JAKARTA - Balapan MotoGP Portugal 2025 di Algarve International Circuit menjadi panggung milik Marco Bezzecchi.
Pembalap Aprilia Racing itu tampil gemilang dan tak tersentuh sejak awal lomba, menutup malam Minggu, 9 November 2025 WIB dengan kemenangan dominan.
Bezzecchi yang memulai dari posisi terdepan langsung melesat di tikungan pertama dan mempertahankan ritmenya hingga garis finis. Ia sukses menaklukkan dua pesaing terdekatnya, Alex Marquez dari Gresini Racing dan Pedro Acosta dari Red Bull KTM, yang harus puas menempati podium dua dan tiga.
Kemenangan ini menjadi gelar kedua Bezzecchi musim ini setelah sebelumnya berjaya di MotoGP Inggris. Hasil tersebut juga memperkuat posisinya dalam perebutan tempat ketiga di klasemen sementara MotoGP 2025.
Sementara itu, Francesco Bagnaia kembali mengalami nasib sial. Juara bertahan asal Ducati Lenovo itu terjatuh pada lap ke-11, membuatnya gagal finis (DNF) untuk keempat kalinya secara beruntun dalam balapan utama musim ini.
Kegagalan Bagnaia bukan hanya menghancurkan peluangnya memperkecil jarak dengan rival di depan, tetapi juga membuka kesempatan besar bagi Bezzecchi untuk merebut posisi ketiga klasemen akhir. Kini, keduanya terpaut 35 poin menjelang seri penutup di Valencia.
Bezzecchi Sempurna di Portimao, Pesaing Tak Berkutik
Bezzecchi tampak sangat nyaman dengan motor Aprilia RS-GP25 miliknya. Sejak lampu start menyala, pembalap Italia itu langsung mendominasi jalannya lomba dengan kecepatan dan kestabilan luar biasa.
Berbeda dengan sprint race sehari sebelumnya di mana ia finis ketiga, kali ini Bezzecchi tampil lebih agresif. Ia dengan cepat menjauh dari kejaran Alex Marquez hingga menciptakan jarak dua detik di pertengahan lomba.
Sementara di posisi ketiga, Pedro Acosta menunjukkan konsistensi dengan menjaga ritme dan mengamankan podium terakhir untuk Red Bull KTM. Pembalap muda Spanyol itu kembali membuktikan potensinya sebagai salah satu bintang masa depan MotoGP.
“Balapan yang sempurna, saya menikmati setiap lap. Tim bekerja luar biasa dan motor terasa fantastis,”
ujar Bezzecchi usai balapan, menegaskan rasa puas atas performa solidnya di Portugal.
Di sisi lain, rekan satu timnya di Aprilia, Ai Ogura, juga tampil cukup baik dengan finis di urutan ketujuh. Hasil ini menjadi bukti bahwa Aprilia tampil kompetitif di lintasan yang dikenal menuntut teknik tinggi seperti Portimao.
Klasemen MotoGP: Bezzecchi Dekati Podium Akhir, Bagnaia Terpuruk
Kemenangan ini membuat Marco Bezzecchi semakin kokoh di posisi empat besar dan hanya berjarak 35 poin dari Francesco Bagnaia. Dengan satu seri tersisa, kans Bezzecchi menyalip rivalnya terbuka lebar.
Sebaliknya, Bagnaia mengalami musim yang bergejolak. Setelah sempat bersaing ketat dengan Jorge Martin dan Enea Bastianini di awal musim, performanya menurun drastis dalam beberapa seri terakhir. Empat kali gagal finis dalam race utama membuat poinnya menipis dan moral tim Ducati pun menurun.
Berikut hasil lengkap MotoGP Portugal 2025:
Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) – 41m 13.616s
Alex Marquez (BK8 Gresini Ducati) – +2.583s
Pedro Acosta (Red Bull KTM) – +3.188s
Fermin Aldeguer (Gresini Ducati) – +12.860s
Brad Binder (Red Bull KTM) – +16.327s
Fabio Quartararo (Monster Yamaha) – +18.442s
Ai Ogura (Trackhouse Aprilia) – +19.255s
Fabio Di Giannantonio (Pertamina VR46 Ducati) – +20.612s
Johann Zarco (Castrol Honda LCR) – +21.040s
Pol Espargaro (Red Bull KTM Tech3) – +26.517s
DNF: Francesco Bagnaia, Joan Mir, Franco Morbidelli
Hasil ini memperlihatkan tren positif bagi beberapa tim non-pabrikan seperti Gresini Racing dan Red Bull KTM Tech3, yang terus menampilkan potensi besar lewat performa solid para pembalap muda.
Sprint Race: Alex Marquez Bersinar, Bezzecchi di Podium
Sehari sebelum balapan utama, Alex Marquez sukses menjuarai sprint race MotoGP Portugal dengan performa luar biasa. Ia mengalahkan Pedro Acosta dan Marco Bezzecchi dalam pertarungan ketat sepanjang 12 lap.
Balapan singkat itu memperlihatkan bagaimana manajemen ban menjadi faktor krusial di Portimao. Alex Marquez mampu menjaga daya cengkeram ban hingga akhir, sementara Bezzecchi dan Acosta harus menahan laju agar tidak kehilangan traksi di tikungan-tikungan cepat.
“Kunci kemenangan saya adalah manajemen ban dan kesabaran di awal lap,”
kata Alex Marquez seusai balapan sprint.
Bezzecchi yang finis ketiga di sprint race, kemudian belajar dari pengalaman itu dan tampil lebih efisien dalam balapan penuh keesokan harinya — sebuah langkah strategis yang membawanya ke podium tertinggi.
Hasil sprint race:
Alex Marquez – 19m 50.075s
Pedro Acosta – +0.120s
Marco Bezzecchi – +0.637s
Fabio Quartararo – +5.276s
Fabio Di Giannantonio – +6.088s
Aprilia dan Bezzecchi Buktikan Daya Saing di Akhir Musim
Kemenangan di Portugal menegaskan posisi Aprilia Racing sebagai salah satu kekuatan baru di MotoGP. Setelah beberapa musim hanya bersaing di papan tengah, tim pabrikan asal Italia itu kini rutin menantang dominasi Ducati dan KTM.
Bezzecchi, yang tampil konsisten di paruh kedua musim, menjadi simbol kebangkitan Aprilia. Dengan satu seri tersisa di Valencia, ia berpeluang menutup musim dengan status sebagai pembalap terbaik ketiga dunia — sebuah pencapaian besar bagi dirinya dan tim.
“Kami membuktikan bahwa Aprilia bisa menang dan bersaing di level tertinggi. Ini bukan kebetulan,”tambah Bezzecchi.
Sementara itu, bagi Bagnaia, kekalahan ini menjadi tamparan keras menjelang seri penutup. Ia harus menemukan kembali performanya jika ingin mempertahankan posisi di tiga besar klasemen.
Bezzecchi di Jalur Emas, Bagnaia dalam Krisis
MotoGP Portugal 2025 meninggalkan pesan kuat: Marco Bezzecchi tengah berada di puncak performa, sementara Francesco Bagnaia masih terjebak dalam rentetan kesialan.