Jagung Titi Baleo Lembata Kini Tersedia di Kapal Pelni

Senin, 10 November 2025 | 14:10:27 WIB
Jagung Titi Baleo Lembata Kini Tersedia di Kapal Pelni

JAKARTA - Jagung titi Baleo, camilan khas Lembata yang dikenal dengan cita rasanya yang unik, kini hadir di gerai kapal Pelni KM Bukit Siguntang. \

Produk lokal ini tidak hanya menjadi kudapan, tetapi juga simbol ketahanan pangan dan penggerak ekonomi masyarakat setempat.

Peresmian penjualan perdana jagung titi Baleo berlangsung pada Sabtu (8/11/2025), dipimpin langsung oleh Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, bersama perwakilan PT Pelni. Sebanyak 60 bungkus jagung titi Baleo disiapkan sebagai tahap awal uji pasar.

Bupati Kanis Tuaq menekankan, “Jagung titi Baleo bukan hanya camilan khas, tetapi simbol ketahanan pangan dan kebangkitan ekonomi masyarakat Lembata. Melalui kerja sama ini, kita ingin memperkenalkan cita rasa Lembata kepada seluruh penumpang dan masyarakat luas.”

Strategi Promosi dan Pemasaran Produk Lokal

Kehadiran jagung titi Baleo di kapal Pelni merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk memperluas akses pasar bagi UMKM lokal. Kolaborasi ini diharapkan meningkatkan promosi dan daya saing produk Lembata di tingkat nasional, sekaligus mendorong inovasi dalam produksi, pengemasan, dan pemasaran.

Kerja sama antara Pemkab Lembata dan PT Pelni menjadi contoh konkret pemberdayaan UMKM berbasis produk lokal unggulan. Bupati Kanis menekankan pentingnya inovasi dan konsistensi kualitas agar produk daerah bisa dikenal luas, bahkan berpotensi menembus pasar internasional.

Dampak Ekonomi Bagi Masyarakat Lokal

Menurut Kapten KM Bukit Siguntang, Drajat Dwi Suseno, kemitraan ini tidak hanya menambah pilihan oleh-oleh bagi penumpang, tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat pengrajin di Lembata. Produk UMKM yang masuk gerai kapal Pelni dapat meningkatkan omzet dan membuka peluang kerja baru di daerah asal.

“Ini langkah bagus. Kami membuka peluang bagi produk UMKM lainnya dari Lembata untuk ikut dipasarkan di kapal Pelni, seperti ikan asin, kacang tanah Atadei, dan kacang Ile Ape,” ujarnya. Langkah ini diharapkan bisa mendorong pengembangan UMKM lain agar semakin banyak produk lokal yang dikenal secara luas.

Inovasi Produk untuk Menarik Konsumen

Kapten Drajat menambahkan, jagung titi Baleo bisa dikembangkan dengan berbagai varian rasa, seperti asin, manis, dan pedas, untuk meningkatkan daya tarik konsumen. Penambahan varian ini diharapkan memperluas segmentasi pasar dan menyesuaikan dengan preferensi penumpang yang berbeda-beda.

Selain rasa, inovasi dalam kemasan juga menjadi faktor penting untuk menarik perhatian pembeli. Produk yang dikemas rapi, higienis, dan praktis akan lebih diminati penumpang kapal, sekaligus menciptakan citra positif bagi produk Lembata.

Potensi Lembata sebagai Daerah Pangan Unggulan

Kehadiran jagung titi Baleo di kapal Pelni menunjukkan bahwa Lembata memiliki potensi besar dalam sektor pangan lokal. Kolaborasi ini menjadi pintu masuk bagi produk unggulan daerah lain untuk menembus pasar nasional maupun internasional.

Pemerintah daerah berharap, keberhasilan jagung titi Baleo dapat menjadi model pemberdayaan UMKM yang mengintegrasikan promosi, inovasi, dan distribusi. 

Langkah ini diharapkan memperkuat ekonomi lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menempatkan Lembata sebagai daerah dengan potensi pangan unggulan yang menjanjikan.

Terkini