JAKARTA - Drama luar biasa tersaji di Groupama Stadium ketika Paris Saint-Germain (PSG) mencuri kemenangan 3-2 atas Lyon dalam lanjutan Ligue 1 2025/2026.
Laga yang berlangsung sengit itu akhirnya ditentukan oleh gol Joao Neves di menit ke-95 — memastikan Les Parisiens membawa pulang tiga poin penting dari markas lawan.
Tiga gol PSG masing-masing dicetak oleh Warren Zaire-Emery, Khvicha Kvaratskhelia, dan Joao Neves, sementara Lyon sempat memberikan perlawanan lewat torehan Alfonso Moreira dan Ainsley Maitland-Niles.
Kemenangan ini membawa PSG kembali ke puncak klasemen sementara Ligue 1 dengan koleksi 27 poin dari 11 pertandingan, menggeser rival terdekat mereka. Adapun Lyon harus puas tertahan di peringkat keenam dengan 17 poin.
Awal Menjanjikan PSG, Lyon Balas Cepat
Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi. PSG yang tampil dominan sejak menit awal langsung berusaha menekan pertahanan tuan rumah.
Lyon merespons dengan pertahanan solid dan mencoba mengandalkan serangan balik cepat melalui sayap kiri yang diisi oleh Alfonso Moreira.
Peluang pertama didapat Lyon lewat Willian Pancho, yang sundulannya masih melambung di atas mistar gawang Lucas Chevalier. Namun, justru PSG yang berhasil membuka keunggulan lebih dulu di menit ke-25.
Umpan panjang akurat dari Vitinha berhasil dimanfaatkan dengan sempurna oleh Warren Zaire-Emery, yang melepaskan tembakan keras dari sudut sempit dan menghujam ke atap gawang Lyon.
Gol tersebut menjadi sinyal bahaya bagi tuan rumah, namun Lyon merespons cepat hanya lima menit berselang.
Alfonso Moreira mencetak gol penyeimbang di menit ke-30 setelah menerima umpan terobosan dari Moussa Niakhate, sebelum dengan tenang menaklukkan Chevalier.
Kedudukan 1-1 tak bertahan lama. PSG kembali unggul berkat aksi individual Khvicha Kvaratskhelia. Pemain asal Georgia itu memanfaatkan kesalahan Tanner Tessmann, lalu melepaskan tembakan melengkung yang tak mampu dijangkau kiper Dominik Greif.
Menjelang turun minum, Lyon hampir menyamakan kedudukan melalui Nicolas Tagliafico. Sayang, tembakannya hanya membentur tiang gawang.
Babak pertama pun ditutup dengan keunggulan 2-1 untuk PSG.
Babak Kedua: Lyon Bangkit, PSG Tertekan
Memasuki babak kedua, Lyon tampil lebih agresif. Tekanan mereka langsung membuahkan hasil saat laga baru berjalan tiga menit.
Adalah Ainsley Maitland-Niles yang berhasil memanfaatkan bola panjang dari Tyler Morton, kemudian melambungkan bola dengan cermat melewati jangkauan Chevalier.
Skor pun berubah menjadi 2-2 dan membuat pertandingan semakin terbuka.
Setelah gol tersebut, tempo permainan sedikit menurun. PSG mencoba kembali menguasai permainan, tetapi pertahanan Lyon tampil disiplin.
Peluang emas sempat datang melalui Kang-in Lee, namun tembakannya dari luar kotak penalti berhasil ditepis Greif dengan refleks cepat.
Di sisi lain, Lyon beberapa kali mengancam melalui skema bola mati dan serangan balik, tetapi belum mampu menambah gol.
Pelatih Luis Enrique kemudian melakukan beberapa pergantian pemain untuk menambah daya gedor, termasuk memasukkan Joao Neves di menit-menit akhir.
Drama Menegangkan di Menit-Menit Akhir
Ketegangan meningkat di penghujung laga. Ketika waktu normal hampir berakhir, Lyon harus bermain dengan 10 pemain setelah Nicolas Tagliafico menerima kartu kuning kedua pada menit ke-91 karena melakukan pelanggaran keras terhadap Kvaratskhelia.
Unggul jumlah pemain membuat PSG terus menggempur pertahanan tuan rumah.
Momen penentu akhirnya datang pada menit ke-95, ketika Kang-in Lee mengeksekusi sepak pojok dengan presisi tinggi.
Joao Neves, yang baru masuk dari bangku cadangan, menyambut bola dengan sundulan tajam yang tak mampu dihentikan Greif.
Gol tersebut disambut sorak kegembiraan dari seluruh skuad PSG dan pendukung mereka yang hadir di stadion.
Tidak lama kemudian, wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan — memastikan kemenangan dramatis Les Parisiens dengan skor 3-2.
PSG Kembali ke Puncak, Luis Enrique Puji Mental Pemain
Tambahan tiga poin ini membawa PSG kembali ke puncak klasemen Ligue 1 2025/2026 dengan total 27 poin dari 11 laga. Pelatih Luis Enrique mengapresiasi perjuangan anak asuhnya yang tetap tenang meski sempat dua kali disamakan oleh Lyon.
“Kami tidak pernah menyerah. Tim bermain dengan kepercayaan diri tinggi hingga menit akhir. Gol Joao Neves adalah bukti mental juara yang kami miliki,”
ujar Enrique usai laga.
Kemenangan ini juga menjadi bukti kedalaman skuad PSG yang bisa diandalkan. Meski kehilangan beberapa pemain inti karena cedera, mereka tetap mampu tampil konsisten di setiap lini.
Di sisi lain, Lyon harus menerima kenyataan pahit setelah tampil cukup baik sepanjang pertandingan.
Meski sempat dua kali menyamakan kedudukan, mereka gagal mempertahankan konsentrasi di masa tambahan waktu.
Kekalahan ini membuat Lyon tertahan di posisi keenam dengan 17 poin — hasil dari lima kemenangan, dua imbang, dan empat kekalahan.
Statistik dan Dampak Kemenangan PSG
Secara statistik, PSG menguasai 63% penguasaan bola dengan total 17 tembakan, delapan di antaranya mengarah ke gawang. Sementara Lyon mencatatkan 11 tembakan dan dua peluang emas yang gagal dimanfaatkan dengan baik.
Kemenangan ini memperpanjang rekor tak terkalahkan PSG di lima pertandingan terakhir Ligue 1, sekaligus mempertegas dominasi mereka dalam perburuan gelar juara musim ini.
Performa impresif pemain muda seperti Zaire-Emery dan Joao Neves juga menandai era baru di bawah kepemimpinan Luis Enrique, yang semakin berani memberi kepercayaan kepada talenta muda.
PSG Buktikan Mental Juara
Pertarungan sengit di Groupama Stadium menjadi bukti bahwa PSG memiliki karakter kuat untuk bangkit dalam situasi sulit. Gol telat Joao Neves di menit ke-95 bukan hanya mengamankan kemenangan dramatis, tetapi juga menunjukkan bagaimana semangat juang dan determinasi tim ibu kota tidak pernah padam hingga detik terakhir.