SBMA

SBMA Catat Kinerja Positif hingga September 2025

SBMA Catat Kinerja Positif hingga September 2025
SBMA Catat Kinerja Positif hingga September 2025

JAKARTA - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) menegaskan pertumbuhan kinerja yang stabil hingga September 2025, didorong oleh peningkatan permintaan gas industri, efisiensi operasional, dan strategi digitalisasi. 

Pencapaian ini menandai keberhasilan perusahaan dalam menyeimbangkan ekspansi bisnis dengan optimalisasi produksi dan layanan pelanggan.

Pendapatan dan Laba Meningkat

Mengutip laporan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), SBMA mencatat pendapatan sebesar Rp 102,75 miliar, naik dari Rp 96,61 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Laba tahun berjalan juga tumbuh 3,17% YoY dari Rp 9,72 miliar menjadi Rp 10,03 miliar.

Menurut Wakil Direktur SBMA, Welly Sumanteri, pertumbuhan pendapatan terutama didorong oleh meningkatnya permintaan gas industri dari pelanggan utama di sektor pertambangan, konstruksi, dan energi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

“Kami juga menyesuaikan harga jual pada beberapa produk utama, terutama acetylene dan oksigen yang dilakukan secara selektif untuk menjaga margin keuntungan,” terang Welly dalam paparan publik.

Efisiensi Operasional dan Digitalisasi

Peningkatan kinerja SBMA tak lepas dari implementasi sistem digital dan optimalisasi produksi. Welly menambahkan bahwa sistem digital monetary di fasilitas produksi Balikpapan meningkatkan efisiensi pengisian dan distribusi gas perusahaan.

Dari sisi biaya, beban pokok penjualan SBMA hingga September 2025 mencapai Rp 50,61 miliar, naik 8,63% YoY dari Rp 46,59 miliar. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya volume produksi dan fluktuasi biaya energi. Margin laba kotor perusahaan tercatat 52% atau Rp 52,13 miliar, naik 4,23% YoY.

Direktur Operasional SBMA, Fran Budianto Gunawan, menambahkan bahwa hingga akhir September 2025, volume produksi perusahaan meningkat 8% YoY. Peningkatan ini merupakan hasil optimalisasi kapasitas pabrik, pelaksanaan preventive maintenance, dan efisiensi distribusi ke sektor industri, pertambangan, dan konstruksi.

Inovasi Sistem SAFFIX

SBMA meluncurkan sistem digital baru bernama SAFFIX yang memungkinkan pelacakan tabung gas secara real time di seluruh cabang.

“Sistem ini meningkatkan visibilitas terhadap ketersediaan botol kosong, mempercepat proses evaluasi, serta mengoptimalisasi rotasi tabung sehingga pasokan tetap terjaga dengan baik,” jelas Fran.

Inovasi ini menjadi salah satu faktor kunci dalam memastikan distribusi gas berjalan lancar, mengurangi downtime, dan meningkatkan kepuasan pelanggan di sektor industri strategis.

Strategi Pemasaran dan Budaya Kerja

Selain efisiensi operasional, SBMA juga memperluas jangkauan pasar melalui strategi berbasis data, mencakup optimalisasi hubungan dengan pelanggan eksisting, pengembangan pasar baru, dan peningkatan layanan purna jual.

“Keberhasilan perseroan tidak hanya ditopang oleh efisiensi dan inovasi, tetapi juga oleh komitmen seluruh tim dalam membangun budaya kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan,” tutup Fran.

Dengan kombinasi pertumbuhan pendapatan, efisiensi operasional, digitalisasi, dan strategi pemasaran berbasis data, SBMA berhasil mempertahankan kinerja positif sekaligus memperkuat posisi sebagai penyedia gas industri andal di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index