JAKARTA - Radang tenggorokan merupakan kondisi yang umum dialami banyak orang, ditandai rasa sakit atau iritasi, terutama saat menelan.
Biasanya disebabkan infeksi virus seperti flu atau pilek, yang bisa sembuh sendiri tanpa obat khusus.
Namun, jika radang disebabkan bakteri streptokokus, antibiotik menjadi pengobatan yang dibutuhkan. Selain infeksi, faktor lain seperti minuman dan kebiasaan sehari-hari bisa memengaruhi risiko iritasi tenggorokan. Salah satu minuman yang sering dikaitkan adalah kopi.
Kopi Bisa Menyebabkan Tenggorokan Kering
Menurut Rachna Mehta Shroff, ahli bedah kepala dan leher sekaligus spesialis THT, kandungan kafein pada kopi bersifat diuretik atau pengering. Konsumsi kopi berlebihan tanpa diimbangi air putih dapat menyebabkan dehidrasi dan iritasi tenggorokan.
Satu hingga dua cangkir kopi per hari masih aman bagi kebanyakan orang. Masalah muncul ketika kopi diminum terus-menerus sepanjang hari, membuat tenggorokan lebih rentan mengalami kekeringan dan sensasi tidak nyaman.
Selain itu, minum kopi saat perut kosong juga meningkatkan risiko iritasi. Setelah tidur malam, perut berada dalam kondisi sensitif, sehingga kafein dapat memicu gangguan pencernaan dan membuat tenggorokan terasa panas.
Kopi dan Hubungannya dengan Asam Lambung
Konsumsi kopi berlebihan juga berpotensi memicu penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan karena katup esofagus bagian bawah tidak menutup sempurna.
Minuman seperti kopi, cokelat, dan makanan asam dapat melemahkan katup ini. Akibatnya, asam lambung naik ke tenggorokan, menimbulkan sensasi terbakar, nyeri, atau iritasi. Gejala tambahan bisa berupa suara serak, sesak di tenggorokan, sulit menelan, atau sensasi makanan tersangkut.
Kondisi ini menjelaskan mengapa orang tertentu mengalami tenggorokan kering atau perih setelah minum kopi, meski mereka sehat secara umum.
Cara Aman Konsumsi Kopi
Meski kopi memiliki efek stimulan yang meningkatkan kewaspadaan dan performa, konsumsi berlebihan harus dihindari. Batas aman bagi orang dewasa sehat adalah sekitar 400 miligram kafein per hari, atau setara empat cangkir kopi.
Jika tenggorokan terasa kering atau iritasi, beberapa langkah bisa diikuti: kurangi konsumsi kopi, pilih kopi decaf, atau beralih ke teh chamomile yang lebih menenangkan tenggorokan. Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan air putih.
Selain itu, hindari langsung berbaring setelah minum kopi atau makan. Tetap dalam posisi tegak selama beberapa jam membantu mencegah naiknya asam lambung yang bisa memicu rasa panas di tenggorokan.
Nikmati Kopi dengan Bijak
Kopi tidak otomatis menyebabkan radang tenggorokan, tetapi kebiasaan konsumsi tertentu bisa memicu iritasi atau memperburuk kondisi asam lambung. Kunci utamanya adalah konsumsi secukupnya, menjaga hidrasi, dan memperhatikan kondisi perut sebelum minum kopi.
Dengan mengatur pola konsumsi, kopi tetap bisa dinikmati sebagai minuman sehari-hari tanpa menimbulkan risiko radang tenggorokan atau gangguan pencernaan.