PTBA Dapat Pinjaman Rp 3,5 Triliun Untuk Infrastruktur Batu Bara

Kamis, 13 November 2025 | 14:18:32 WIB
PTBA Dapat Pinjaman Rp 3,5 Triliun Untuk Infrastruktur Batu Bara

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menerima fasilitas pendanaan sebesar Rp 3,56 triliun dari tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI. 

Dana ini diperuntukkan mempercepat pembangunan fasilitas Coal Handling Facility (CHF) dan Train Loading Station (TLS) 6-7 pada jalur angkutan batu bara Tanjung Enim–Kramasan.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menekankan bahwa proyek ini menjadi bagian penting dari upaya perusahaan memperkuat infrastruktur logistik batu bara dari hulu ke hilir. 

“Kami berharap melalui proyek ini kapasitas angkutan batu bara eksisting PTBA dapat meningkat sebesar 20 juta ton per tahun, sehingga perusahaan semakin mampu memperkuat kontribusinya dalam mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Arsal.

Proyek ini menegaskan peran PTBA dalam memastikan kelancaran rantai pasok batu bara sekaligus mendukung ketersediaan energi nasional yang stabil.

Pendanaan Bank Himbara sebagai Bukti Sinergi BUMN

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, Una Lindasari, menegaskan bahwa kerja sama dengan tiga bank Himbara ini merupakan bentuk nyata sinergi antar-BUMN dalam mendukung pembangunan infrastruktur energi nasional.

“Pendanaan ini tidak hanya memperkuat struktur keuangan perusahaan, tetapi juga mempercepat penyelesaian proyek strategis yang akan meningkatkan efisiensi rantai pasok batu bara PTBA,” tutur Una.

Kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana lembaga keuangan milik negara dapat mendukung sektor strategis, termasuk industri batu bara yang menjadi salah satu pilar ketahanan energi nasional.

Optimalisasi Kapasitas Angkutan Batu Bara

Proyek ini menjadi bagian dari pilar strategis PTBA dalam optimalisasi bisnis dan logistik, khususnya peningkatan kapasitas angkutan batu bara. Dengan selesainya proyek CHF dan TLS 6-7, PTBA menargetkan peningkatan kapasitas angkutan hingga 20 juta ton per tahun, sehingga distribusi batu bara menjadi lebih efisien dan andal.

Upaya ini sejalan dengan strategi pemerintah dan perusahaan untuk mengamankan pasokan energi domestik, sekaligus memaksimalkan kontribusi industri batu bara bagi perekonomian nasional.

Selain itu, penguatan jalur logistik Tanjung Enim–Kramasan akan memperpendek waktu transportasi dan menekan biaya operasional, sehingga rantai pasok batu bara menjadi lebih kompetitif di pasar nasional maupun internasional.

Dukungan Infrastruktur untuk Ketahanan Energi Nasional

Melalui proyek ini, PTBA menunjukkan komitmen kuatnya terhadap ketahanan energi nasional. Infrastruktur yang memadai akan memastikan produksi batu bara dapat disalurkan secara optimal, mengurangi potensi gangguan distribusi, dan mendukung target pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.

“Melalui proyek Angkutan Batu Bara Tanjung Enim–Kramasan, PTBA berkomitmen mengoptimalkan ketercapaian produksi guna memperkuat langkah perusahaan dalam mewujudkan ketahanan energi nasional,” kata Arsal.

Selain meningkatkan kapasitas angkutan, proyek ini juga diharapkan menghadirkan efisiensi logistik yang lebih tinggi, memperkuat posisi PTBA sebagai salah satu perusahaan batu bara utama di Indonesia, sekaligus mendukung target energi nasional dan keberlanjutan sektor tambang.

Terkini