Miss Universe

Sanly Liu Indonesia Bersahabat dengan Miss Palestina di Miss Universe

Sanly Liu Indonesia Bersahabat dengan Miss Palestina di Miss Universe
Sanly Liu Indonesia Bersahabat dengan Miss Palestina di Miss Universe

JAKARTA - Ajang Miss Universe 2025 di Thailand menghadirkan momen hangat saat perwakilan Indonesia, Sanly Liu, berpose akrab dengan Miss Palestina, Nadeen Ayoub. 

Dalam potret yang diunggah 13 November 2025, keduanya terlihat tersenyum ceria dengan tangan saling melingkar di pinggang. Sanly menuliskan keterangan, “Sisterhood beyond lands @nadeen.m.ayoub”, menegaskan nilai persahabatan lintas negara di tengah kompetisi global.

Sanly mengenakan gaun mini one-shoulder berhiaskan manik-manik warna hijau rancangan desainer lokal Ryanamuba, dipadukan sepatu hak tinggi cokelat dan gelang keemasan di lengan. 

Rambutnya dicepol, sementara riasan wajah bernuansa bronze. Sementara Nadeen memilih tampilan lebih kasual dengan atasan halterneck bermotif geometris, celana panjang biru langit, dan tas bambu.

Kejadian Keracunan Makanan di Ajang Miss Universe

Pose hangat ini muncul setelah Sanly mengabarkan keracunan makanan yang sempat membuatnya membatalkan beberapa acara. Dikutip dari VN Expresz, Sanly membagikan foto pil di Instagram Story pada 12 November 2025. 

Ia menulis, “Di sini saya, keracunan makanan, tapi untungnya tim di sini bertindak cepat dan saya segera membatalkan acara.”

Tak hanya Sanly, beberapa kontestan lain juga dirawat karena kondisi serupa. Miss Universe Hungaria, Dezsényi, dirawat akibat keracunan parah dan harus melewatkan sebagian kegiatan. 

Sementara Brigitta Schaback dari Estonia sempat sakit tetapi kini sudah pulih sepenuhnya. Sanly meminta doa untuk kesembuhan semua peserta agar dapat melanjutkan kontes hingga babak final.

Kontroversi Tatapan Miss Israel ke Miss Palestina

Di sisi lain, ajang Miss Universe 2025 juga memunculkan kontroversi politik. Video singkat memperlihatkan Miss Israel, Melanie Shiraz, menoleh ke arah Miss Palestina, Nadeen Ayoub, yang dianggap beberapa penonton sebagai “tatapan sinis”. 

Rekaman ini menyebar cepat di media sosial, memicu debat sengit mengenai hubungan antar-kontestan dan menimbulkan pro dan kontra terkait ketegangan politik di luar panggung.

Shiraz memberikan klarifikasi melalui komentar di Instagram, dikutip Times of Israel, bahwa ia tidak memelototi Nadeen. Ia menegaskan, “Sangat jelas bahwa saya hanya melihat ke arah kontestan lain ketika mereka naik ke panggung. 

Menambahkan bahasa dramatis pada momen biasa, terutama ketika itu salah merepresentasikan orang, tidak mempromosikan kebaikan atau keadilan.”

Kontroversi ini muncul di tengah kritik internasional terhadap tindakan Israel di Gaza, yang membuat Shiraz menerima komentar pedas di media sosial seperti julukan “Miss Genocide” atau slogan “Free Palestine”. Insiden ini menunjukkan bagaimana kompetisi kecantikan global juga dapat menjadi sorotan politik dan sosial di kancah internasional.

Sanly Liu Tetap Fokus pada Kompetisi

Terlepas dari isu-isu tersebut, Sanly Liu tetap menunjukkan profesionalisme dan semangat tinggi. Kehadirannya yang ramah bersama Miss Palestina menegaskan nilai persahabatan lintas negara, persatuan, dan solidaritas antar-kontestan. 

Potret ini juga mendapat sambutan positif dari penggemar, menonjolkan sisi humanis di balik panggung glamor Miss Universe.

Sanly dan Nadeen menjadi simbol bagaimana kompetisi global dapat menjadi sarana pertukaran budaya, memperkuat hubungan internasional, dan menampilkan kerjasama serta saling menghormati antar peserta. 

Dengan sikap terbuka dan profesional, Sanly berhasil menegaskan bahwa ajang kecantikan tidak hanya soal penampilan, tetapi juga diplomasi, empati, dan persahabatan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index