BTN Fokus Kembangkan Kredit Program Perumahan untuk UMKM di Yogyakarta

Senin, 10 November 2025 | 10:24:12 WIB
BTN Fokus Kembangkan Kredit Program Perumahan untuk UMKM di Yogyakarta

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memperkuat komitmennya dalam mendukung program pemerintah Tiga Juta Rumah dengan menyiapkan ekspansi Kredit Program Perumahan (KPP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Langkah ini tidak hanya menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai penerima manfaat rumah subsidi, tetapi juga menyentuh sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terlibat dalam ekosistem perumahan.

Direktur Commercial Banking BTN, Hermita, menjelaskan bahwa Yogyakarta menjadi wilayah potensial untuk pengembangan KPP karena memiliki ekosistem ekonomi yang dinamis dan stabil. “Selama dua tahun terakhir, pertumbuhan KPR subsidi di Yogyakarta meningkat secara konsisten. 

Selain itu, terdapat sinergi kuat antara kebutuhan rumah masyarakat, dukungan pemerintah daerah, serta keberadaan banyak pengembang rumah subsidi yang aktif,” ujarnya dalam acara Sosialisasi & Akad KPP BTN di Yogyakarta, dikutip Senin, 10 November 2025.

Menurut Hermita, karakteristik ekonomi Yogyakarta yang ditopang oleh sektor pendidikan, pariwisata, dan UMKM menjadikan wilayah ini sebagai pasar yang menjanjikan. Selain itu, peningkatan jumlah penduduk muda turut mendorong permintaan hunian dengan harga terjangkau. 

“Ketersediaan lahan di Sleman, Bantul, dan Kulonprogo juga menjadi faktor pendukung untuk memperluas pengembangan perumahan di sekitar wilayah perkotaan,” tambahnya.

Potensi Ekonomi dan UMKM Perumahan di Yogyakarta Terus Tumbuh

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, selama beberapa dekade terakhir telah terjadi pergeseran struktur ekonomi di Yogyakarta dari sektor primer ke sektor tersier dan sekunder. Pertumbuhan jasa, industri, dan manufaktur berkontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah.

Kondisi ini membuat sektor properti di Yogyakarta kian menarik bagi pelaku usaha dan investor. Permintaan terhadap bahan bangunan, furnitur, serta jasa konstruksi terus meningkat—dan sebagian besar pelaku usaha di bidang tersebut merupakan UMKM lokal.

Hermita menyebutkan, BTN memandang pelaku UMKM di sektor perumahan memiliki potensi besar sebagai penerima manfaat KPP. “Ekosistem sektor perumahan di Yogyakarta, mulai dari developer lokal, toko bahan bangunan, kontraktor kecil, hingga jasa pendukung lainnya, sangat potensial untuk memperoleh pembiayaan melalui program ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebagian pelaku usaha tersebut sebelumnya telah menjadi nasabah BTN melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Sejahtera. 

Banyak di antara mereka yang merupakan pelaku usaha kecil yang membeli rumah subsidi untuk kebutuhan pribadi sekaligus menjalankan usaha di sektor konstruksi dan perumahan.

“Dengan hadirnya KPP, BTN berharap dapat memperluas jangkauan pembiayaan kepada mereka yang berperan langsung dalam ekosistem perumahan rakyat,” tegas Hermita.

BTN Siapkan Strategi Ekspansi dan Digitalisasi Layanan KPP

BTN menargetkan menjadi penyalur terbesar Kredit Program Perumahan (KPP) dengan dukungan anggaran mencapai Rp130 triliun. Untuk mewujudkan hal tersebut, BTN telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, mulai dari peningkatan kapasitas tenaga pemasaran hingga transformasi digital.

Menurut Hermita, perusahaan telah melakukan pelatihan intensif bagi tim sales mengenai fitur, skema, dan manfaat KPP agar mampu memberikan edukasi yang tepat kepada masyarakat dan pelaku UMKM. Selain itu, BTN juga melakukan integrasi sistem digital guna mempercepat proses pengajuan dan verifikasi data calon debitur.

