JAKARTA - Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tengah menapaki langkah strategis menuju kemandirian energi melalui pemanfaatan sumber daya panas bumi.
Pemerintah daerah setempat mengumumkan bahwa wilayah ini memiliki dua titik potensi panas bumi berskala besar, masing-masing dengan kapasitas di atas 25 megawatt (MW).
Kedua lokasi tersebut terletak di Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, dan Marapi, Kecamatan Sungai Pua, menjadikannya aset bernilai tinggi untuk pengembangan energi hijau dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Agam, Agusnadi, menjelaskan bahwa potensi energi panas bumi di dua lokasi ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.
Ia menyampaikan hal tersebut di Lubuk Basung, Minggu lalu, seraya menegaskan keseriusan pemerintah dalam mengelola kekayaan alam agar memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Energi panas bumi itu berpotensi di Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, dan Marapi, Kecamatan Sungai Pua,” ujar Agusnadi.
Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah untuk menarik investor dalam pengembangan sektor energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
Maninjau dan Marapi, Dua Titik Emas Energi Panas Bumi Agam
Dua kawasan di Kabupaten Agam telah diidentifikasi memiliki potensi energi panas bumi dengan kapasitas besar. Lokasi pertama berada di Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, dengan estimasi kapasitas mencapai 25 MW.
Lokasi ini dinilai ideal untuk dikembangkan sebagai pusat produksi energi bersih di masa depan, mengingat karakteristik geologi kawasan yang mendukung eksplorasi panas bumi.
Sementara itu, potensi yang lebih besar ditemukan di kawasan Marapi, Kecamatan Sungai Pua, yang diperkirakan mampu menghasilkan 50 MW energi. Dengan total potensi mencapai 75 MW, Kabupaten Agam kini dipandang sebagai salah satu wilayah paling prospektif untuk pengembangan energi panas bumi di Pulau Sumatera.
Agusnadi menegaskan bahwa potensi ini telah menjadi fokus utama pemerintah daerah dalam mempromosikan peluang investasi.
“Potensi ini telah kita promosikan melalui website, media sosial, dan lainnya agar investor mau berinvestasi untuk mengembangkan potensi itu,” jelasnya.
Promosi digital dinilai efektif dalam menjangkau investor nasional maupun internasional, sekaligus memperkuat citra Kabupaten Agam sebagai daerah ramah investasi energi terbarukan.
Pemkab Agam Gencarkan Promosi dan Tawarkan Kemudahan Investasi
Dalam rangka mempercepat realisasi investasi di sektor energi panas bumi, DPMPTSP Agam telah melakukan berbagai upaya promosi dan kemitraan strategis. Pemerintah tidak hanya menyiapkan data potensi dan lokasi proyek, tetapi juga memastikan kemudahan perizinan dan insentif fiskal bagi investor yang berminat.
Pemerintah Kabupaten Agam menyadari bahwa dukungan regulasi menjadi faktor kunci keberhasilan investasi. Oleh karena itu, melalui Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif Fiskal, investor akan memperoleh sejumlah keringanan, mulai dari insentif pajak hingga pengurangan retribusi daerah.
“Siapa yang mau berinvestasi, Pemkab Agam bakal memberikan kemudahan kepada investor dan termasuk insentif pajak maupun keringanan retribusi,” ungkap Agusnadi.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Agam untuk menciptakan iklim investasi yang kompetitif, sekaligus mendukung agenda transisi energi nasional menuju energi bersih dan berkelanjutan.
Sektor Unggulan Lain Siap Digarap Investor
Selain sektor energi panas bumi, Kabupaten Agam juga membuka peluang investasi di berbagai bidang lain yang potensial dan saling mendukung pembangunan daerah. Di antaranya adalah sektor peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan budidaya, serta pariwisata.
Untuk sektor peternakan, pengembangan sapi berpotensi besar di Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung, dan Ampek Nagari, sementara peternakan kambing dapat dikembangkan di Lubuk Basung, Palupuh, dan Baso.
Di bidang pertanian, komoditas padi dan jagung menjadi unggulan di beberapa kecamatan seperti Lubuk Basung, Palembayan, dan Tanjung Raya.
Pada sektor perkebunan, tanaman kelapa memiliki prospek tinggi di Lubuk Basung dan Tanjung Mutiara, sedangkan perikanan budidaya menjanjikan hasil optimal di kawasan Lubuk Basung, Tanjung Raya, dan Tanjung Mutiara.
Tak kalah menarik, sektor pariwisata juga menjadi magnet investasi baru bagi Kabupaten Agam. Kawasan Matur, Tanjung Mutiara, dan Tanjung Raya dikenal memiliki panorama alam yang memukau serta potensi wisata berbasis budaya dan ekowisata.
Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, investor yang masuk akan mendapatkan kemudahan birokrasi, kepastian hukum, serta pendampingan teknis agar proyek berjalan efektif dan berdampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat.
Agam Menuju Kemandirian Energi dan Pusat Investasi Hijau
Dengan dua lokasi panas bumi besar di Maninjau dan Marapi, Kabupaten Agam kini berada di jalur yang tepat menuju kemandirian energi berbasis sumber daya terbarukan.
Potensi total di atas 75 MW tidak hanya menjanjikan keuntungan ekonomi, tetapi juga mendukung agenda nasional untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada energi fosil.
Jika potensi ini terealisasi, Agam akan menjadi contoh daerah yang berhasil mengelola energi bersih secara berkelanjutan, sekaligus membuka lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Melalui strategi promosi digital, kemudahan investasi, dan sinergi antara pemerintah serta pelaku usaha, Agam menegaskan posisinya sebagai daerah tujuan investasi unggulan di sektor energi dan ekonomi hijau.