Harga BBM Terbaru Pertamina, BP, dan Shell Per 10 November 2025

Senin, 10 November 2025 | 10:24:23 WIB
Harga BBM Terbaru Pertamina, BP, dan Shell Per 10 November 2025

JAKARTA - Memasuki bulan November 2025, sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia kompak melakukan pembaruan harga di seluruh jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). 

Penyesuaian harga ini mulai berlaku sejak 1 November 2025, dan per 10 November, harga BBM di SPBU Pertamina, BP, serta Shell sudah mencerminkan tarif terbaru tersebut.

Kenaikan harga terutama terjadi pada produk diesel nonsubsidi, sementara sebagian besar jenis bensin tetap stabil. Langkah ini mencerminkan penyesuaian terhadap dinamika harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah, yang menjadi acuan utama dalam perhitungan harga bahan bakar di dalam negeri.

BBM Pertamina: Solar Stabil, Dexlite Naik Tipis

Di wilayah Jakarta, SPBU milik Pertamina menyesuaikan harga untuk dua produk andalan mereka, yakni Dexlite dan Pertamina Dex.

Harga Dexlite naik menjadi Rp13.900 per liter, dari sebelumnya Rp13.700 per liter pada periode Oktober 2025. Sementara Pertamina Dex turut mengalami kenaikan, kini dibanderol Rp14.200 per liter dari Rp14.000 per liter bulan lalu.

Namun, untuk jenis bensin seperti Pertamax (RON 92) dan Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamina memutuskan tidak melakukan perubahan harga. Pertamax masih dipatok Rp12.200 per liter, sedangkan Pertamax Green tetap di level Rp13.000 per liter.

Kondisi serupa juga berlaku untuk Pertamax Turbo (RON 98) yang masih dibanderol Rp13.100 per liter, serta Pertamax di Pertashop yang dijual Rp12.100 per liter.

Adapun BBM bersubsidi seperti Solar Subsidi dan Pertalite (RON 90) masih dijual dengan harga tetap, masing-masing Rp6.800 dan Rp10.000 per liter, sebagaimana ketentuan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga bahan bakar di masyarakat.

BP-AKR: Harga Bensin Turun, Diesel Justru Naik

Sementara itu, BP-AKR justru melakukan penyesuaian dengan penurunan harga untuk beberapa produknya. Berdasarkan data dari situs resmi perusahaan, BP 92 kini dibanderol Rp12.680 per liter, turun dari Rp12.890 per liter pada Oktober 2025.

Penurunan juga terjadi pada BP Ultimate, yang kini dijual Rp13.260 per liter dari sebelumnya Rp13.420 per liter. Namun, tren berbeda terlihat pada produk BP Ultimate Diesel, yang justru naik menjadi Rp14.410 per liter, dari Rp14.270 per liter bulan sebelumnya.

Produk-produk BBM BP kini sudah tersebar di beberapa SPBU di wilayah Jabodetabek, menawarkan alternatif bagi masyarakat yang mencari bahan bakar dengan oktan tinggi dan efisiensi lebih baik.

Shell: Harga BBM Sejalan dengan Tren BP-AKR

Sama halnya dengan BP-AKR, Shell Indonesia juga menyesuaikan harga produknya per 10 November 2025. Berdasarkan pantauan di situs resmi dan sejumlah SPBU, harga Shell Super ditetapkan sebesar Rp12.680 per liter, setara dengan BP 92.

Untuk varian lebih tinggi, Shell V-Power dijual dengan harga Rp13.260 per liter, dan Shell V-Power Nitro+ mencapai Rp13.480 per liter. Sementara Shell V-Power Diesel dibanderol Rp14.410 per liter, sama seperti produk diesel premium milik BP.

Meski demikian, sejumlah SPBU Shell di area Jabodetabek masih melaporkan ketersediaan produk yang terbatas, terutama untuk varian diesel, akibat distribusi pasokan yang belum sepenuhnya merata.

Rangkuman Harga BBM per 10 November 2025

Berikut daftar lengkap harga BBM di seluruh SPBU Indonesia per 10 November 2025, mengutip dari situs resmi masing-masing perusahaan:

Pertamina (DKI Jakarta)

Pertamax (RON 92): Rp12.200/liter

Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.100/liter

Pertamax Green 95 (RON 95): Rp13.000/liter

Dexlite: Rp13.900/liter

Pertamina Dex: Rp14.200/liter

Solar Subsidi: Rp6.800/liter

Pertalite (RON 90): Rp10.000/liter

BP-AKR

BP 92: Rp12.680/liter

BP Ultimate: Rp13.260/liter

BP Ultimate Diesel: Rp14.410/liter

Shell Indonesia

Shell Super: Rp12.680/liter

Shell V-Power: Rp13.260/liter

Shell V-Power Diesel: Rp14.410/liter

Shell V-Power Nitro+: Rp13.480/liter

Kenaikan Harga Disebabkan Fluktuasi Global dan Nilai Tukar

Kenaikan terbatas pada produk diesel di sejumlah SPBU mencerminkan pengaruh harga minyak mentah dunia yang cenderung berfluktuasi dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut memengaruhi biaya impor dan distribusi bahan bakar.

Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang menahan harga BBM bersubsidi menunjukkan komitmen untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah dinamika ekonomi global.

Penyesuaian harga ini diperkirakan masih akan terus terjadi secara berkala, seiring dengan perubahan harga minyak dunia dan kebijakan energi nasional.

Terkini