Kolaborasi lintas divisi menjadi fokus lain dalam strategi BTN. “Kami memperkuat sinergi antara unit KPR, KUR, dan pembiayaan perumahan agar pendekatan terhadap nasabah lebih terpadu dan efisien,” jelasnya. BTN juga memberikan insentif khusus bagi tim sales berprestasi untuk mempercepat penyaluran kredit.

Sebagai tambahan, BTN kini menawarkan suku bunga kompetitif sebesar 5,99 persen untuk program KPP hingga Desember 2025. Selain itu, kerja sama dengan pemerintah daerah, asosiasi pengembang, dan koperasi perumahan terus diperluas guna memperkuat basis penerima manfaat.

Sinergi Pemerintah dan Perbankan Dukung Pembangunan Perumahan Rakyat

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyambut baik langkah BTN dalam memperluas program KPP di Yogyakarta. Ia menilai bahwa kehadiran BTN dan Bank BPD DIY dapat menyelesaikan berbagai masalah pembiayaan perumahan rakyat, termasuk akses modal bagi UMKM.

“Masalah menyangkut developer dan kontraktor kini bisa diselesaikan. BPD DIY juga diharapkan membuka counter pelayanan agar rakyat mudah mengakses program ini,” ujar Ara.

Menurutnya, program KPP menjadi bukti nyata bahwa pemerintah berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat. Dengan bunga kompetitif, UMKM, pengembang, dan kontraktor dapat memperoleh pembiayaan hingga Rp20 miliar. 

“Kita tidak perlu mencetak orang kaya baru, tetapi menumbuhkan pengusaha UMKM yang lahir dari Yogyakarta. Kelas bawah dan menengah harus naik kelas melalui pembangunan dan program ini,” tegasnya.

Sementara itu, Staf Khusus Kepresidenan Muhammad Qodari menambahkan bahwa pembangunan rumah subsidi terus meningkat signifikan. “Tahun lalu sebanyak 200 ribu unit rumah telah dibangun, dan kini sudah mencapai 350 ribu unit. Perbaikan rumah mencapai 400 ribu unit,” ungkapnya.

Qodari menjelaskan bahwa pemerintah juga memanfaatkan dana CSR untuk memperkuat pendanaan di luar APBN. Target ke depan, pembangunan perumahan subsidi diharapkan mencapai 700 ribu hingga satu juta unit dan menjadi penopang ekonomi nasional.

Ia juga menyoroti bagaimana “ekosistem perumahan rakyat” kini diterapkan langsung di lapangan, terutama di Yogyakarta. 

“Hari ini kita melihat langsung sinergi antara pengembang, perbankan, kontraktor, toko bangunan, dan masyarakat yang akan membeli rumah. Bahkan ada interaksi langsung antara calon konsumen dan bank untuk memastikan perjanjian bisa segera terealisasi,” katanya.

BTN Jadikan Yogyakarta Titik Awal Ekspansi Nasional

Acara Sosialisasi & Akad KPP BTN di Sportarium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjadi momentum penting bagi BTN dalam memperkenalkan produk KPP kepada berbagai pihak, termasuk developer, kontraktor, toko bangunan, dan pelaku UMKM.

Selain itu, BTN juga membuka sejumlah booth yang menampilkan produk-produk unggulan dan layanan transaksi perbankan, termasuk kerja sama dengan toko bahan bangunan mitra strategis.

Hermita menegaskan, “Yogyakarta menjadi langkah awal bagi BTN untuk memperluas ekspansi KPP ke daerah potensial lainnya seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.”

Daerah-daerah tersebut, lanjutnya, menunjukkan tren positif dalam pertumbuhan sektor perumahan dan UMKM, baik dari sisi permintaan hunian maupun kegiatan usaha pendukungnya.

Dengan strategi yang matang dan kolaborasi lintas sektor, BTN optimistis bahwa program KPP dapat memperkuat industri perumahan rakyat sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional berbasis UMKM.

Terkini