Asuransi Umum & Reasuransi Catat Kinerja Solid September 2025

Senin, 10 November 2025 | 14:09:57 WIB
Asuransi Umum & Reasuransi Catat Kinerja Solid September 2025

JAKARTA - Industri asuransi umum dan reasuransi Indonesia menunjukkan kinerja positif hingga September 2025, mencerminkan stabilitas sektor keuangan non-bank di tengah dinamika ekonomi. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendapatan premi industri asuransi umum dan reasuransi mencapai Rp 113,49 triliun, meningkat 3,38% secara tahunan (YoY).

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyebutkan bahwa pencapaian ini lebih baik dibandingkan Agustus 2025, yang mencatat premi sebesar Rp 102,01 triliun atau naik 2,42% YoY. 

“Kinerja ini menunjukkan industri asuransi umum dan reasuransi masih tumbuh solid meski menghadapi tantangan ekonomi dan perubahan regulasi,” katanya.

Kesehatan Keuangan Industri Tetap Terjaga

Selain pertumbuhan pendapatan premi, indikator kesehatan keuangan industri juga menunjukkan kondisi yang kuat. OJK melaporkan Risk Based Capital (RBC) industri asuransi umum dan reasuransi sebesar 326,38% per September 2025, jauh di atas ambang batas minimum 120%.

RBC yang tinggi menandakan industri memiliki kemampuan mencukupi kewajiban keuangan terhadap risiko yang ada. Dengan kondisi ini, perusahaan asuransi tetap memiliki modal cukup untuk menanggung klaim, sekaligus menyiapkan strategi pengembangan bisnis jangka panjang.

Sementara itu, meski industri asuransi jiwa mencatat pendapatan premi sebesar Rp 132,85 triliun, sektor ini masih mengalami kontraksi 2,06% YoY. Hal ini menjadi perhatian bagi pelaku industri untuk menjaga pertumbuhan dan diversifikasi produk, terutama di tengah perubahan preferensi konsumen dan tren digitalisasi layanan keuangan.

Pertumbuhan Total Premi Asuransi Komersial

Secara keseluruhan, pendapatan premi asuransi komersial—gabungan asuransi jiwa, umum, dan reasuransi—hingga September 2025 mencapai Rp 246,34 triliun, tumbuh 0,38% YoY. 

Angka ini menunjukkan bahwa meskipun ada kontraksi di sektor asuransi jiwa, pertumbuhan di sektor umum dan reasuransi mampu menahan laju total premi tetap positif.

Dari sisi aset, total industri asuransi per September 2025 tercatat Rp 1.181,21 triliun, naik 3,39% YoY. Khusus untuk aset asuransi komersial, nilainya mencapai Rp 958,54 triliun, meningkat 3,91% YoY. 

Peningkatan aset ini mencerminkan ekspansi perusahaan asuransi melalui investasi yang dikelola secara hati-hati, sekaligus kesiapan menghadapi risiko di masa depan.

Tantangan dan Peluang di Tengah Dinamika Industri

Meski kinerja industri asuransi umum dan reasuransi solid, sektor ini menghadapi beberapa tantangan, termasuk perubahan perilaku konsumen, perkembangan teknologi finansial, serta kompetisi produk asuransi yang semakin beragam. 

Perusahaan dituntut untuk mengembangkan inovasi produk, memperluas distribusi digital, dan meningkatkan literasi keuangan nasabah.

Ogi Prastomiyono menekankan bahwa kombinasi pertumbuhan premi, kesehatan modal, dan manajemen risiko yang prudent menjadi kunci agar industri tetap tangguh. “Dengan pertumbuhan yang konsisten dan pengelolaan risiko yang baik, industri asuransi dapat menjadi pilar penting dalam stabilitas sektor keuangan nasional,” jelasnya.

Di sisi lain, kontraksi di sektor asuransi jiwa juga menghadirkan peluang bagi perusahaan untuk melakukan diversifikasi produk, termasuk asuransi unit link, syariah, dan solusi proteksi berbasis teknologi digital. Dengan pendekatan inovatif, sektor asuransi diharapkan mampu memperluas penetrasi pasar dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Prospek Industri Asuransi Hingga Akhir 2025

Melihat tren hingga September 2025, industri asuransi umum dan reasuransi diperkirakan tetap tumbuh positif hingga akhir tahun, dengan dukungan dari peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi dan mitigasi risiko. 

Pertumbuhan premi, aset, dan RBC yang solid menunjukkan bahwa industri siap menghadapi risiko ekonomi dan perubahan regulasi.

Ke depan, pelaku industri perlu memaksimalkan digitalisasi layanan, memperkuat kanal distribusi, dan meningkatkan kualitas manajemen klaim untuk menjaga kepercayaan nasabah. Dukungan regulator melalui pengawasan yang adaptif juga menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan dan keberlanjutan industri.

“Kinerja solid ini merupakan bukti bahwa industri asuransi umum dan reasuransi Indonesia memiliki fundamental kuat, siap menghadapi tantangan, dan tetap menjadi bagian penting dari ekosistem keuangan nasional,” tutup Ogi.

Industri asuransi umum dan reasuransi mencatat pertumbuhan premi solid dan kesehatan keuangan yang kuat hingga September 2025. Meskipun sektor asuransi jiwa mengalami kontraksi, kontribusi positif dari sektor umum dan reasuransi menjaga pertumbuhan total premi tetap meningkat. 

Aset dan RBC yang tinggi menunjukkan industri siap menghadapi risiko, sementara peluang inovasi digital dan diversifikasi produk membuka potensi pertumbuhan berkelanjutan hingga akhir 2025.

Terkini