Lamine Yamal

Kontroversi Lamine Yamal, RFEF Kaget Barcelona Tarik Pemain

Kontroversi Lamine Yamal, RFEF Kaget Barcelona Tarik Pemain
Kontroversi Lamine Yamal, RFEF Kaget Barcelona Tarik Pemain

JAKARTA - Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dibuat kaget oleh langkah tak terduga dari Barcelona terkait kondisi Lamine Yamal. 

Pemain muda yang semula masuk dalam daftar skuad Timnas Spanyol untuk dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026, mendadak ditarik mundur karena menjalani prosedur medis tanpa pemberitahuan kepada federasi.

Keputusan itu sontak memicu kontroversi, sebab Yamal sejatinya sudah berada dalam rencana pelatih Luis de la Fuente. Namun, laporan medis yang tiba-tiba dikirim oleh pihak klub membuat sang pelatih terpaksa mengubah strategi jelang dua laga penting menghadapi Georgia dan Turki.

Masalah cedera yang dialami Yamal bukan hal baru. Pemain berusia 18 tahun itu diketahui sudah cukup lama terganggu oleh rasa sakit di area pangkal paha dan pubis sejak awal musim. 

Meski demikian, ia tetap tampil reguler bersama Barcelona dan bahkan menunjukkan performa impresif—menjadi starter enam kali serta mencetak empat gol pasca jeda internasional terakhir.

Namun kali ini, kondisinya memaksa pihak klub mengambil langkah tegas. Barcelona merekomendasikan agar Yamal menjalani masa istirahat antara tujuh hingga sepuluh hari, demi mencegah cedera yang lebih serius di masa depan.

Federasi Pertanyakan Minimnya Komunikasi dari Barcelona

RFEF melalui pernyataan resmi menegaskan, keputusan medis yang diambil Barcelona dilakukan tanpa koordinasi awal dengan tim medis tim nasional. Federasi mengaku baru mengetahui situasi tersebut pada Senin, 10 November, tepat di hari pertama pemusatan latihan Spanyol dimulai.

“Prosedur ini dilakukan tanpa pemberitahuan awal kepada staf medis tim nasional,” demikian bunyi pernyataan RFEF.

Laporan medis lengkap baru diterima oleh federasi pada malam hari, berisi rekomendasi dari klub agar Yamal tidak ikut serta dalam dua laga internasional mendatang. Akibatnya, RFEF segera memutuskan untuk melepaskan Yamal dari panggilan tim nasional, dengan alasan keselamatan dan kesejahteraan pemain.

Kami yakin ia akan pulih dengan baik dan berharap kesembuhan penuh dalam waktu dekat,” lanjut pernyataan resmi tersebut.

Langkah federasi itu sekaligus menegaskan bahwa RFEF tidak ingin mengambil risiko terhadap kondisi pemain muda yang dianggap sebagai masa depan sepak bola Spanyol.

Barcelona Konsultasikan Cedera Yamal ke Dokter Spesialis

Tak ingin berspekulasi soal kondisi bintang mudanya, Barcelona dikabarkan meminta pendapat dari ahli bedah asal Belgia, Ernest Schilders, yang dikenal sebagai spesialis dalam menangani cedera pubis dan adduktor.

Menurut laporan SPORT dan Mundo Deportivo, Schilders telah bertemu langsung dengan dokter tim Barcelona, Ricard Pruna, untuk memeriksa kondisi Yamal dan menentukan langkah medis lanjutan. Pendekatan ini menunjukkan betapa berharganya Yamal bagi proyek jangka panjang Blaugrana di bawah asuhan Hansi Flick.

Barcelona memang mengambil sikap lebih hati-hati belakangan ini. Mereka tak ingin mengulang kesalahan masa lalu ketika pemain muda dipaksakan tampil dalam kondisi tidak fit. 

Terlebih, Flick sempat melontarkan kritik terbuka terhadap staf pelatih tim nasional Spanyol pada jeda internasional September lalu, karena menilai Yamal terlalu diforsir oleh De la Fuente.

Kekhawatiran itu tampaknya kini terbukti beralasan. Cedera di area pubis dikenal sulit sembuh total bila tidak ditangani dengan tepat, dan berisiko kambuh jika pemain terlalu cepat kembali ke lapangan. Oleh sebab itu, keputusan Barcelona untuk menarik Yamal dari tim nasional dianggap langkah pencegahan yang masuk akal.

RFEF dan Barcelona: Hubungan yang Kembali Diuji

Insiden ini menambah panjang daftar gesekan antara RFEF dan Barcelona dalam urusan pemain. Sejak era sebelumnya, kedua pihak kerap bersitegang soal prioritas penggunaan pemain muda di tengah padatnya jadwal kompetisi klub dan tim nasional.

Kasus Yamal memperlihatkan lagi betapa pentingnya koordinasi antara kedua institusi besar itu. Dari sudut pandang federasi, ketidaktahuan mereka atas tindakan medis pemain di tengah periode pemanggilan menjadi hal serius karena menyangkut perencanaan tim. 

Namun dari sisi klub, keputusan tersebut dianggap wajib demi menjaga kesehatan pemain muda berpotensi besar.

Meski ada perbedaan pandangan, baik RFEF maupun Barcelona sama-sama menegaskan bahwa prioritas utama adalah pemulihan Yamal. Klub berharap sang pemain bisa benar-benar pulih tanpa tergesa-gesa, sementara tim nasional menghormati keputusan itu demi kebaikan jangka panjang.

Di tengah situasi tersebut, Spanyol masih melangkah dengan percaya diri di kualifikasi Piala Dunia 2026. Tim asuhan De la Fuente saat ini memuncaki Grup E dengan catatan empat kemenangan beruntun. 

Jika mampu menghindari kekalahan dari Georgia akhir pekan ini, Spanyol akan menorehkan rekor baru 30 laga kompetitif tanpa kekalahan—sebuah pencapaian yang semakin menegaskan dominasi mereka di level Eropa.

Antara Kewaspadaan Klub dan Kejutan Federasi

Kasus mundurnya Lamine Yamal dari skuad Spanyol menjadi pelajaran penting bagi federasi dan klub besar seperti Barcelona. Di satu sisi, keputusan medis sepihak jelas menimbulkan ketegangan komunikasi. 

Namun di sisi lain, langkah pencegahan tersebut bisa menjadi kunci agar talenta muda Spanyol terhindar dari risiko cedera jangka panjang.

Baik RFEF maupun Barcelona kini dihadapkan pada kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara ambisi dan kehati-hatian. 

Dengan potensi besar yang dimiliki Yamal, koordinasi yang lebih baik di masa depan akan menjadi kunci agar Spanyol dapat terus berkembang tanpa mengorbankan kesehatan pemain yang menjadi aset berharga bagi klub dan negara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index