JAKARTA - Setiap tahun, tanggal kembar seperti 11 November (11.11) menjadi ajang pesta belanja online terbesar bagi masyarakat Indonesia.
Momen ini telah menjelma menjadi tradisi baru yang ditunggu-tunggu para pecinta e-commerce. Ribuan promo, diskon besar, hingga penawaran eksklusif membuat konsumen berbondong-bondong memenuhi keranjang digital mereka.
Fenomena belanja massal ini bermula dari semangat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang pertama kali diinisiasi pada 12 Desember 2012 (12.12.12).
Sejak itu, setiap tanggal kembar dianggap sebagai momentum emas bagi konsumen untuk mendapatkan produk impian dengan harga miring, sekaligus kesempatan bagi penjual untuk meningkatkan penjualan dalam waktu singkat.
Namun di balik keseruan itu, menarik untuk melihat bagaimana tren dan perilaku konsumen berubah seiring waktu—baik dari jam belanja, jenis produk, maupun alasan utama mereka bertransaksi di dunia digital.
E-commerce Jadi Pilihan Utama, Belanja Malam Hari Jadi Kebiasaan Baru
Sebuah riset dari Jakpat (Jakarta Research Platform) sepanjang semester pertama 2025 menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat digital-savvy kini lebih memilih e-commerce sebagai saluran utama berbelanja.
Sebanyak 88% responden menyatakan lebih nyaman menjelajah di platform e-commerce dibandingkan kanal lain seperti media sosial brand (48%) atau situs web resmi (19%).
Hal ini menegaskan bahwa e-commerce bukan sekadar tempat transaksi, tetapi juga ruang eksplorasi dan hiburan. Pengalaman pengguna yang interaktif, kemudahan pembayaran, hingga rekomendasi berbasis algoritma menjadikan platform ini bagian penting dari gaya hidup masyarakat modern.
Menariknya, waktu favorit untuk berbelanja ternyata terjadi pada malam hari, antara pukul 18.00 hingga 21.00.
Banyak konsumen memilih berbelanja setelah aktivitas kerja selesai—menjadikannya sebagai bentuk relaksasi sekaligus cara efisien untuk memenuhi kebutuhan tanpa harus keluar rumah.
Sementara itu, tren quick commerce atau perdagangan cepat juga mulai berkembang pesat di jam-jam siang hari, khususnya pukul 09.00 hingga 12.00. Sebanyak 27% pengguna aktif melakukan pembelian di waktu ini, biasanya untuk produk yang bersifat praktis dan mendesak, seperti kebutuhan rumah tangga, makanan, atau perlengkapan sehari-hari.
Produk Kecantikan dan Fashion Masih Jadi Primadona 11.11
Setiap perayaan 11.11 selalu identik dengan lonjakan permintaan untuk kategori tertentu. Berdasarkan tren e-commerce sepanjang tahun 2025, produk kecantikan dan perawatan kulit (skincare) menjadi barang paling banyak dicari.
Lonjakan minat ini tak lepas dari pengaruh besar para influencer kecantikan di media sosial serta pergeseran tren beauty minimalis yang menekankan perawatan kulit alami. Produk seperti serum, toner, essence, hingga sunscreen lokal menjadi incaran utama karena kualitasnya semakin baik dengan harga terjangkau.
Selain itu, kategori fashion—terutama busana muslim wanita—juga mendominasi daftar pencarian. Meski berpakaian tertutup, banyak wanita tetap menjadikan fashion sebagai bentuk ekspresi diri dan gaya hidup. Hijab, tunik, dress modest, hingga setelan kasual yang sopan menjadi produk paling laris di periode promo 11.11.
Tren ini juga menunjukkan perubahan cara masyarakat dalam memandang fashion: bukan sekadar pakaian, tetapi identitas dan bentuk kenyamanan personal.
Gadget, Elektronik, dan Perabot Multifungsi Jadi Incaran Praktis
Selain produk kecantikan dan fashion, barang elektronik dan gadget tetap menjadi kategori dengan permintaan tinggi, terutama selama kampanye tanggal kembar. Konsumen kini semakin selektif dalam memilih perangkat yang bukan hanya canggih, tetapi juga efisien dan mendukung produktivitas.
Mulai dari smartphone, smartwatch, hingga peralatan rumah tangga pintar (smart home devices)—semuanya mengalami peningkatan penjualan signifikan menjelang 11.11. Barang multifungsi seperti vacuum cleaner otomatis, blender serbaguna, atau lampu LED pintar juga semakin diminati karena dinilai praktis dan bernilai ekonomis tinggi.
Tren ini mencerminkan perilaku konsumen modern yang tidak hanya berorientasi pada harga murah, tetapi juga fungsi dan efisiensi jangka panjang.
Makanan Sehat dan Produk Bayi Kian Diminati, Tanda Gaya Hidup Baru
Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang mulai sadar akan pentingnya kesehatan turut memengaruhi tren belanja di e-commerce. Produk makanan ringan sehat seperti granola, keripik sayur, hingga mie rendah kalori kini menjadi salah satu kategori yang pertumbuhannya paling cepat.
Peningkatan kesadaran akan healthy lifestyle dan kebiasaan membaca label gizi membuat masyarakat lebih bijak memilih makanan, bahkan ketika berbelanja online. Hal ini memperlihatkan bahwa tren belanja kini tak hanya berorientasi pada keinginan, tapi juga kesadaran terhadap kesehatan.
Tak kalah menarik, produk bayi dan ibu menyusui juga masuk dalam daftar barang yang paling banyak dicari.
Mayoritas pengguna e-commerce adalah wanita muda, dan bagi para ibu baru, kemudahan berbelanja online membantu mereka memenuhi kebutuhan tanpa repot keluar rumah.
Produk seperti pompa ASI, baju menyusui, popok, dan perawatan bayi menjadi favorit di setiap kampanye diskon besar.
Momen 11.11 Bukan Sekadar Diskon, Tapi Cerminan Gaya Hidup Digital
Perayaan tanggal kembar 11.11 kini bukan sekadar ajang berburu diskon, melainkan cerminan perubahan gaya hidup digital masyarakat Indonesia. E-commerce telah berevolusi menjadi bagian penting dalam rutinitas harian, tempat di mana konsumen mencari efisiensi, kemudahan, dan inspirasi.
Mulai dari skincare, fashion muslim, elektronik pintar, makanan sehat, hingga produk bayi, setiap kategori mencerminkan beragam prioritas hidup pengguna: dari kecantikan dan kenyamanan, hingga kesehatan dan keseimbangan hidup.
Dengan basis pengguna yang semakin matang dan beragam, momen 11.11 terus menjadi simbol semangat baru dalam dunia belanja digital—di mana pengalaman, nilai, dan kenyamanan menjadi mata uang utama dalam transaksi modern.