Wisata Luar Angkasa

China Siapkan Wisata Luar Angkasa Komersial Mulai 2027

China Siapkan Wisata Luar Angkasa Komersial Mulai 2027
China Siapkan Wisata Luar Angkasa Komersial Mulai 2027

JAKARTA - China semakin serius menapaki era baru eksplorasi antariksa, bukan hanya untuk penelitian, tetapi juga untuk sektor pariwisata. 

Proyek wisata luar angkasa pertama negara ini akan resmi diperkenalkan pada Pameran Teknologi Tinggi Internasional Tiongkok (CHTF) ke-27 yang digelar di Shenzhen, 14–16 November 2025. 

CASC, perusahaan milik negara yang menjadi motor program ini, akan memaparkan detail rencana wisata antariksa yang menargetkan publik dan wisatawan kelas atas.

Ambisi ini sejalan dengan tujuan Beijing untuk menjadi kekuatan utama di dunia sains antariksa pada 2050, sekaligus membuka peluang komersial dalam industri antariksa yang terus berkembang.

Wisata luar angkasa di China diprediksi akan memasuki tahap awal operasional dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, menandai tonggak penting bagi ekspansi negara tersebut di pasar global.

Pengalaman Wisata Antariksa yang Menakjubkan

Proyek wisata antariksa CASC dirancang untuk memberikan pengalaman sekali seumur hidup bagi publik yang ingin menjelajah di luar atmosfer bumi. Program ini tidak sekadar mengajak wisatawan menatap Bumi dari ketinggian, tetapi juga menghadirkan pengalaman mewah yang selama ini hanya dapat dinikmati segelintir orang kaya di dunia.

Inisiatif ini sekaligus menunjukkan bahwa China ingin menempatkan dirinya sejajar dengan perusahaan swasta dan badan antariksa internasional terkemuka yang telah mengembangkan wisata luar angkasa. 

Dengan teknologi peluncuran yang inovatif dan wahana yang dapat digunakan kembali, biaya penerbangan diharapkan dapat ditekan meskipun tetap berada di kelas premium.

Harga Tiket dan Tahap Persiapan Peluncuran

Startup Tiongkok, Deep Blue Aerospace, telah memulai penjualan tiket untuk wisata luar angkasa yang dijadwalkan mulai 2027. 

Tiket perdana dibanderol sekitar Rp3,5 miliar (USD 211.000). Menurut juru bicara perusahaan, penerbangan ini akan membawa wisatawan ke “luar angkasa” dengan sensasi tanpa bobot, namun tidak memasuki orbit Bumi.

Untuk menekan biaya dan meningkatkan efisiensi, Deep Blue Aerospace memanfaatkan roket yang dapat digunakan kembali. Roket pertama dijadwalkan diuji pada kuartal pertama 2025, menandai kemajuan signifikan menuju operasional komersial. Perusahaan lain, seperti Cas Space, juga berencana memulai penerbangan wisata luar angkasa pada 2028, menunjukkan tren persaingan yang menjanjikan di sektor ini.

Inovasi China dan Masa Depan Pariwisata Antariksa
Peluncuran proyek ini tidak hanya mengukuhkan posisi China dalam dunia kedirgantaraan, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi teknologi dan peluang komersial baru. 

Dengan menawarkan wisata antariksa bagi publik, China berharap menarik perhatian investor dan wisatawan global, sekaligus memperkuat citra negara sebagai pusat teknologi tinggi dan inovasi masa depan.

Selain pengalaman mewah, wisata luar angkasa di China juga dapat menjadi batu loncatan untuk eksplorasi lebih lanjut, termasuk riset ilmiah dan kolaborasi internasional di bidang antariksa. Dengan harga tiket yang masih tinggi, proyek ini tetap menjadi simbol status dan kemajuan teknologi yang memikat dunia.

Wisata luar angkasa China yang dijadwalkan mulai 2027 menjadi langkah ambisius dalam menghadirkan pengalaman unik bagi publik. Dengan dukungan CASC dan berbagai perusahaan kedirgantaraan, sektor ini diperkirakan akan menarik minat global sekaligus memperkuat posisi China di industri antariksa internasional. 

Bagi para wisatawan kelas atas, kesempatan menjelajah ke luar angkasa bukan lagi sekadar mimpi, melainkan pengalaman yang bisa segera dinikmati dalam waktu dekat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index