IHSG

IHSG Diproyeksi Menguat, Ini Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini

IHSG Diproyeksi Menguat, Ini Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini
IHSG Diproyeksi Menguat, Ini Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan diprediksi berpotensi bangkit setelah terkoreksi sehari sebelumnya. 

Sejumlah analis memperkirakan indeks akan bergerak positif, didukung peluang technical rebound dan meningkatnya minat investor terhadap saham-saham unggulan di sektor perbankan, energi, dan pertambangan.

Meski sempat melemah 0,29% ke level 8.366,51, tren jangka pendek IHSG dinilai masih kuat, dengan peluang menuju kisaran 8.487–8.539 apabila tekanan jual mereda. Optimisme ini muncul di tengah rotasi sektor dan respons investor terhadap laporan keuangan kuartal IV yang mulai mendekati masa rilis.

IHSG Melemah Tipis, Saham Big Caps Jadi Penekan

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di 8.437,95, sempat menyentuh level tertingginya di 8.443,68, sebelum akhirnya ditutup turun 24,72 poin atau 0,29% di 8.366,51. 

Penurunan tersebut terjadi di tengah perdagangan aktif, dengan 290 saham naik, 378 saham turun, dan 147 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat di level Rp15.291 triliun.

Koreksi indeks terutama dipengaruhi pelemahan sejumlah saham berkapitalisasi besar (big caps). Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 2,04%, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) terkoreksi 1,96%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) melemah 1,58%, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 1,06%.

Namun, tekanan tersebut sedikit tertahan oleh penguatan beberapa saham besar seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 2,33% ke Rp3.520, PT Astra International Tbk. (ASII) yang menguat 1,56% ke Rp6.525, dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang tumbuh 0,36% ke Rp7.050.

Di sisi lain, saham PT Kobexindo Tractors Tbk. (KOBX) menjadi top gainer dengan lonjakan 34,44% ke Rp242, disusul PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang meroket 32% menjadi Rp198 per saham. Sebaliknya, PT Chemstar Indonesia Tbk. (CHEM) anjlok 11,63% ke Rp114, dan PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) turun 9,80% ke Rp920, menempati posisi top losers.

Proyeksi Pergerakan IHSG Hari Ini

Menurut tim analis MNC Sekuritas, pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (12/11/2025) diperkirakan masih berada dalam fase wave (iii) dari wave [iii], sehingga peluang penguatan jangka pendek tetap terbuka.

“IHSG masih berpotensi menguat menuju area 8.487–8.539, dengan area koreksi berikutnya berada di rentang 8.279–8.332,” tulis tim riset MNC Sekuritas dalam laporannya.

Adapun, level support IHSG diproyeksikan berada di 8.332 dan 8.276, sedangkan level resistance di 8.488 dan 8.532. Dengan skenario tersebut, analis menyarankan investor untuk menerapkan strategi buy on weakness atau membeli saat harga saham mengalami penurunan terbatas.

Beberapa saham yang direkomendasikan MNC Sekuritas untuk strategi ini antara lain:

PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI)

PT Barito Pacific Tbk. (BRPT)

PT Indika Energy Tbk. (INDY)

Selain itu, investor juga dapat mempertimbangkan speculative buy untuk PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), seiring momentum positif harga emas global yang cenderung stabil di atas level US$2.400 per ons.

Perdagangan Pagi Dibuka Positif, Kapitalisasi Naik

Memasuki sesi perdagangan pagi ini, IHSG menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, indeks dibuka menguat 0,25% ke posisi 8.392,28, dengan pergerakan awal di kisaran 8.379–8.397.

Sebanyak 274 saham menguat, 151 saham melemah, dan 202 saham stagnan, menandakan sentimen pasar mulai berimbang dengan kecenderungan positif. Kapitalisasi pasar tercatat meningkat ke Rp15.308 triliun.

Menariknya, saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) kembali melanjutkan reli kenaikannya pagi ini dengan penguatan 3,03% ke Rp204 per saham, setelah sehari sebelumnya melonjak 32%.

Pergerakan positif BUMI dipicu sentimen akuisisi Wolfram Limited (WFL) yang menandai ekspansi perseroan ke sektor tambang emas, memberikan angin segar bagi pelaku pasar.

Sektor-sektor yang Perlu Diperhatikan Investor

Penguatan IHSG hari ini berpotensi didorong oleh sektor teknologi, pertambangan, dan perbankan, yang sebelumnya mengalami tekanan. Investor asing juga diperkirakan mulai melakukan pembelian bersih (net buy) terbatas setelah aksi ambil untung pada awal pekan.

Sektor energi bisa menjadi sorotan, seiring dengan tren harga batu bara global yang stabil di kisaran US$100–US$114 per ton serta sinyal permintaan dari Tiongkok dan India yang tetap kuat.

Di sisi lain, sektor konsumsi primer dan ritel masih berpotensi sideways, menunggu rilis data inflasi domestik dan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2025. Investor jangka pendek diimbau tetap disiplin menjaga level stop loss di bawah area support penting IHSG.

“Pergerakan indeks hari ini kemungkinan akan relatif terbatas dengan kecenderungan positif. Selama support di 8.300 masih bertahan, tren jangka pendek IHSG tetap bullish,” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya.

Sentimen Global dan Catatan untuk Investor

Secara eksternal, pelaku pasar akan memantau rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan perkembangan suku bunga The Fed, yang bisa memengaruhi arus modal asing ke pasar saham domestik.

Dengan inflasi AS yang mulai melandai, peluang penurunan suku bunga pada semester I/2026 semakin terbuka, yang bisa memperkuat aliran dana ke emerging markets, termasuk Indonesia.

Namun demikian, analis mengingatkan agar investor tetap selektif memilih saham dengan fundamental kuat dan likuiditas tinggi, sambil memperhatikan dinamika global yang masih berpotensi memicu volatilitas pasar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index