesia E-Commerce Summit di Jakarta.

Digitalisasi dan Otomatisasi: Pilar Efisiensi di Era E-Commerce

Zhao menjelaskan bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan fundamental bagi setiap pelaku bisnis online.

Melalui otomatisasi proses penjualan, pengelolaan inventori, dan layanan pelanggan, perusahaan dapat memangkas biaya operasional secara signifikan sekaligus meningkatkan kecepatan pelayanan.

Dengan sistem yang serba otomatis, pelaku usaha dapat fokus pada strategi pertumbuhan — seperti pembuatan konten yang relevan, otentik, dan konsisten untuk membangun kepercayaan konsumen. Langkah ini semakin penting karena kepercayaan digital kini menjadi faktor kunci dalam keputusan pembelian.

Selain itu, kolaborasi lintas platform juga muncul sebagai strategi baru yang semakin populer. Para penjual tak lagi bergantung hanya pada satu kanal, melainkan memperluas jangkauan ke berbagai platform untuk menjangkau segmen pasar berbeda.

Menurut Zhao, strategi multikanal yang terukur dan adaptif memungkinkan bisnis untuk tetap tumbuh tanpa kehilangan efisiensi maupun margin keuntungan.

“Pertumbuhan sejati berasal dari operasi yang digerakkan oleh data, bukan hanya peningkatan penjualan,” tegas Zhao.

Tantangan ‘Tumbuh Tanpa Profit’ dan Pentingnya Strategi Berbasis Data

Masalah klasik dalam bisnis online adalah “tumbuh tanpa profit” — ketika perusahaan terlihat berkembang pesat secara angka, tetapi margin keuntungan justru menyusut.

CEO BigSeller, Xie Ling, menyoroti fenomena ini sebagai salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pelaku e-commerce di Indonesia saat ini.

Menurut Xie, banyak penjual yang fokus pada peningkatan transaksi dan volume penjualan tanpa memperhatikan efisiensi biaya dan strategi jangka panjang.

Padahal, untuk membangun bisnis yang berkelanjutan, setiap keputusan harus didasarkan pada analisis data yang akurat, mulai dari perilaku pelanggan, tren permintaan, hingga pengelolaan inventori.

Konferensi BigSeller 2025 Indonesia E-Commerce Summit, yang dihadiri oleh lebih dari 3.000 pelaku bisnis e-commerce, dirancang bukan hanya untuk membahas cara berjualan, tetapi juga bagaimana menciptakan profit di tengah kompetisi yang semakin ketat.

Diskusi di ajang ini menekankan pentingnya operasional efisien, strategi berbasis data, dan inovasi berkelanjutan untuk menjaga daya saing.

Kolaborasi dan Inovasi: Strategi Menjaga Daya Saing Digital

Selain dari sisi efisiensi, kolaborasi menjadi elemen penting lain yang turut menentukan kesuksesan bisnis online.

Amelia Tediarjo, Director of Business Strategy & Operations Lazada Indonesia, menegaskan bahwa pertumbuhan e-commerce di Tanah Air harus diimbangi dengan penguatan ekosistem digital yang mendukung penjual baru maupun brand lokal.

Menurut Amelia, berbagai fitur berbasis data dan kecerdasan buatan (AI) kini hadir untuk membantu penjual memahami perilaku konsumen dan mengoptimalkan strategi pemasaran.

“Penjual perlu memanfaatkan data dan fitur yang tersedia untuk membangun merek, bukan hanya menjual produk,” ujarnya.

Dukungan dari platform besar seperti Lazada, Blibli, dan TikTok Shop menjadi pendorong penting bagi ekosistem digital yang lebih kuat.

Edward Kilian Suwignyo, Group Head Emerging Business Blibli, menjelaskan bahwa brand lokal kini memiliki peluang besar untuk menembus pasar premium di platformnya, asalkan mereka mampu membuka seluruh potensi brand melalui strategi personalisasi yang tepat.

Sementara itu, Justine Amelia, Business Manager TikTok Shop by Tokopedia, menyoroti peran konten interaktif dalam meningkatkan konversi.

Ia memperkenalkan konsep Interest–Trust–Conversion, yang menggambarkan bagaimana minat pengguna bisa berubah menjadi kepercayaan, lalu berujung pada transaksi. Menurut Justine, dukungan terhadap live streaming dan konten berkualitas akan menjadi pembeda utama bagi para penjual di masa depan.

Menuju Fase Baru Bisnis Online yang Lebih Matang

Penyelenggaraan BigSeller 2025 Indonesia E-Commerce Summit menunjukkan bahwa industri bisnis online di Indonesia tengah bergerak menuju fase yang lebih matang. 

Pertumbuhan tidak lagi hanya diukur dari peningkatan jumlah transaksi, tetapi dari kemampuan membangun bisnis yang efisien, berkelanjutan, dan tetap menguntungkan di tengah kompetisi ketat.

Dari berbagai pemaparan di konferensi tersebut, tampak jelas bahwa efisiensi operasional, strategi berbasis data, serta inovasi konten dan kolaborasi lintas platform akan menjadi fondasi utama dalam memenangkan persaingan digital.

Dalam lanskap e-commerce yang terus berkembang, hanya mereka yang mampu menggabungkan kreativitas dengan efisiensi dan analitik data yang cerdas yang akan bertahan dan tumbuh lebih kuat.

Terkini