JAKARTA - Upaya Indonesia memperkuat sektor maritim dan logistik nasional semakin konkret melalui kolaborasi dengan Federasi Rusia.
Dalam pertemuan resmi di Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Ketua Dewan Maritim Federasi Rusia, Nikolai Patrushev, yang menghasilkan komitmen kerja sama di berbagai bidang strategis — mulai dari ekonomi digital, konektivitas maritim, hingga transfer teknologi perkapalan.
Pertemuan tingkat tinggi tersebut mempertegas komitmen kedua negara dalam membangun sektor maritim yang tangguh dan berdaya saing global.
Pemerintah Indonesia menilai penguatan sektor maritim merupakan salah satu pilar penting untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional dan memperkuat konektivitas antarwilayah, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Airlangga menekankan bahwa sektor maritim dan logistik bukan hanya penunjang perdagangan, melainkan juga motor penggerak ekonomi baru yang mampu memperluas akses ekspor, mendorong investasi, serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
“Kerja sama ini akan memperluas peluang bagi pengembangan ekonomi digital, teknologi perkapalan, serta peningkatan konektivitas maritim yang mendukung daya saing nasional,” ujar Airlangga.
Rusia Siap Dukung Teknologi dan SDM Maritim Indonesia
Dalam pertemuan tersebut, Nikolai Patrushev menyampaikan kesiapan Rusia untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia di bidang maritim dan logistik. Rusia menilai Indonesia memiliki posisi strategis sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan mitra penting dalam rantai perdagangan laut internasional.
Fokus utama kerja sama diarahkan pada tiga aspek kunci:
Pengembangan Infrastruktur Logistik Laut – Rusia menawarkan dukungan dalam memperkuat jalur distribusi dan peningkatan kapasitas pelabuhan di Indonesia agar mampu melayani rute ekspor-impor yang lebih efisien.
Transfer Teknologi Perkapalan – Kerja sama ini mencakup pengembangan industri galangan kapal nasional melalui penerapan teknologi mutakhir dari Rusia.
Peningkatan Kapasitas SDM Teknik Kelautan – Rusia membuka peluang bagi mahasiswa dan tenaga profesional Indonesia untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan di St. Petersburg, salah satu pusat unggulan teknologi maritim dunia.
“Pemerintah Rusia ingin menjajaki potensi kerja sama pendidikan dan pelatihan di berbagai lembaga maritim terkemuka di St. Petersburg, termasuk bidang teknik kelautan, guna mendukung pengembangan SDM maritim yang unggul di Indonesia,” jelas Patrushev.
Langkah ini menjadi bagian dari dukungan Rusia terhadap penguatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya di bidang teknik kelautan dan logistik maritim. Selain itu, peluang magang dan pertukaran pelajar antara universitas Indonesia dan Rusia juga akan dibuka untuk memperluas transfer pengetahuan.
Selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo: SDM Unggul dan Inovatif
Menko Airlangga menyambut baik inisiatif Rusia, terutama dalam hal penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berfokus pada pengembangan SDM.
Ia menilai kolaborasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang salah satu poin utamanya adalah peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan dan inovasi teknologi.
“Peningkatan kapasitas SDM maritim menjadi bagian penting dari visi besar pemerintah untuk menciptakan generasi unggul yang mampu mengelola potensi laut Indonesia secara berkelanjutan,” ujar Airlangga.
Selain itu, kerja sama ini juga membuka jalan bagi transfer teknologi digital di sektor logistik. Dengan dukungan Rusia yang memiliki pengalaman panjang dalam teknologi pelayaran dan sistem navigasi, Indonesia diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di bidang transportasi laut dan manajemen rantai pasok.
Program pengembangan SDM ini tidak hanya akan mengirimkan mahasiswa Indonesia ke Rusia, tetapi juga menghadirkan pelatihan dan workshop bersama antara akademisi, insinyur, dan lembaga riset dari kedua negara. Hal ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem inovasi di bidang kemaritiman nasional.
Dampak Positif bagi Ekonomi dan Diplomasi Maritim Indonesia
Kerja sama Indonesia–Rusia ini tidak hanya memperluas hubungan bilateral, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan terbukanya jalur logistik baru dan peningkatan kapasitas pelabuhan, biaya distribusi barang antarpulau dapat ditekan, sehingga meningkatkan efisiensi perdagangan domestik.
Peningkatan kemampuan SDM melalui pendidikan teknik kelautan di Rusia juga akan memperkuat daya saing industri pelayaran nasional. Para mahasiswa yang dikirim ke St. Petersburg nantinya diharapkan mampu menjadi tenaga ahli yang mendorong inovasi di sektor galangan kapal, logistik pelabuhan, serta riset kelautan.
Dari sisi diplomasi, kerja sama ini memperkokoh hubungan Indonesia–Rusia sebagai mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik. Kedua negara sepakat untuk terus memperluas sinergi, tidak hanya dalam bidang maritim, tetapi juga di sektor ekonomi digital, energi baru, dan keamanan laut.
Airlangga menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana sektor maritim menjadi salah satu pilar utama pembangunan nasional.
“Kami berharap kerja sama ini menjadi momentum baru untuk memperkuat konektivitas nasional sekaligus memperluas peran Indonesia dalam perdagangan global berbasis maritim,” tutup Airlangga.
Kolaborasi Pendidikan dan Teknologi Jadi Fondasi Maritim Masa Depan
Kerja sama Indonesia–Rusia melalui jalur logistik dan program pengiriman mahasiswa teknik ke St. Petersburg bukan sekadar proyek bilateral jangka pendek.
Lebih dari itu, langkah ini menjadi strategi jangka panjang untuk membangun fondasi maritim modern Indonesia — yang kuat secara infrastruktur, mandiri dalam teknologi, dan unggul dalam sumber daya manusia.
Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan sektor industri, Indonesia diharapkan mampu mengakselerasi transformasi maritim menuju era yang lebih maju, efisien, dan berdaya saing global.