JAKARTA - PT Asuransi Astra Buana mengungkapkan bahwa produk asuransi kesehatan kini menjadi salah satu pilar penting perusahaan.
Presiden Direktur Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus, menyatakan, kontribusi produk ini terhadap total portofolio perusahaan mencapai sekitar 20%.
“Jadi kurang lebih secara kontribusi revenue itu sekitar 20% diversifikasi kami. Jadi yang dikenalkan Asuransi Astra banyak dulu kendaraan bermotor kemudian komersial dan lain-lain. Ini ada lagi pilar yang dikatakan asuransi kesehatan,” ujar Maxi dalam acara The Launching of Express Discharge dari Garda Medika di Jakarta.
Dari total kontribusi tersebut, yang paling dominan adalah asuransi kesehatan kumpulan atau korporasi, yakni produk Garda Medika. Maxi menegaskan, perusahaan akan terus fokus pada segmen ini karena potensi pertumbuhannya masih besar.
Fokus pada Asuransi Kumpulan, Bukan Retail
Menurut Maxi, kesadaran terhadap asuransi di sektor retail atau individu masih rendah. Sebaliknya, sektor korporasi memiliki tingkat awareness yang tinggi, sehingga produk asuransi kumpulan lebih mudah berkembang.
“Kalau kita bilang sektor korporasi awareness terhadap insurance itu besar. Jadi lebih tinggi daripada retail, sehingga khusus untuk asuransi kumpulan kami masih optimis kali ini akan masih berpotensi dan itu juga terlihat dari pertumbuhannya di industri,” jelasnya.
Indah Octavia, Marketing-Commercial & Health Business Director Asuransi Astra, menambahkan bahwa asuransi kumpulan memiliki keunikan karena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Strategi utama Astra untuk memenangkan pasar adalah diferensiasi layanan melalui inovasi tahunan.
“Untuk selalu dapat men-deliver pelayanan yang terbaik untuk para customer corporate dan tentunya kepada semua karyawan dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan,” ujar Indah.
Profitabilitas Tipis, Solusi Lewat Teknologi
Sementara itu, Operation Director Asuransi Astra, Hendry Yoga, menyoroti tantangan dalam bisnis asuransi kesehatan, terutama dari sisi profitabilitas yang tipis.
“Untuk business retail yang profitability-nya sangat tipis, efisiensi dan kontrol tiba-tiba menjadi hal yang sangat penting. Itulah tantangannya untuk bisa bertarung di bisnis ini. Sebab itu, saya sangat believe bahwa dengan menggunakan teknologi ekosistem digital adalah jawabannya,” ungkap Hendry.
Untuk itu, Asuransi Astra meluncurkan inovasi Express Discharge dalam aplikasi Garda Mobile Medcare. Fitur ini mempersingkat proses kepulangan pasien rawat jalan dengan menghilangkan antrean di kasir dan farmasi. Biaya dan klaim dapat diselesaikan langsung melalui aplikasi setelah konsultasi dengan dokter.
Hendry menjelaskan bahwa prioritas inovasi ini muncul dari analisis internal: transaksi layanan rawat jalan atau outpatient sepuluh kali lebih banyak dibanding transaksi rawat inap.
“Sehingga pada waktu kami menentukan prioritas, kami bilang kalau gitu product service ini let's start dari journey-nya outpatient. Karena dia ada 10 kali lipat lebih banyak transaksinya dibanding yang inpatient,” katanya.
Pertumbuhan Premi dan Diversifikasi Produk
Berdasarkan laporan keuangan Asuransi Astra per September 2025, jumlah premi bruto perusahaan mencapai Rp5,93 triliun, tumbuh 10,84% YoY. Pertumbuhan ini didorong tidak hanya oleh kendaraan bermotor dan asuransi komersial, tetapi juga kontribusi signifikan dari produk kesehatan, khususnya Garda Medika.
Inovasi layanan digital dan fokus pada asuransi kumpulan menjadi strategi utama Astra untuk tetap kompetitif, menjaga efisiensi operasional, dan memastikan pelayanan yang optimal bagi nasabah. Maxi menegaskan, penguatan segmen kesehatan ini sejalan dengan visi perusahaan untuk memperluas portofolio dan diversifikasi pendapatan.
Selain itu, perusahaan berkomitmen terus mengembangkan fitur-fitur digital lain untuk meningkatkan pengalaman pengguna, mempercepat proses klaim, dan mengurangi beban administratif. Strategi ini diharapkan mampu menghadapi tantangan profitabilitas tipis di sektor asuransi kesehatan sekaligus memperkuat posisi Astra di industri.