Kroos Tegaskan Arda Guler Bukan Penerusnya di Madrid

Jumat, 14 November 2025 | 09:39:30 WIB
Kroos Tegaskan Arda Guler Bukan Penerusnya di Madrid

JAKARTA - Sejak Toni Kroos memutuskan gantung sepatu pada musim panas 2024, geliat perubahan di lini tengah Real Madrid menjadi topik perbincangan besar. 

Absennya maestro asal Jerman itu meninggalkan ruang strategis yang sangat penting, baik dalam pembentukan ritme permainan maupun stabilitas di tengah tekanan. Banyak pengamat menduga Los Blancos akan mencari sosok pengganti yang memiliki keserupaan dengan Kroos, terutama dalam hal kecerdasan membaca permainan.

Namun, narasi tentang “penerus Toni Kroos” kini mendapatkan sudut pandang berbeda langsung dari sang legenda. Di saat sebagian publik menyebut nama Arda Guler sebagai suksesor natural, Kroos justru memberi klarifikasi yang membalikkan ekspektasi. 

Menurutnya, membandingkan Guler dengan dirinya adalah upaya yang tidak tepat dan bisa membebani perkembangan sang pemain muda.

Guler sendiri tengah mengalami peningkatan performa signifikan. Kolaborasinya dengan Kylian Mbappe membuat lini serang Madrid lebih eksplosif dan variatif. Pemain asal Turki itu juga mulai menunjukkan kedewasaan dalam pengambilan keputusan di lapangan, terutama sejak diasuh Xabi Alonso. 

Meski begitu, Kroos menolak semua penyamaan tersebut karena menilai Guler memiliki karakter permainan yang sangat berbeda.

Toni Kroos Tegaskan Arda Guler Tidak Bisa Disebut Penerusnya

Dalam wawancara dengan Sport1, Toni Kroos menjawab langsung isu yang sering dikaitkan dengan Guler. Menurutnya, kemampuan sang gelandang muda memang spesial, tetapi gaya bermain mereka tidak berada dalam spektrum yang sama.

"Saya senang tahun ini dia mendapatkan lebih banyak menit bermain, karena dia pantas mendapatkannya dalam hal sepak bola dan dia orang yang bisa dipercaya untuk masa depan. Dia tipe pemain yang berbeda dengan saya," kata Toni Kroos.

"Posisi terbaiknya jelas lebih ofensif daripada saya, jadi dia sama sekali bukan penerus saya. Tapi saya biasanya senang karena dia orang yang baik. Saya masih bisa bermain dengannya."

"Dia memiliki sentuhan yang sangat bagus, yang musim ini telah dia manfaatkan dengan sangat efektif untuk Real Madrid," ucap Toni Kroos.

Pernyataan ini mempertegas bahwa Guler tidak perlu dibebani ekspektasi sebagai “Kroos baru”. Ia memiliki identitas permainan sendiri: lebih agresif, lebih dekat ke area sepertiga akhir, dan banyak berperan sebagai kreator peluang.

Sementara Kroos adalah maestro pengatur tempo yang bekerja di kedalaman, menjaga keseimbangan serta mengalirkan umpan dengan presisi tinggi.

Dengan sudut pandang ini, Kroos seolah ingin menyampaikan bahwa generasi baru Real Madrid harus dibangun dengan menghargai karakter masing-masing pemain, bukan dengan menirukan gaya siapapun.

Fokus Kroos pada Masa Depan dan Kehidupan Baru Pascapensiun

Meski sudah meninggalkan dunia sepak bola profesional, Toni Kroos masih memiliki keterikatan kuat dengan olahraga yang membesarkan namanya. Ia menjelaskan bahwa aktivitas sehari-harinya tidak pernah jauh dari sepak bola, terutama melalui akademi dan yayasan sosial yang ia kelola.

"Hanya karena jarang terdengar kabar dari saya, bukan berarti saya tidak punya kegiatan. Banyak hal yang terjadi. Saya bekerja setiap hari di akademi saya di Madrid, tempat saya melatih dua tim secara pribadi."

"Selain itu, bersama yayasan saya, kami merayakan ulang tahun kesepuluh kami dengan sebuah acara besar di Düsseldorf yang dapat saya padukan dengan sempurna dengan Icon League," tutup Toni Kroos.

Kroos menunjukkan bahwa kepeduliannya terhadap perkembangan pemain muda tetap menjadi fokus utama. Ia berusaha membangun lingkungan yang mendorong bakat baru berkembang tanpa tekanan berlebihan, sekaligus menanamkan karakter disiplin dan profesionalitas—dua hal yang sangat identik dengan dirinya selama berkarier.

Aktivitas di yayasan dan keterlibatannya dalam dunia pendidikan sepak bola menjadi bukti bahwa ia masih ingin memberi dampak positif pada generasi mendatang, meskipun tidak lagi mengenakan seragam Madrid.

Real Madrid Memasuki Era Baru Tanpa Bayang-Bayang Masa Lalu

Kepindahan Kroos ke fase baru kehidupannya turut menandai era baru bagi Real Madrid. Dalam kepemimpinan Xabi Alonso, strategi permainan Los Blancos telah bergeser menjadi lebih cepat, lebih agresif, dan lebih fleksibel. 

Di era inilah Arda Guler, Jude Bellingham, Eduardo Camavinga, hingga Federico Valverde mulai mengambil peran lebih besar dalam membentuk identitas baru tim.

Dengan sistem yang lebih modern, wajar bila Guler tidak ditempatkan dalam perbandingan dengan Kroos. Peran mereka secara struktur dan filosofi permainan sudah berbeda sejak awal. Madrid kini tidak lagi bergantung pada satu kontrolor tempo, tetapi membangun serangan dari fluiditas dan kreativitas beberapa pemain.

Terkini