Minyak

Harga Minyak Dunia Naik Terdorong Sanksi AS dan Optimisme

Harga Minyak Dunia Naik Terdorong Sanksi AS dan Optimisme
Harga Minyak Dunia Naik Terdorong Sanksi AS dan Optimisme

JAKARTA - Harga minyak dunia kembali menguat di tengah dinamika pasar global yang kompleks. 

Kenaikan dipicu oleh sanksi terbaru Amerika Serikat terhadap minyak Rusia dan optimisme berakhirnya penutupan pemerintah AS, meski kekhawatiran kelebihan pasokan masih membatasi laju kenaikan.

Brent dan WTI Menguat

Mengutip data Yahoo Finance pada Rabu, 12 November 2025, harga minyak mentah Brent naik USD1,10, atau 1,72 persen, menjadi USD65,16 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 91 sen, atau 1,51 persen, menjadi USD61,04 per barel.

Investor menyoroti dampak sanksi AS terhadap Rusia, yang memengaruhi pasokan minyak mentah dan produk bahan bakar olahan. Selain itu, kondisi darurat yang diumumkan Lukoil Rusia di ladang minyak Irak menandai efek nyata dari sanksi yang dijatuhkan bulan lalu.

Dampak Sanksi dan Pasokan Alternatif

Sanksi AS terhadap Rusia mendorong produsen Timur Tengah seperti Arab Saudi, Irak, dan Kuwait untuk meningkatkan pasokan minyak mentah ke India pada Desember. Hal ini sejalan dengan strategi penyulingan India mencari alternatif pasokan selain Rusia.

Langkah ini menjadi penyeimbang di pasar, namun investor tetap waspada karena peningkatan pasokan bisa memicu tekanan terhadap harga di tengah produksi global yang terus bertambah.

OPEC+ dan Target Produksi

Awal bulan ini, OPEC+ sepakat menambah target produksi Desember sebesar 137 ribu barel per hari, namun setuju menghentikan sementara peningkatan pada kuartal pertama tahun depan. 

Sejak April, kelompok ini menambahkan produksi sebanyak dua juta barel per hari, dan rencana untuk melanjutkan peningkatan setelah jeda kuartal pertama dapat menambah satu juta barel per hari di tahun mendatang.

Keputusan OPEC+ menjadi faktor penting dalam dinamika harga minyak global, karena setiap perubahan kebijakan produksi dapat berdampak pada keseimbangan pasokan dan permintaan di pasar internasional.

Optimisme Berakhirnya Penutupan Pemerintah AS

Selain faktor pasokan, pasar minyak juga mendapat dorongan dari kemungkinan berakhirnya penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah AS. Senat AS telah menyetujui kompromi yang akan memulihkan pendanaan federal, sehingga sektor energi dan ekonomi diharapkan kembali normal.

Optimisme ini mendukung sentimen pasar, meskipun investor tetap berhati-hati mengingat risiko kelebihan pasokan global dari Rusia, OPEC+, dan produsen Timur Tengah.

Dengan kombinasi sanksi terhadap Rusia, strategi OPEC+, dan prospek pemulihan pemerintah AS, harga minyak dunia bergerak dinamis. Para pelaku pasar terus memantau perkembangan untuk menilai arah tren jangka pendek, sambil mengantisipasi potensi ketidakpastian pasokan dan permintaan global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index