Bisnis

BEEF Ekspansi ke Bisnis Susu dan Kerbau, Siapkan Rp319 Miliar

BEEF Ekspansi ke Bisnis Susu dan Kerbau, Siapkan Rp319 Miliar
BEEF Ekspansi ke Bisnis Susu dan Kerbau, Siapkan Rp319 Miliar

JAKARTA - Langkah besar ditempuh PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) dalam memperluas bisnisnya di industri protein hewani nasional. 

Perseroan yang dikenal dengan merek Kibif itu kini menyiapkan ekspansi besar-besaran dengan merambah sektor peternakan sapi perah, kerbau potong, serta perdagangan produk susu dan binatang hidup.

Ekspansi ini menjadi bagian dari strategi transformasi BEEF menuju perusahaan terintegrasi di bidang daging dan susu, dengan total investasi senilai Rp319,37 miliar.

Rencana tersebut akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 14 November 2025 di Subang, Jawa Barat. Melalui langkah ini, manajemen BEEF menegaskan komitmennya memperkuat rantai pasok domestik sekaligus meningkatkan kemandirian industri pangan nasional.

Ekspansi Strategis dengan Lima Klasifikasi Usaha Baru

Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan pada Selasa (11/11/2025), BEEF menjelaskan rencana penambahan kegiatan usaha yang mencakup lima klasifikasi baru (KBLI), yaitu:

KBLI 01412: Pembibitan dan budidaya sapi perah

KBLI 01413: Pembibitan dan budidaya kerbau potong

KBLI 46205: Perdagangan besar binatang hidup

KBLI 46326: Perdagangan besar susu dan produk susu

KBLI 52101: Pergudangan dan penyimpanan

Manajemen menyiapkan total investasi Rp319,37 miliar untuk mewujudkan ekspansi ini. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan fasilitas produksi, budidaya ternak, serta sistem penyimpanan berpendingin (cold storage) yang menjadi elemen penting dalam menjaga kualitas produk daging dan susu.

Adapun sumber pendanaan berasal dari 60% pinjaman bank dan 40% modal internal perusahaan. Dengan struktur pembiayaan tersebut, BEEF berharap dapat menjaga kesehatan neraca sekaligus mempercepat realisasi proyek.

“Dengan terus meningkatkan efisiensi, inovasi produk, dan jaringan distribusi, Perseroan menargetkan menjadi pemimpin dalam industri daging olahan nasional,” tulis manajemen BEEF dalam keterbukaan informasi.

Dorong Kinerja dan Efisiensi Lewat Integrasi Bisnis

Estika Tata Tiara menjelaskan bahwa diversifikasi ini bukan hanya untuk memperluas lini usaha, tetapi juga memperkuat integrasi vertikal di seluruh rantai pasok protein hewani.

Masuknya BEEF ke sektor sapi perah dan kerbau potong dinilai mampu menekan ketergantungan terhadap pemasok eksternal, meningkatkan efisiensi biaya produksi, sekaligus memperluas portofolio produk olahan seperti daging segar, susu, dan produk turunannya.

Ekspansi juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah signifikan bagi perusahaan dalam jangka panjang. Dengan infrastruktur yang telah ada dan jaringan distribusi nasional yang kuat, BEEF menargetkan untuk menjadi pemain utama dalam pengolahan hasil ternak terintegrasi, mencakup produksi, pengemasan, hingga distribusi ke pasar modern maupun ritel.

Langkah ini juga selaras dengan strategi pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya di sektor protein hewani, di tengah meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk daging dan susu berkualitas tinggi.

Kinerja Keuangan Membaik, Prospek Cerah ke Depan

Berdasarkan laporan keuangan tidak diaudit per Juni 2025, BEEF mencatat kinerja yang solid dengan pendapatan Rp3,45 triliun dan laba bersih Rp73,7 miliar. Capaian ini menandai kelanjutan tren pemulihan setelah perusahaan sempat mengalami tekanan pada periode 2020–2022 akibat pandemi dan gangguan pasokan global.

Total aset perusahaan mencapai Rp2,01 triliun, sementara ekuitas meningkat menjadi Rp335,7 miliar.
Dengan kondisi keuangan yang lebih stabil, BEEF memiliki ruang cukup untuk memperluas bisnis melalui investasi di lini baru seperti susu dan peternakan kerbau.

Selain itu, Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Sih Wiryadi dan Rekan telah ditunjuk untuk menilai kelayakan proyek ekspansi tersebut. Hasil studi kelayakan menunjukkan bahwa rencana penambahan usaha ini layak secara finansial dan operasional, dengan proyeksi keuntungan yang menarik.

KJPP memperkirakan kegiatan baru BEEF dapat menghasilkan laba bersih tahunan hingga Rp120,6 miliar pada 2028, dengan tingkat diskonto wajar 9,52% sesuai standar industri pengolahan makanan (food processing). Angka tersebut menunjukkan potensi peningkatan signifikan terhadap profitabilitas BEEF dalam beberapa tahun ke depan.

Didukung SDM dan Infrastruktur Siap Pakai

Dalam pelaksanaan ekspansi ini, BEEF menegaskan bahwa sumber daya manusia dan infrastruktur yang dimiliki sudah memadai. Saat ini, perusahaan memiliki 77 tenaga ahli berpengalaman di bidang peternakan dan pengolahan hasil ternak, yang siap mendukung kegiatan baru di sektor susu dan kerbau.

Selain itu, fasilitas yang telah ada akan dioptimalkan untuk menampung kegiatan tambahan, termasuk gudang berpendingin, pusat pemrosesan daging, serta sarana distribusi digital melalui jaringan pemasaran Kibif.

Manajemen menilai kesiapan tersebut menjadi faktor kunci untuk mempercepat integrasi bisnis baru dengan operasi eksisting tanpa mengganggu kegiatan utama.

Langkah ekspansi ini juga diharapkan memperkuat posisi BEEF sebagai emiten unggulan sektor pangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sekaligus menarik minat investor yang mencari eksposur pada industri agribisnis dan protein hewani.

Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Nasional

Dengan penambahan kegiatan usaha di sektor susu dan peternakan kerbau, BEEF tidak hanya memperluas sumber pendapatan tetapi juga berkontribusi terhadap daya saing industri peternakan nasional.\

Kehadiran pemain lokal berskala besar seperti BEEF berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku, khususnya susu dan daging, yang selama ini masih cukup tinggi.

Melalui strategi integrasi hulu-hilir, perusahaan menargetkan efisiensi rantai pasok hingga 20% dalam tiga tahun pertama implementasi, serta peningkatan volume produksi daging dan susu secara berkelanjutan.

Jika terealisasi sesuai rencana, ekspansi senilai Rp319 miliar ini dapat menjadi tonggak penting transformasi BEEF dari sekadar produsen daging olahan menjadi grup agrifood terintegrasi dengan skala nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index