Rahasia Tidur Nyenyak: Pilih Piyama Tepat untuk Kualitas Maksimal

Senin, 10 November 2025 | 11:11:12 WIB
Rahasia Tidur Nyenyak: Pilih Piyama Tepat untuk Kualitas Maksimal

JAKARTA - Banyak orang mengira kualitas tidur hanya ditentukan oleh kasur empuk atau ruangan gelap. Padahal, faktor sederhana seperti piyama yang dikenakan sebelum tidur bisa memainkan peran penting dalam menentukan seberapa nyenyak seseorang beristirahat.

Kini, piyama bukan lagi sekadar pakaian rumah, melainkan bagian dari gaya hidup sehat dan ritual self-care modern. Para ahli menegaskan bahwa pakaian tidur yang nyaman dan sesuai kebutuhan dapat membantu tubuh serta pikiran lebih siap memasuki fase istirahat mendalam.

“Pakaian tidur itu sendiri jarang menjadi pendorong utama kualitas tidur, tetapi dapat berperan melalui jalur seperti pengaturan suhu, kenyamanan, dan rutinitas sebelum tidur,” ujar Julian Lim, psikolog tidur utama di Somnus Sleep Wellness, dikutip dari CNA Lifestyle pada Selasa, 10 Oktober 2025.

Peran Piyama dalam Mengatur Suhu Tubuh

Ketika tubuh bersiap untuk tidur, suhu internal manusia akan menurun secara alami. Ini adalah mekanisme biologis yang memberi sinyal bahwa tubuh siap beristirahat. Namun, proses ini bisa terganggu apabila bahan piyama yang digunakan justru menahan panas.

Kain yang terlalu tebal atau tidak menyerap keringat dapat menyebabkan tubuh terasa gerah, bahkan tanpa disadari mengganggu fase tidur dalam. Akibatnya, seseorang akan lebih sering terbangun di tengah malam atau hanya berada di tahap tidur ringan.

Sebaliknya, bahan yang ringan dan mudah menyerap kelembapan memungkinkan sirkulasi udara berjalan baik, membantu tubuh tetap sejuk, dan memperpanjang durasi tidur nyenyak.

Dengan kata lain, memilih piyama yang tepat sama halnya dengan berinvestasi pada kualitas hidup. Apa yang tampak sepele ternyata bisa menentukan apakah seseorang bangun dalam keadaan segar atau lelah di pagi hari.

Dimensi Psikologis: Piyama dan Pola Pikir Positif Sebelum Tidur

Tak hanya urusan kenyamanan fisik, pakaian tidur juga memiliki efek psikologis yang kuat. Banyak orang merasa lebih tenang dan siap beristirahat ketika mengenakan piyama bersih, lembut, dan sesuai selera.

Julian Lim menambahkan, “Terkadang tindakan berinvestasi dalam tidur mengirimkan pesan bahwa itu berharga. Jika Anda merasa nyaman dengan apa yang Anda kenakan, itu dapat menumbuhkan pola pikir yang lebih positif terhadap istirahat.”

Artinya, memakai piyama yang nyaman bisa menciptakan ritual tersendiri sebelum tidur. Ritual ini membantu otak membedakan antara waktu produktif dan waktu istirahat, sehingga transisi dari kesibukan menuju relaksasi menjadi lebih mudah.

Pasca-pandemi COVID-19, fungsi piyama bahkan semakin berkembang. Banyak orang kini memilih busana tidur atau homewear yang tetap stylish dan layak dikenakan untuk rapat daring, namun tetap lembut serta nyaman digunakan saat beristirahat.

Dengan demikian, piyama kini bukan sekadar pakaian malam, tetapi simbol kesadaran baru bahwa tidur berkualitas merupakan bagian dari perawatan diri yang holistik.

Tips Memilih Piyama Ideal untuk Tidur Lebih Berkualitas

Para ahli sepakat bahwa kunci utama memilih piyama ideal adalah kemampuan bahan bernapas dan kenyamanan ukuran.

Kain alami seperti katun dan linen menjadi pilihan terbaik, karena mampu menyerap keringat sekaligus menjaga suhu tubuh tetap stabil sepanjang malam. Bahan-bahan ini sangat cocok untuk iklim tropis seperti Indonesia yang cenderung lembap dan panas.

Sebaliknya, hindari piyama yang terlalu ketat. Selain mengganggu sirkulasi darah, pakaian yang menempel ketat di kulit dapat membatasi gerakan alami tubuh saat tidur. Pilihlah potongan yang longgar, lembut, dan tidak menjepit bagian tubuh mana pun.

Selain bahan dan ukuran, kebersihan piyama juga sangat penting. Keringat, minyak, dan sel kulit mati bisa menumpuk dalam kain dan menyebabkan iritasi atau gangguan kulit jika jarang dicuci.

Seorang perwakilan dari Selenightco, Lim, menyarankan,

“Di Singapura yang lembab, mencuci piyama setiap satu hingga dua kali pemakaian adalah yang terbaik.”

Bagi yang sering berkeringat atau tidur tanpa mandi, pencucian setiap hari sangat disarankan agar kain tetap higienis dan nyaman digunakan.

Merawat Piyama agar Tetap Lembut dan Awet

Pemilihan bahan yang tepat tidak akan berarti banyak jika tidak diimbangi dengan perawatan yang benar. Banyak orang mencuci piyama seperti pakaian sehari-hari, padahal kain lembut dan sensitif memerlukan perlakuan khusus agar tidak cepat rusak.

Gunakan air dingin atau suhu rendah saat mencuci dan hindari deterjen keras, pemutih, atau pelembut pakaian. Zat-zat tersebut dapat merusak serat kain, membuatnya kehilangan kelembutan dan daya serap.

Sebisa mungkin, hindari penggunaan mesin pengering bersuhu tinggi. Menjemur piyama di tempat teduh dan berangin akan membantu menjaga tekstur lembut serta bentuk aslinya.

Tak kalah penting, gunakan piyama hanya untuk tidur. Kebiasaan mengenakannya sepanjang hari, misalnya saat bekerja dari rumah atau beraktivitas ringan, dapat mengaburkan sinyal mental antara waktu produktif dan waktu istirahat.

Menjaga “kesakralan” piyama sebagai pakaian khusus tidur membantu otak mengasosiasikan pakaian itu dengan rasa tenang dan relaksasi. Dengan demikian, setiap kali mengenakannya, tubuh dan pikiran otomatis tahu bahwa waktunya untuk beristirahat telah tiba.

Investasi Kecil untuk Tidur Lebih Berkualitas

Tidur bukan sekadar kebutuhan biologis, tetapi fondasi penting untuk kesehatan fisik dan mental. Dalam rutinitas modern yang padat, menciptakan pengalaman tidur yang nyaman menjadi bentuk perhatian terhadap diri sendiri.

Dari sisi ilmiah hingga psikologis, pemilihan piyama yang tepat terbukti berpengaruh terhadap kualitas tidur. Bahan yang bernapas membantu menjaga suhu tubuh, sementara pakaian yang lembut dan bersih menumbuhkan rasa nyaman serta kebiasaan positif menjelang waktu tidur.

Seperti dikatakan Julian Lim, aspek kecil seperti pakaian tidur bisa menjadi jembatan menuju istirahat yang lebih dalam. Karena pada akhirnya, tidur yang nyenyak bukan hanya soal berapa lama kita memejamkan mata, tapi seberapa siap tubuh dan pikiran melepas lelah di akhir hari.

Terkini