Perumahan

BTN Genjot Kredit Program Perumahan untuk UMKM di Yogyakarta

BTN Genjot Kredit Program Perumahan untuk UMKM di Yogyakarta
BTN Genjot Kredit Program Perumahan untuk UMKM di Yogyakarta

JAKARTA - Sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Tiga Juta Rumah, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus memperkuat komitmennya dalam menyalurkan Kredit Program Perumahan (KPP) atau KUR Perumahan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Langkah ini diambil karena meningkatnya aktivitas UMKM di sektor perumahan dan industri pendukungnya, serta tingginya kebutuhan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Direktur Commercial Banking BTN, Hermita, menyebutkan bahwa Yogyakarta merupakan wilayah strategis dengan potensi besar dalam penyaluran KPP. 

“Dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan KPR subsidi di Yogyakarta terus meningkat. Kami melihat adanya sinergi kuat antara kebutuhan rumah rakyat, dukungan pemerintah daerah, dan geliat pengembang rumah subsidi,” ujarnya.

Menurutnya, Yogyakarta memiliki karakter ekonomi yang stabil dan inklusif, ditopang oleh sektor pendidikan, pariwisata, dan UMKM yang saling menopang. Peningkatan populasi usia muda juga turut memperluas permintaan terhadap hunian terjangkau di kawasan sekitar kota seperti Sleman, Bantul, dan Kulonprogo.

Yogyakarta Jadi Daerah Potensial untuk Ekspansi KPP BTN

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, perekonomian Yogyakarta terus menunjukkan tren positif. Dalam beberapa dekade terakhir, struktur ekonomi daerah ini bergeser dari sektor primer (pertanian) ke sektor jasa dan industri manufaktur. 

Pergeseran ini mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil dan memperkuat daya beli masyarakat, termasuk dalam sektor properti.

Kondisi tersebut turut membuka peluang besar bagi ekosistem usaha perumahan di wilayah ini. Tidak hanya bagi pengembang dan kontraktor, tetapi juga bagi pelaku usaha kecil seperti toko bahan bangunan, penyedia furnitur, jasa konstruksi, dan pelaku UMKM lainnya yang berperan penting dalam rantai pasok perumahan rakyat.

Hermita menjelaskan, “Ekosistem perumahan di Yogyakarta sangat potensial menjadi penerima manfaat KPP. Banyak pelaku usaha kecil yang selama ini terlibat langsung dalam pembangunan rumah subsidi maupun rumah swadaya.”

BTN mencatat bahwa sejumlah pelaku usaha di sektor perumahan di DIY telah menjadi nasabah bank melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan KPR FLPP Sejahtera. 

Melalui program Kredit Program Perumahan (KPP), BTN ingin memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha yang berkontribusi langsung dalam mendukung pembangunan rumah rakyat.

Strategi BTN untuk Dorong Akselerasi Penyaluran Kredit

BTN menargetkan diri menjadi penyalur terbesar KPP secara nasional dari total anggaran Rp130 triliun. Untuk mencapai target ambisius ini, BTN telah menyiapkan sejumlah strategi yang terukur dan berkelanjutan.

Langkah pertama adalah dengan pelatihan intensif bagi tenaga pemasaran (sales force) agar mereka memahami secara menyeluruh fitur, skema, dan manfaat program KPP. 

Dengan begitu, para tenaga pemasaran dapat memberikan penjelasan yang akurat dan komprehensif kepada masyarakat serta pelaku usaha yang ingin memanfaatkan program ini.

Selain itu, BTN juga mempercepat integrasi sistem digital guna memperlancar proses pengajuan, verifikasi data, dan pencairan kredit. Pendekatan digitalisasi ini diharapkan dapat memangkas waktu proses sekaligus meningkatkan transparansi dan kenyamanan bagi nasabah.

Bank pelat merah tersebut juga memperkuat kolaborasi lintas divisi di internal perusahaan, khususnya antara unit KPR, KUR, dan pembiayaan perumahan. Pendekatan ini menciptakan sinergi kerja yang lebih efisien serta memastikan penyaluran kredit tepat sasaran.

“BTN juga memberikan insentif khusus bagi tim penjualan yang berhasil mencapai target penyaluran. Kami ingin mempercepat realisasi program agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat,” jelas Hermita.

Untuk menarik minat lebih banyak pelaku usaha dan masyarakat, BTN menawarkan suku bunga kompetitif sebesar 5,99 persen hingga Desember 2025. Selain itu, BTN aktif menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, asosiasi pengembang, dan koperasi perumahan guna memperluas jangkauan penerima manfaat program KPP.

Pemerintah Dukung Program BTN untuk Perumahan dan UMKM

Langkah BTN dalam memperluas program KPP di Yogyakarta mendapat apresiasi dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait. Ia menilai program ini menjadi solusi nyata dalam menyelesaikan berbagai persoalan perumahan di daerah serta membantu penguatan permodalan bagi pelaku UMKM.

“UMKM yang membutuhkan tambahan modal kini bisa terbantu oleh BTN dan Bank BPD DIY. Developer dan kontraktor pun dapat memperoleh pembiayaan dengan bunga kompetitif hingga Rp 20 miliar,” ujar Maruarar.

Menurutnya, program KPP tidak hanya sekadar membantu penyediaan rumah, tetapi juga mendorong lahirnya pelaku UMKM baru di sektor perumahan. “Kita harus bangga jika kelas bawah dan menengah bisa naik kelas lewat pembangunan dan kerja keras, bukan karena bansos,” tegasnya.

Sementara itu, Staf Khusus Kepresidenan Muhammad Qodari menambahkan bahwa capaian pembangunan rumah subsidi nasional menunjukkan peningkatan signifikan. “Dari sebelumnya 220 ribu rumah, kini telah mencapai 350 ribu unit. Program perbaikan rumah pun meningkat hingga 400 ribu unit,” katanya.

Qodari juga menjelaskan bahwa pembiayaan program ini tidak hanya bergantung pada APBN, tetapi juga melibatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) serta sinergi lintas lembaga. Pemerintah menargetkan pembangunan rumah subsidi dapat meningkat menjadi 700 ribu hingga satu juta unit dalam waktu dekat.

“Program ini menunjukkan bahwa sektor properti bisa menjadi salah satu penopang utama perekonomian nasional. Di Yogyakarta, sinergi antara pengembang, perbankan, kontraktor, dan masyarakat bisa menjadi contoh nyata penerapan ekosistem perumahan rakyat yang efektif,” ujar Qodari.

BTN Siap Ekspansi KPP ke Daerah Potensial Lainnya

Acara Sosialisasi & Akad KPP BTN yang digelar di Sportarium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjadi momentum penting bagi BTN untuk memperkenalkan berbagai produk pembiayaan kepada para pelaku usaha di sektor perumahan.

Selain menggelar sosialisasi, BTN juga membuka sejumlah booth yang menawarkan produk dan layanan perbankan, termasuk kerja sama strategis dengan toko-toko bahan bangunan dan pengembang lokal.

Hermita menegaskan, “Yogyakarta menjadi langkah awal bagi BTN untuk memperluas ekspansi KPP ke daerah-daerah potensial lainnya seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.” 

Menurutnya, daerah-daerah tersebut menunjukkan tren positif dalam sektor perumahan dan UMKM, baik dari sisi permintaan hunian maupun aktivitas usaha pendukungnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index