JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil Survei Konsumen untuk Oktober 2025, menunjukkan perbaikan signifikan dalam keyakinan masyarakat terhadap perekonomian.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat di angka 121,2, meningkat dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 115. Ini menjadi level tertinggi sejak April 2025, atau dalam enam bulan terakhir.
IKK yang berada di atas 100 menandakan bahwa konsumen optimistis dan percaya diri terhadap kondisi ekonomi saat ini serta prospek enam bulan ke depan.
Peningkatan Didukung Indeks Ekonomi Saat Ini dan Ekspektasi
Menurut laporan BI, peningkatan keyakinan konsumen pada Oktober 2025 didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing tercatat sebesar 109,1 dan 133,4. Angka ini naik signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 102,7 dan 127,2.
“Angka IKE dan IEK yang meningkat mencerminkan persepsi konsumen yang lebih positif terhadap kondisi ekonomi, baik dari sisi pendapatan maupun kesempatan kerja,” sebut laporan BI.
Proporsi Konsumsi dan Tabungan Konsumen
Meskipun keyakinan meningkat, rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume) tercatat 74,7%, sedikit lebih rendah dibanding bulan sebelumnya 75,1%.
Sementara itu, proporsi pendapatan yang disimpan (saving to income ratio) meningkat menjadi 14,3%, naik dari 13,7% pada September. Ini menandakan masyarakat cenderung lebih berhati-hati dan meningkatkan tabungan meski optimisme ekonomi membaik.
Di sisi lain, proporsi pendapatan untuk membayar cicilan atau utang (debt to income ratio) relatif stabil, tercatat 11,0% dibandingkan bulan sebelumnya 11,2%.
Optimisme Tersalurkan ke Pengambilan Keputusan Ekonomi
Peningkatan keyakinan konsumen menjadi indikator positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam konsumsi rumah tangga yang menjadi salah satu penggerak utama Produk Domestik Bruto (PDB).
BI menekankan bahwa optimisme ini, bila diikuti dengan perilaku konsumsi yang sehat, dapat mendukung momentum ekonomi yang sudah tumbuh 5,04% pada kuartal III 2025.
Meski demikian, BI tetap mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara konsumsi dan tabungan untuk menghadapi potensi risiko ekonomi di masa mendatang.