Kelangkaan BBM SPBU Swasta Madiun Picu Kekhawatiran Warga

Selasa, 11 November 2025 | 13:30:37 WIB
Kelangkaan BBM SPBU Swasta Madiun Picu Kekhawatiran Warga

JAKARTA - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta Kabupaten Madiun memicu keresahan warga. 

Selama tiga hari terakhir, pelanggan mengaku kesulitan memperoleh BBM Gasoline 92, sementara beberapa gerai bahkan menutup operasional karena stok habis.

Sulasmi (43), salah satu warga Desa Bagi yang kerap mengisi BBM di SPBU Indostation, mengungkapkan bahwa ia tidak bisa membeli BBM selama dua hingga tiga hari terakhir.

“Kosong sudah dua sampai tiga hari BBM di SPBU swasta sini,” ujarnya.

Fenomena serupa juga dirasakan oleh Murni (43), pelanggan lainnya, yang menilai hampir semua SPBU Indostation di wilayah Madiun mengalami kelangkaan serentak.

“Aneh kok hampir semua SPBU Indostation kosong. Mungkin sejak kejadian motor mogok beli Pertalite itu kini banyak beralih ke Indostation,” kata Murni.

SPBU Indostation Madiun Kekurangan Stok Gasoline 92

Amelia (30), petugas di SPBU Indostation Desa Bagi, menyebut bahwa stok BBM di tempatnya kosong sejak dua hari terakhir. Sementara, di wilayah Candi, beberapa SPBU Indostation sudah tidak beroperasi hingga lima hari karena kehabisan stok.

“Sini baru dua hari (kosong), kalau yang di Candi hampir lima hari kayaknya,” jelas Amelia.

Kondisi serupa terlihat di SPBU Indostation Desa Tiron, di mana petugas Erik mengonfirmasi bahwa BBM di lokasi tersebut habis sejak beberapa hari lalu. Dalam keadaan normal, SPBU yang ia kelola mampu meraih omzet sekitar Rp 2 juta per hari. Namun, saat pasokan Gasoline 92 belum tersedia, pendapatan menjadi nihil.

“Sehari biasanya Rp 2 juta, kini kosong,” tutur Erik.

Pantauan detikJatim di lapangan menunjukkan sejumlah SPBU Indostation di Madiun menutup gerai sementara dengan menempelkan kertas bertuliskan “Habis”. Gerai yang terdampak antara lain SPBU Indostation Candi Barat simpang empat Dumpil, Desa Bagi, dan Desa Tiron.

Dampak Kelangkaan terhadap Pelanggan dan Omzet SPBU

Kelangkaan ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga yang bergantung pada kendaraan pribadi, tetapi juga berdampak signifikan pada pemasukan SPBU. Pendapatan yang biasanya stabil kini hilang karena ketiadaan stok.

Selain itu, warga yang biasanya membeli Pertalite atau Gasoline 92 beralih ke SPBU lain, menyebabkan ketidakpastian pasokan di berbagai lokasi. Situasi ini berpotensi menimbulkan antrean panjang begitu BBM kembali tersedia, meningkatkan risiko kerumunan di tengah kondisi masyarakat yang masih waspada terhadap pandemi.

Dugaan Penyebab dan Pola Peralihan Konsumen

Murni menilai adanya korelasi antara kejadian kelangkaan Pertalite sebelumnya dan lonjakan permintaan ke SPBU Indostation. Banyak konsumen yang sebelumnya membeli Pertalite kini beralih mencari alternatif, termasuk BBM swasta.

Pergeseran pola konsumsi ini, ditambah keterbatasan pasokan dari distributor, menjadi salah satu faktor utama kelangkaan serentak yang terjadi di Kabupaten Madiun. Selain itu, keterlambatan pengiriman dari pihak pemasok juga disebut-sebut memengaruhi kestabilan distribusi BBM.

Tindakan dan Pantauan Petugas Lapangan

Petugas SPBU dan warga setempat terus memantau situasi kelangkaan. Beberapa SPBU menutup sementara dan memasang pengumuman “Habis” untuk menghindari kebingungan pelanggan.

Sementara itu, warga diimbau untuk tetap tenang dan menyesuaikan kebutuhan bahan bakar dengan kondisi stok yang tersedia. Langkah ini diharapkan dapat membantu mencegah antrean panjang dan meminimalkan ketegangan di lapangan.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak distributor atau pemerintah terkait penyebab pasti kelangkaan BBM di Madiun. Namun, warga dan petugas tetap berharap pasokan segera kembali normal agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu lebih lama.

Terkini