Mobil Listrik

VinFast Perluas Ekosistem Mobil Listrik Terpadu di Indonesia

VinFast Perluas Ekosistem Mobil Listrik Terpadu di Indonesia
VinFast Perluas Ekosistem Mobil Listrik Terpadu di Indonesia

JAKARTA - Indonesia tengah berada di jalur percepatan transisi energi dan mobilitas ramah lingkungan. 

Tidak hanya sekadar menghadirkan kendaraan listrik, VinFast, produsen otomotif asal Vietnam, mengambil langkah strategis dengan membangun ekosistem EV terpadu di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka peluang kerja baru.

Transformasi ini sejalan dengan komitmen Indonesia menuju Net Zero Emission 2060, di mana kendaraan listrik menjadi salah satu solusi untuk mengurangi polusi udara dan gangguan kesehatan akibat emisi transportasi. 

Dengan ekosistem yang lengkap, mulai dari manufaktur hingga infrastruktur pengisian daya, VinFast membuktikan bahwa mobil listrik bukan sekadar produk, tetapi bagian dari strategi mobilitas berkelanjutan nasional.

Subang Dipilih Sebagai Pusat Produksi Strategis

Pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, menjadi tonggak utama strategi ini. Wilayah ini dipilih karena lokasinya yang strategis, dekat bandara, pelabuhan internasional, akses tol, dan kawasan industri. Pembangunan pabrik tidak hanya memperluas bisnis VinFast, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi daerah dengan membuka lapangan kerja.

CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menyebutkan tahap pertama pabrik akan menyerap sekitar 900 hingga 1.000 tenaga kerja, dengan potensi penambahan jumlah pekerja seiring operasional berkembang. 

“Kami yakin pabrik ini akan memberikan multiplier effect besar, tidak hanya kepada karyawan langsung, tetapi juga bagi supplier dan sektor terkait lainnya,” ujarnya.

Pabrik ini dijadwalkan memulai produksi percobaan pada Desember 2025, dan produksi massal pertama, khususnya VinFast VF 3, akan dimulai Maret 2026. 

VF 3 dirancang sebagai mobil listrik perkotaan dengan dimensi kompak, akselerasi cepat, dan jarak tempuh hingga 215 km dengan sekali pengisian, cocok untuk mobilitas di kota-kota padat di Asia Tenggara.

Ekosistem EV Terintegrasi dari Hulu hingga Hilir

Langkah VinFast tidak berhenti pada produksi kendaraan saja. Melalui V-Green, afiliasi khusus untuk pengembangan jaringan pengisian daya EV, perusahaan menargetkan lebih dari 63.000 titik pengisian di seluruh Indonesia hingga akhir 2025. 

Total investasi mencapai USD 300 juta, yang mencakup pembangunan infrastruktur pengisian cepat dan kemitraan strategis dengan mitra nasional maupun internasional.

Langkah ini mengatasi salah satu hambatan terbesar adopsi kendaraan listrik, yaitu keterbatasan infrastruktur. Dengan jaringan yang luas, handal, dan mudah diakses, VinFast memastikan kendaraan listrik dapat digunakan secara praktis, mendukung target pemerintah dalam transportasi rendah emisi.

Selain itu, VinFast juga menyiapkan layanan purna jual, pembiayaan, dan skema langganan baterai, sehingga konsumen memiliki fleksibilitas dalam kepemilikan kendaraan dan baterai. 

Model langganan memungkinkan pengguna memiliki mobil tanpa harus membeli baterai secara langsung, cukup membayar biaya bulanan. Sistem ini menjamin performa optimal dan penggantian baterai jika kualitas menurun, sekaligus menurunkan biaya awal kepemilikan kendaraan listrik.

Mandatori Kendaraan Listrik dan Manfaat Lingkungan

Kehadiran ekosistem EV ini selaras dengan upaya pemerintah mengurangi ketergantungan pada kendaraan berbahan bakar fosil. VinFast menekankan bahwa mobil listrik, termasuk VF 3 dan VF 7, memiliki emisi lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional. 

Penggunaan etanol dan energi bersih lainnya dalam jaringan pengisian lebih lanjut mengurangi jejak karbon transportasi.

Kendaraan listrik VinFast juga kompatibel dengan model dari tahun 2000 ke atas, menggunakan baterai dengan kapasitas dan teknologi fast charging yang aman di iklim tropis. 

Peneliti ITB, Prof. Ronny Purwadi PhD, menjelaskan bahwa etanol bersifat higroskopis dan tidak korosif, sehingga aman digunakan di kendaraan. Kandungan sulfur rendah juga mengurangi polusi udara dan emisi CO2, mendukung kualitas lingkungan yang lebih bersih.

Dengan strategi ini, VinFast tidak hanya menghadirkan kendaraan canggih, tetapi juga membangun ekosistem berkelanjutan, dari manufaktur, infrastruktur pengisian, layanan purna jual, hingga skema kepemilikan inovatif, yang memudahkan masyarakat beralih ke mobilitas hijau.

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja

Pabrik VinFast di Subang diproyeksikan memberikan dampak ekonomi signifikan. Selain menciptakan ribuan lapangan kerja, ekosistem EV akan memicu pertumbuhan industri pendukung, termasuk supplier lokal, jasa logistik, dan sektor terkait lainnya. 

CEO VinFast optimistis bahwa investasi ini akan menghasilkan efek berganda yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah sekitar pabrik.

Dengan pendekatan holistik ini, VinFast menjadi pionir dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Langkah tersebut menunjukkan bahwa transformasi mobilitas tidak hanya soal mengganti mesin bensin dengan baterai, tetapi membangun sistem terpadu yang mendukung gaya hidup ramah lingkungan, efisien, dan terintegrasi secara sosial dan ekonomi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index