Bank Indonesia Proyeksikan Penjualan Eceran Naik Oktober 2025

Selasa, 11 November 2025 | 13:30:45 WIB
Bank Indonesia Proyeksikan Penjualan Eceran Naik Oktober 2025

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Oktober 2025 menunjukkan tren positif, baik secara bulanan maupun tahunan. 

Peningkatan ini menjadi indikasi pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat yang semakin aktif berbelanja menjelang akhir tahun, terutama seiring persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan, Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2025 diperkirakan tumbuh sebesar 4,3% secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat 3,7% yoy.

“Didorong oleh kinerja penjualan mayoritas kelompok seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat menjelang persiapan HBKN Natal,” ujar Denny dalam keterangan pers.

Indeks Penjualan Riil Diperkirakan Tumbuh 4,3 Persen

Peningkatan IPR tersebut sebagian besar bersumber dari kenaikan penjualan beberapa kelompok produk utama. Penjualan makanan, minuman, dan tembakau naik sebesar 6,4% yoy, barang budaya dan rekreasi 4,7% yoy, serta perlengkapan rumah tangga lainnya meningkat 0,3% yoy. 

Kenaikan ini menegaskan bahwa konsumen tetap aktif dalam berbelanja kebutuhan pokok maupun barang penunjang gaya hidup.

Bulan sebelumnya, September 2025, IPR secara tahunan tercatat tumbuh 3,7% yoy, sedikit meningkat dibandingkan Agustus 2025 yang sebesar 3,5% yoy. Denny menambahkan, pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh penjualan kelompok suku cadang dan aksesori, makanan, minuman, tembakau, serta barang budaya dan rekreasi.

Kinerja Bulanan Didukung Permintaan Menjelang Natal

Secara bulanan (month to month/mtm), penjualan eceran Oktober 2025 diperkirakan tumbuh 0,6% mtm, pulih setelah kontraksi sebesar 2,4% mtm pada September 2025. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan permintaan menjelang Natal dan persiapan akhir tahun.

Beberapa kelompok produk yang mencatat pertumbuhan bulanan antara lain perlengkapan rumah tangga lainnya sebesar 3,4% mtm, barang budaya dan rekreasi 0,5% mtm, makanan, minuman, dan tembakau 1,1% mtm, serta suku cadang dan aksesori 2,4% mtm.

Sebaliknya, pada September 2025, kontraksi bulanan sebesar 2,4% mtm terutama dipicu oleh penurunan subkelompok sandang. Hal ini menunjukkan bahwa meski beberapa sektor mengalami pelemahan, sektor konsumsi esensial tetap menjadi motor utama pemulihan penjualan eceran.

Pertumbuhan Tercatat pada Makanan, Rekreasi, dan Rumah Tangga

Denny menjelaskan, kinerja positif pada Oktober 2025 terfokus pada beberapa kelompok produk strategis. Pertumbuhan signifikan terjadi pada makanan, minuman, dan tembakau yang naik 6,4% yoy, mencerminkan peningkatan konsumsi rumah tangga. 

Begitu pula dengan barang budaya dan rekreasi yang meningkat 4,7% yoy, menandakan masyarakat mulai kembali membelanjakan pendapatan untuk kebutuhan hiburan dan aktivitas sosial.

Sementara itu, perlengkapan rumah tangga lainnya menunjukkan pertumbuhan 0,3% yoy, yang walaupun kecil, tetap memperkuat tren pemulihan penjualan eceran secara keseluruhan. Data ini memperlihatkan pola konsumsi masyarakat yang tetap sehat dan adaptif terhadap kondisi ekonomi.

Inflasi dan Ekspektasi Harga Diprediksi Meningkat

Bank Indonesia juga mencatat ekspektasi kenaikan harga dalam beberapa bulan mendatang. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) untuk Desember 2025 diproyeksikan mencapai 157,2, sementara Maret 2026 diperkirakan berada di angka 172,5. Keduanya lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang masing-masing sebesar 134,6 dan 169,2.

“Peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan permintaan saat HBKN Natal 2025 dan HBKN Idulfitri 2026,” kata Denny. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan inflasi, aktivitas konsumsi masyarakat tetap meningkat, terutama pada periode menjelang hari besar.

Kondisi ini memberi sinyal positif bagi sektor perdagangan dan ritel, sekaligus menjadi indikator kesehatan ekonomi secara makro. Bank Indonesia menekankan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah dan pelaku usaha dalam menghadapi potensi kenaikan permintaan sekaligus mengelola inflasi agar stabilitas harga tetap terjaga.

Penjualan eceran Oktober 2025 menunjukkan tren pemulihan yang positif, baik secara tahunan maupun bulanan. Dorongan utama berasal dari kelompok makanan, minuman, rekreasi, dan perlengkapan rumah tangga, dengan ekspektasi permintaan yang meningkat menjelang Natal. 

Meskipun ada indikasi tekanan inflasi, Bank Indonesia memandang tren ini sebagai tanda kesehatan konsumsi masyarakat yang kuat, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Terkini