JAKARTA - Sony Group Corp. kembali membuat gebrakan di industri gim global dengan memperkenalkan PlayStation 5 edisi khusus harga terjangkau.
Langkah ini menandai strategi baru perusahaan asal Jepang tersebut dalam menghadapi persaingan ketat dengan Nintendo, terutama setelah kesuksesan luar biasa Switch 2.
Melalui siaran langsung dari Tokyo, Sony mengumumkan bahwa PlayStation 5 Digital Edition versi regional Jepang akan dijual seharga ¥55.000 atau sekitar Rp5,9 juta, jauh lebih murah dari harga standar ¥72.980. Angka ini bahkan lebih rendah dibandingkan harga pasar Amerika Serikat yang mencapai US$499 atau sekitar Rp8 juta.
“Kami ingin lebih banyak pemain di Jepang dapat menikmati PS5 dan jajaran game hebatnya,” ungkap Hideaki Nishino, CEO Sony Interactive Entertainment, dalam peluncuran resmi secara daring.
Harga Murah, Kualitas Tetap Premium
Edisi murah ini bukan hanya strategi pemasaran, tetapi juga bentuk adaptasi Sony terhadap dinamika pasar domestik yang semakin kompetitif. Dengan banderol sekitar 25 persen lebih murah, Sony menargetkan gamer kasual yang sebelumnya mungkin enggan membeli PS5 karena faktor harga.
Produk ini mulai bisa dipesan pada Kamis dan dijual resmi pada 21 November 2025. Konsol ini akan tetap membawa performa tinggi khas PS5, hanya tanpa slot disk fisik seperti pada model Digital Edition sebelumnya.
Kebijakan ini meniru langkah Nintendo, yang sebelumnya meluncurkan versi Switch 2 edisi khusus Jepang dengan harga lebih rendah dan fitur berbahasa lokal. Pendekatan tersebut terbukti sukses, menjadikan peluncuran Switch 2 sebagai penjualan tercepat dalam sejarah industri konsol.
Persaingan Panas dengan Nintendo di Negeri Sendiri
Dalam beberapa generasi terakhir, pasar Jepang menjadi tantangan besar bagi Sony. Dominasi Nintendo di segmen gim keluarga dan konsol portabel membuat PlayStation kehilangan sebagian pangsa pasarnya.
Namun, dengan harga kompetitif ini, Sony berupaya merebut kembali hati gamer Jepang, terutama menjelang masa libur akhir tahun yang biasanya mendorong lonjakan penjualan perangkat hiburan.
Sementara itu, Nintendo sendiri baru-baru ini meningkatkan perkiraan penjualan Switch 2, setelah lonjakan permintaan di pasar domestik. Analis menilai langkah Sony ini merupakan strategi defensif sekaligus promosi jangka panjang, untuk memperkuat posisinya menjelang peluncuran generasi baru PlayStation beberapa tahun mendatang.
“Langkah ini menunjukkan keinginan Sony untuk menyeimbangkan profit dan loyalitas pelanggan di pasar lokal,” tulis laporan Bloomberg Jepang.
Momentum Positif dari Game Eksklusif PS5
Salah satu pendorong semangat Sony adalah kesuksesan gim eksklusif “Ghost of Yotei”, yang berhasil terjual 3,3 juta kopi global hanya dalam sebulan sejak peluncurannya pada 2 Oktober 2025. Angka tersebut mempertegas daya tarik kuat PS5 sebagai platform unggulan untuk game berkualitas tinggi.
Keberhasilan tersebut datang bersamaan dengan pengumuman laporan keuangan Sony yang menunjukkan performa solid di sektor hiburan digital.
Perusahaan menyebutkan bahwa fokus tahun ini adalah menjaga keseimbangan antara profitabilitas dan ekspansi hardware, terutama setelah beberapa tahun lalu mereka sempat menaikkan harga PS5 akibat kebijakan tarif impor AS di era pemerintahan Donald Trump.
Kesimpulan: Langkah Strategis untuk Rebut Pasar Domestik
Keputusan Sony untuk menurunkan harga PS5 Digital Edition secara signifikan di Jepang bukan hanya langkah bisnis biasa. Ini merupakan sinyal kuat bahwa raksasa teknologi tersebut tengah melakukan reorientasi strategi pasar, dengan mengutamakan jangkauan dan loyalitas pelanggan domestik.
Dengan kombinasi harga kompetitif, dukungan game eksklusif, dan timing yang tepat menjelang musim liburan, Sony berharap PS5 edisi murah ini mampu memperkuat kehadirannya di Jepang—serta mempersiapkan panggung untuk era PlayStation berikutnya.
Jika langkah ini berhasil, bukan tidak mungkin Sony akan memperluas model harga ekonomis ini ke negara lain, termasuk kawasan Asia Tenggara yang juga memiliki pasar gamer potensial tinggi.