JAKARTA - Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri, Brigjen Pol. Wibowo, menekankan bahwa Generasi Z menjadi mitra strategis dalam membangun kesadaran tertib lalu lintas.
Langkah ini dilakukan melalui pendekatan digital yang sesuai karakter generasi muda.
“Tugas kami bukan hanya menerbitkan SIM, STNK, atau BPKB, tetapi juga menanamkan nilai disiplin dan kepatuhan administrasi,” kata Wibowo, Senin, di Jakarta. Ia menegaskan bahwa Gen Z bisa menjadi jembatan antara Polri dan masyarakat.
Program ini bertujuan menumbuhkan budaya tertib administrasi dan keselamatan berkendara sejak dini, sehingga generasi muda tidak hanya pengguna jalan tetapi juga agen literasi lalu lintas digital.
Duta Lalu Lintas Digital: Inovasi Edukasi Publik
Ditregident Korlantas Polri meluncurkan program Duta Lalu Lintas Digital, yang mengajak pelajar, mahasiswa, dan komunitas kreatif muda untuk ikut serta. Para duta ini akan membuat konten edukatif, kampanye kreatif di media sosial, dan terlibat dalam kegiatan lapangan.
“Kami ingin budaya tertib lahir dari kesadaran, bukan karena sanksi,” jelas Wibowo. Melalui peran Gen Z, Polri berharap pesan keselamatan berkendara dan kepatuhan administrasi tersampaikan lebih efektif.
Program ini juga menjadi bagian dari strategi transformasi digital Polri, yang menekankan partisipasi aktif generasi muda dalam membangun sistem registrasi kendaraan bermotor yang transparan dan akuntabel.
Digitalisasi Layanan Regident
Ditregident terus mengembangkan sistem digital, seperti SINAR (SIM Nasional Presisi), SIGNAL (Samsat Digital Nasional), dan e-BPKB, untuk memudahkan pelayanan publik. Namun, keberhasilan sistem ini tetap bergantung pada kesadaran dan partisipasi masyarakat, terutama Gen Z.
“Teknologi hanyalah alat; manusianya yang menentukan keberhasilan,” kata Wibowo. Generasi muda diharapkan menjadi pelopor tertib administrasi, pengguna jalan taat, dan agen literasi digital.
Melalui digitalisasi, masyarakat bisa melakukan pengurusan dokumen kendaraan lebih cepat, transparan, dan minim risiko kesalahan. Ini mendukung efisiensi pelayanan sekaligus memperkuat integritas sistem regident.
Membangun Budaya Disiplin Berkelanjutan
Brigjen Wibowo menekankan bahwa keselamatan dan ketertiban lalu lintas (kamseltibcarlantas) bukan sekadar tugas polisi, tetapi tanggung jawab semua pihak. Dengan melibatkan Gen Z sebagai duta perubahan, Polri berharap tercipta budaya tertib yang berkelanjutan.
Para duta Lalu Lintas Digital nantinya dapat menyalurkan ide kreatif untuk edukasi keselamatan, literasi administrasi, hingga kampanye inovatif. Keterlibatan aktif ini diharapkan meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif.
Wibowo menegaskan, kolaborasi ini menjadi strategi jangka panjang untuk menghadapi era digital, di mana generasi muda berperan sebagai pengguna sekaligus agen transformasi digital yang berintegritas.
“Kamseltibcarlantas bukan hanya urusan polisi, tapi urusan kita semua, dan masa depan keselamatan di jalan ada di tangan generasi muda,” pungkas Dirregident Korlantas Polri.A