Maskapai Perketat Aturan Earbuds dan Powerbank di Pesawat

Senin, 10 November 2025 | 11:10:52 WIB
Maskapai Perketat Aturan Earbuds dan Powerbank di Pesawat

JAKARTA - Kesadaran akan keselamatan penerbangan semakin meningkat seiring munculnya risiko yang ditimbulkan oleh baterai litium pada perangkat elektronik portabel. 

Tidak hanya powerbank, kini earbuds bluetooth pun masuk dalam daftar barang yang tidak boleh dimasukkan ke bagasi terdaftar. Maskapai di berbagai negara, termasuk Taiwan dan Selandia Baru, mulai memperketat aturan demi mengurangi risiko kebakaran di pesawat.

Larangan ini menyoroti fakta bahwa meski kecil dan praktis, earbuds bluetooth seperti Apple Airpods memiliki baterai litium yang terus terisi daya saat berada di casing. Kondisi ini mirip dengan powerbank dan berpotensi menimbulkan panas berlebih. Karena itu, earbuds harus selalu dibawa dalam bagasi kabin, bukan bagasi terdaftar.

1. Earbuds Bluetooth Kini Harus Dibawa di Kabin

Sejumlah maskapai Taiwan, seperti EVA Air, UNI Air, dan Tigerair, telah menegaskan kebijakan baru ini. Seperti dikutip dari Daily Mail, 8 November 2025, Tigerair menyatakan:

"Karena pertimbangan keselamatan penerbangan, perangkat elektronik portabel seperti casing pengisi daya earphone dan kipas angin listrik portabel dengan baterai litium-ion internal hanya dapat dibawa dalam bentuk genggam atau tas jinjing di dalam pesawat."

UNI Air juga menegaskan:

"Earphone Bluetooth (termasuk wadah pengisi daya) diklasifikasikan sebagai Perangkat Elektronik Portabel (PED). Demi alasan keamanan, maskapai menyatakan bahwa earphone Bluetooth dan wadah pengisi dayanya tidak diperbolehkan dibawa dalam bagasi terdaftar dan harus dibawa dalam bagasi kabin."

Regulasi ini merupakan respons atas serangkaian insiden kebakaran yang diduga disebabkan oleh powerbank rusak, mendorong evaluasi ulang cara membawa perangkat elektronik portabel.

2. Peraturan Internasional Beragam, Periksa Maskapai Anda

Larangan serupa juga berlaku di Selandia Baru, yang menilai wadah pengisi daya earphone sebagai semacam power bank. Sementara itu, otoritas penerbangan di Inggris (CAA) tidak melarang earbuds atau powerbank di kabin, namun tetap melarangnya dimasukkan ke bagasi kabin.

Beberapa aturan utama yang berlaku:

Kapasitas baterai maksimal 100Wh untuk dibawa ke kabin.

Perangkat harus jelas tertera kapasitas dayanya.

Penumpang wajib memeriksa aturan maskapai masing-masing, karena kebijakan bisa berbeda.

Peringatan ini muncul setelah banyak penumpang mengabaikan aturan, sehingga perangkat mereka disita di bandara. Hal sederhana seperti memastikan baterai gadget terisi penuh bisa menghindarkan Anda dari masalah ini.

3. Baterai Gadget Harus Tetap Hidup

Maskapai juga menegaskan bahwa perangkat elektronik tertentu, seperti ponsel, laptop, dan tablet, harus dalam kondisi menyala saat melewati pemeriksaan keamanan. Di Inggris, GOV.UK menekankan:

"Pastikan perangkat elektronik Anda terisi daya sebelum Anda bepergian. Jika perangkat tidak menyala saat diminta, Anda tidak akan diizinkan membawanya ke dalam pesawat."

Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah risiko keamanan, karena perangkat mati bisa dianggap ancaman potensial. Petugas berwenang dapat meminta penumpang menyalakan perangkat; jika gagal, gadget bisa disita.

Aturan ini menekankan pentingnya menyiapkan baterai gadget cukup untuk menyala saat dibutuhkan, bukan sekadar membawa perangkat secara fisik.

4. China dan Taiwan Memperketat Aturan Powerbank

Di Tiongkok, Administrasi Penerbangan Sipil (CAAC) mulai memperketat aturan sejak 28 Juni 2025, melarang powerbank tanpa Sertifikasi Wajib Tiongkok (CCC) dalam penerbangan domestik. Bahkan powerbank berlabel CCC yang pudar atau masuk daftar penarikan produk juga dilarang.

Keputusan ini muncul setelah sejumlah insiden kebakaran atau asap di pesawat akibat powerbank. CAAC menekankan bahwa perangkat elektronik portabel menimbulkan risiko keselamatan dan kualitas penerbangan.

Kebijakan serupa di Taiwan dan Selandia Baru menunjukkan tren global bahwa semua perangkat berbaterai litium—baik powerbank maupun earbuds—perlu diperhatikan. Penumpang diimbau untuk selalu membawa perangkat ini di kabin, memastikan kapasitas baterai sesuai ketentuan, dan siap untuk dinyalakan saat diminta.

Perubahan aturan ini menandai penekanan global pada keselamatan penerbangan. Meskipun earbuds dan powerbank terlihat kecil dan sepele, baterai litium yang terus mengisi daya bisa menimbulkan bahaya kebakaran.

Langkah sederhana seperti:

Membawa earbuds di kabin, bukan bagasi terdaftar

Memeriksa kapasitas baterai dan regulasi maskapai

Memastikan gadget dapat dinyalakan saat pemeriksaan

…dapat menghindarkan penumpang dari masalah besar. Maskapai di seluruh dunia kini menekankan bahwa keselamatan penerbangan lebih penting daripada kenyamanan membawa perangkat elektronik di bagasi.

Penumpang pun disarankan selalu update informasi aturan maskapai sebelum terbang agar perjalanan aman dan nyaman.

Terkini