Bank Digital Perluas Direct Lending, Salurkan Pinjaman Lebih Cepat

Jumat, 14 November 2025 | 15:36:07 WIB
Bank Digital Perluas Direct Lending, Salurkan Pinjaman Lebih Cepat

JAKARTA - Bank digital di Indonesia kini mulai menekankan penyaluran pinjaman langsung (direct lending) melalui aplikasi, sebagai bagian dari strategi diversifikasi bisnis. 

Langkah ini menjadi kelanjutan dari kolaborasi bank dengan ekosistem digital, yang sebelumnya menjadi mesin pertumbuhan utama mereka.

Dari sepuluh bank berbasis teknologi, sembilan bank telah menyediakan produk direct lending. Produk ini beragam, mulai dari pinjaman tunai hingga paylater, dengan tenor bervariasi: 6 bulan untuk bluExtraCash BCA Digital dan Krom Kredit, hingga 30 bulan untuk Tunaiku Bank Amar dan Pinjaman Atur Sendiri Superbank.

Suku bunga yang ditawarkan pun berbeda-beda, mulai dari 1,39% flat per bulan (Jago Dana Cepat) hingga perhitungan harian seperti di Neo Pinjam dan Superbank PAS.

Jago Dana Cepat: Mesin Penyaluran Kredit Organik

Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menekankan bahwa direct lending menjadi strategi untuk mengembangkan penyaluran pinjaman secara organik. Selama empat tahun terakhir, pertumbuhan bank ini didorong kolaborasi dengan mitra ekosistem, namun diversifikasi tetap menjadi fokus.

“Kolaborasi dengan mitra ekosistem terus menjadi kontributor utama. Namun, kami juga menyadari pentingnya melakukan diversifikasi, konsisten berinovasi, serta menciptakan produk dan layanan yang mampu memberikan kontribusi signifikan di masa depan,” ujar Arief.

Sejak Oktober 2024, Bank Jago merilis Jago Dana Cepat, yang menyesuaikan plafon kredit dan suku bunga berdasarkan profil risiko dan riwayat transaksi nasabah. Direktur Bank Jago Sonny C. Joseph menekankan konsep responsible lending, yakni pembiayaan yang transparan dan menekankan kemampuan bayar, edukasi finansial, serta pengambilan keputusan bijak oleh nasabah.

Produk Baru dan Ekspansi Layanan Pinjaman

Bank Jago tengah mempersiapkan Jago Dana Siaga, produk pinjaman untuk kebutuhan dana darurat atau pengeluaran tak terduga. Produk ini merupakan pengembangan dari Jago Dana Cepat dengan tenor lebih pendek dan fleksibilitas penggunaan dana yang lebih tinggi.

Saat ini, kontribusi direct lending terhadap total portofolio kredit Bank Jago masih terbatas, 4%-5%, namun bank menargetkan peningkatan bertahap dalam 4-5 tahun ke depan.

Pertumbuhan Kredit dan Efisiensi Risiko

Hingga September 2025, total penyaluran kredit Bank Jago meningkat 36% menjadi Rp23,5 triliun. Dari jumlah tersebut, 96% berasal dari partnership dan ecosystem lending, menegaskan bahwa kolaborasi tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan.

Di sisi risiko, bank berhasil menjaga rasio NPL gross hanya 0,4%, jauh di bawah rata-rata industri perbankan, menunjukkan kehati-hatian dalam menyalurkan kredit sekaligus menjaga kualitas portofolio.

Terkini