Stres Saat Hamil Bisa Tingkatkan Risiko Eksim pada Anak

Rabu, 24 September 2025 | 09:46:32 WIB
Stres Saat Hamil Bisa Tingkatkan Risiko Eksim pada Anak

JAKARTA - Bagi sebagian besar calon ibu, menjaga kesehatan fisik selama kehamilan sering menjadi prioritas utama. Namun, aspek emosional dan psikologis juga ternyata berperan besar terhadap tumbuh kembang bayi setelah lahir.

 Studi terbaru dari tim ilmuwan di Toulouse Institute for Infectious and Inflammatory Diseases, Perancis, mengungkapkan bahwa stres selama kehamilan dapat meningkatkan risiko anak mengalami eksim.

Eksim sendiri merupakan kondisi kulit kronis yang ditandai bercak kering, gatal, hingga meradang. Jika tidak ditangani, eksim dapat menimbulkan gangguan tidur dan berdampak pada perkembangan anak. 

Temuan ini menambah daftar panjang dampak stres kehamilan, yang sebelumnya sudah diketahui berhubungan dengan masalah kehamilan hingga hambatan pertumbuhan janin.

Temuan riset: hubungan stres dan sel kekebalan

Penelitian yang dipimpin oleh Nicolas Gaudenzio ini menemukan bahwa stres, terutama pada tahap akhir kehamilan, mampu memengaruhi sistem kekebalan janin. Fokusnya adalah pada sel mast, yaitu sel kekebalan di kulit yang berperan dalam reaksi alergi.

Saat ibu mengalami stres, kadar hormon stres dalam tubuh meningkat, termasuk dalam darah dan cairan ketuban. Kondisi ini “memacu” sel mast menjadi hiperaktif sehingga kulit anak lebih sensitif setelah lahir. Sel mast yang melepaskan histamin dan zat kimia lain menyebabkan gejala khas eksim: gatal, kemerahan, dan peradangan.

Gaudenzio menekankan, temuan ini memperlihatkan bagaimana emosi ibu hamil berhubungan erat dengan kesehatan kulit anak kelak.

Uji coba pada tikus hamil

Untuk membuktikan hipotesis, para peneliti menggunakan tikus hamil yang diberi paparan stres pada akhir trimester kedua hingga awal trimester ketiga. Setelah anak tikus lahir, peneliti menguji reaksi kulit mereka dengan menempelkan larutan garam atau pita perekat pada area tubuh tertentu, seperti belakang lutut dan lipatan siku—titik yang memang rawan terkena eksim.

Hasilnya cukup jelas: hampir semua anak tikus dari induk yang stres menunjukkan ruam eksim berupa bercak merah, gatal, dan bersisik. Sebaliknya, anak tikus dari induk yang tidak stres hanya mengalami iritasi ringan tanpa lesi serius.

Analisis genetik kemudian menunjukkan adanya perubahan pada ratusan gen, baik yang terkait dengan saraf sensorik maupun sel mast. Artinya, paparan stres sejak dalam kandungan dapat meninggalkan “jejak biologis” yang membuat kulit lebih mudah mengalami peradangan.

Reaksi para pakar

Dalam wawancara yang dilansir Women’s Health, Gaudenzio menjelaskan bahwa penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menyalahkan para ibu. Tujuannya justru menekankan pentingnya dukungan emosional selama kehamilan.

Sementara itu, Thomas Plum, imunolog seluler dari German Cancer Research Center, menilai riset ini menarik, meski masih perlu diuji lebih lanjut pada manusia.
“Ini merupakan langkah penting. Tetapi masih banyak yang harus dipahami sebelum menerapkannya secara langsung pada manusia,” ujarnya.

Cara mencegah stres saat hamil

Meski hasil penelitian ini belum sepenuhnya ditransfer ke manusia, para pakar sepakat bahwa menjaga kestabilan emosi ibu hamil sangat penting. Berikut lima cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi stres:

Lakukan aktivitas menyenangkan
Yoga prenatal, mendengarkan musik, atau menonton film ringan bisa membantu menjaga suasana hati tetap stabil.

Cukup istirahat
Tidur yang berkualitas membuat tubuh dan pikiran lebih segar sehingga tidak mudah stres.

Pola hidup sehat
Mengonsumsi makanan bergizi, olahraga ringan, serta fokus merawat diri sendiri dapat mendukung kesehatan ibu dan janin.

Berpikir positif
Mengurangi kekhawatiran berlebihan soal kehamilan akan membantu ibu merasa lebih tenang.

Curhat dengan orang yang tepat
Dukungan pasangan, keluarga, atau tenaga profesional seperti psikolog dapat meringankan beban emosional.

Pentingnya dukungan selama kehamilan

Penelitian ini kembali menyoroti bahwa kehamilan bukan hanya soal kondisi fisik, melainkan juga keseimbangan mental dan emosional. Stres mungkin tidak bisa dihindari sepenuhnya, tetapi dengan dukungan yang memadai, dampak negatifnya bisa diminimalisir.

Dengan semakin banyak riset yang menunjukkan kaitan antara kondisi emosional ibu dan kesehatan anak, wajar bila perhatian pada kesehatan mental ibu hamil perlu ditingkatkan. Dukungan sosial, layanan kesehatan yang ramah ibu, dan edukasi yang tepat menjadi kunci agar ibu dapat menjalani kehamilan lebih tenang.

Terkini

Bocoran Xiaomi 17 Series, Pesaing Utama iPhone 17 Pro

Kamis, 25 September 2025 | 09:58:23 WIB

Oppo Find X9 Segera Rilis, Ini Jadwal dan Bocorannya

Kamis, 25 September 2025 | 09:58:20 WIB

Spesifikasi Acer Predator dan Nitro AI Series Terbaru

Kamis, 25 September 2025 | 09:57:48 WIB

Acer Rilis Laptop AI Baru untuk Semua Segmen Pasar

Kamis, 25 September 2025 | 09:57:46 WIB